Pujilah Tuhan Hai Jiwaku

Sabtu, 05 Januari 2019

Bacaan hari ini: Mazmur 103-104, Bacaan setahun: Kejadian 13-15, Matius 5

“Dari Daud. Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!” (Mazmur 103:1)

Mazmur 103-104 merupakan Mazmur yang berkesinambungan dan memiliki struktur penulisan yang indah. Mazmur 103-104 dibuka dengan frasa, “Pujilah TUHAN, hai jiwaku!” menunjukkan adanya kesinambungan antara dua Mazmur ini. Namun, kedua Mazmur ini memiliki penekanan yang berbeda. Mazmur 103, bersifat lebih personal (hubungan manusia dengan Allah) seperti ayat 3-5, berbicara mengenai anugerah pengampunan yang Allah berikan, bagaimana Allah melihat dosa kita yang besar namun mengampuni, serta pengakuan Daud akan ketidakberdayaan kita tanpa Allah (15-16). Mazmur 103 ditutup dengan respons manusia yakni: pertama, berpegang pada perjanjian serta ingat melakukan perintah Allah; kedua, memberikan pujian bagi Allah.

Mazmur 104 memberikan gambaran yang lebih luas. Mazmur 104 ini memberikan gambaran akan kebesaran Allah; yang dimulai dari langit, awan-awan, angin, api, bumi, samudra, gunung, bahkan guntur (104:2-8), dilanjutkan bagian selanjutnya yang merupakan dampak dari kekuasaan Allah atas alam semesta, yang adalah terpeliharalah hewan-hewan bahkan manusia (104:11-18). Dan ayat 19-30, merupakan sebuah kesimpulan dari Mazmur 104 bahwa hewan dan manusia berada dalam kedaulatan kasih dan kuasa Allah. Dan akhirnya Mazmur 104 ditutup dengan frasa, “Pujilah Tuhan, hai jiwaku!” sebagai pengikat serta kesimpulan dari Mazmur 103 dan 104.

Membaca Mazmur indah yang ditulis Daud ini, kita mengetahui bahwa Daud pernah jatuh dalam dosa perzinahan sampai dengan pembunuhan. Namun, Daud menerima pengampunan Allah. Dia merenungkan anugerah yang luar biasa ini dan menjadi sebuah pujian kekaguman yang indah serta memuliakan Allah. Bagaimana dengan kita? Mari kita ingat lagi anugerah penebusan yang Allah berikan melalui Yesus Kristus, dan penyertaan Allah dalam pekerjaan serta keluarga kita. Biarlah semua rasa syukur ini menjadi esensi bagi kita untuk memuji Allah dengan keseluruhan hati kita, melalui puji-pujian kita maupun kehidupan kita, Amin.

STUDI PRIBADI: Dari firman yang telah kita baca, mengapa kita perlu memberikan pujian bagi Allah?

Pokok Doa: Berdoalah bagi kita, umat Tuhan, agar selalu dapat memberikan pujian bagi Allah dengan hati yang tulus dan motivasi yang tepat. Biarlah jiwa kita selalu memuji Tuhan, Amin.


Kembali ke Lectio Divina

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *