Bacaan hari ini: Mazmur 22
“Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami dari perapian yang menyalah-nyalah itu, … hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu.” (Daniel 3:17-18)
Mazmur 22 adalah mazmur yang digolongkan sebagai Mazmur ratapan, walaupun kita tidak tahu secara persis kejadian apa yang melatarbelakangi si pemazmur meratap; namun gambaran sang pemazmur saat menghadapi masalah, sangat jelas. Pemazmur merasa Allah begitu jauh ketika ia ada masalah, Allah meninggalkan dia ketika ada kesulitan. Padahal pemazmur tahu Allah itu baik, Allah itu berkuasa dan sudah terbukti di dalam sejarah hidup nenek moyang mereka.
Namun kenapa sekarang Allah tidak mau menolongnya? Kondisi pemazmur sudah sangat kritis, ia merasa sangat lemah, dihina orang banyak, semua orang yang melihat mengolok-olok dia, mencibirkan bibir dan menggeleng-gelengkan kepala. Dari dalam dirinya pemazmur merasa tulang-tulangnya seolah-olah terlepas dari sendinya, ini adalah gambaran rasa sakit yang ia alami, hatinya bagai lilin yang hancur dalam dadanya. Dalam kondisi yang sangat susah, pemazmur tidak pernah goyah imannya, ia sadar bahwa dia ada di dunia adalah karena Tuhan, sejak kecil ia sudah dikenalkan Tuhan dan imannya tidak akan pernah goyah. Walaupun ia belum melihat ada jalan keluar dari Tuhan, pemazmur berharap Allah tidak jauh darinya.
Pemahaman yang benar tentang Tuhan sangat penting, persis seperti apa yang pernah dikatakan Sadrakh, Mesakh dan Abednego, bahwa: “Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu” (Daniel 3:17-18). Di sini kita belajar konsep iman yang benar, bahwa Tuhan itu baik meski masalah kita belum terselesaikan. Dia selalu dekat kita, anak-anak-Nya. Mazmur ini ditutup dengan nada yang sangat positif, walau pemazmur belum melihat pertolongan Tuhan atas pesoalannya, pemazmur tetap memuji Tuhan dengan penuh kerendahan hati.
STUDI PRIBADI: Apakah yang harus kita lakukan ketika kita tidak merasakan pertolongan Tuhan?
DOAKAN BERSAMA: Tuhan Yesus Kristus, Penguasa langit dan bumi, berikanlah kekuatan kepada kami di kala kami bergumul dalam permasalahan hidup kami, bangkitkan dan pimpin kami untuk setia kepada-Mu.