Dekat Pada-Mu, Ya Allah

Bacaan hari ini: Mazmur 62-63, Bacaan setahun: Amos 1-3

 

“Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku.” (Mazmur 62:2)

Ketika belajar berenang, saya pernah hampir tenggelam di kolam renang yang cukup dalam. Untunglah ada salah seorang kawan yang mahir berenang kemudian mendekati dan menolong saya. Ia meminta saya untuk diam saja, jangan bergerak apalagi melawan. Saya hanya diminta untuk mengikuti perintahnya saja. Dengan cara itulah saya bisa ditolong.

Hal yang sama terdapat dalam dua Mazmur hari ini, yaitu Mazmur 62-63. Di dalamnya, kita dapat membaca situasi yang dialami oleh raja Daud. Ia sedang berada di dalam tekanan dan ancaman. Ada orang-orang yang mencoba untuk mengalahkan dan menjatuhkannya (62: 4-5; 63:10-11).

Ketika situasi genting seperti itu, apakah yang Daud lakukan? Ia justru belajar untuk berserah kepada Tuhan (62:2, 6). Daud percaya bahwa Allah akan menjadi sumber keselamatannya (63:8-9). Hanya Allah saja yang ia percayai sepenuh hati (62:9), bukan manusia ataupun harta (62:10-11).

Pada saat mendekat kepada Allah, keyakinan dan pengharapannya tumbuh menguat. Ia yakin Allah akan memberikan yang terbaik di dalam kehidupannya. Pada saat Daud mendekat kepada Allah, maka ia bisa tetap mengucap syukur di tengah-tengah tekanan dan memuji Allah senantiasa.

Pengalaman Daud kiranya juga menjadi pengalaman iman kita. Ketika beban hidup terasa berat menekan, mendekatlah kepada Allah. Di saat kita merasa tidak berdaya menghadapi ancaman-ancaman kehidupan, maka belajarlah untuk tenang bersama Tuhan. Karena di waktu kita tenang lah, kita menaruh iman sepenuhnya kepada Allah dan mengalami pertolongan Tuhan tepat pada waktu-Nya.

Kata-kata pujian “Rohku tenang, Tuhan besertaku” (KPPK 304), ditulis oleh Katharina von Schlegel, dapat sungguh menggambarkan pergumulan Daud di saat ia mendapatkan ketenangan bersama Tuhan. Rohku tenang! Ia tanggung bebanku, pimpinan-Nya tak pernah berubah, jangan biarkan imanmu bergoncang, yang ‘ku tak tahu kelak pasti terang. Rohku tenang, badai pun taat Dia, ombak dahsyat sekejap tenanglah (ayat ke2).

STUDI PRIBADI: 
(1) Ceritakan pengalaman hidup Daud ketika menghadapi tekanan dan ancaman?
(2) Pelajaran rohani apakah yang dapat kita pelajari dari bagian Firman ini?

Pokok Doa: Berdoalah bagi jemaat TUHAN yang pada saat ini menghadapi situasi dan keadaan sulit, agar tetap berserah dan bersandar penuh kepada Tuhan sehingga menerima ketenangan dari-Nya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *