Bacaan hari ini: Ayub 18
“Bagaimanapun juga terang orang fasik tentu padam, dan nyala apinya tidak tetap bersinar.” (Ayub 18:5)
Respons Bildad kepada Ayub, dimana Ayub berpikir bahwa ia lebih bijak dari teman lainnya, yang dianggapnya binatang yang bodoh. Maka Bildad mendiskripsikan tentang orang yang fasik (=jahat).
Dalam bagian ini, Bildad menggunakan beberapa metafora tentang keadaan orang jahat, yaitu: pertama, terperangkap dalam jaring (ay. 8-10); kedua, ada rasa takut terus-menerus (ay. 12); Dalam argumentasinya ini, Ayub direndahkan seperti orang fasik, digambarkan “seperti pohon yang dicabut” (ay. 10) serta seperti kota yang diserang (ay. 11-12).
Nasib yang dialami oleh orang fasik mencakup: pertama, kehilangan semua yang dimilikinya (ay. 15); kedua, mati sebagai orang yang dilupakan (ay. 17); ketiga, dilemparkan ke dalam kegelapan (ay. 18), dan keempat, tidak mempunyai keturunan (khususnya anak laki-laki) yang meneruskan nama keluarga (ay. 19). Hal ini bisa dianggap sebagai satu bencana besar.
Betapa menyedihkan dan kecewanya Ayub mendengar nasihat dari para sahabatnya yang seperti ini. Kondisi seperti yang Ayub alami sangat membutuhkan penghiburan dan pengharapan dalam jiwanya, tetapi yang diterimanya adalah sebaliknya, Ayub seperti orang fasik, meskipun Bildad tidak berbicara secara jelas bahwa Ayub adalah seorang berdosa, namun dia tidak dapat menoleransi argumentasi Ayub tentang ketidak-berdosaan dirinya.
Belajar dari perenungan firman ini, hidup orang Kristen yang paling menyedihkan bukanlah kematian karena sakit-penyakit, tetapi yang paling menyedihkan adalah kehilangan pengharapan, yaitu pengharapan kepada Kristus. Firman Tuhan dalam Yehezkiel 37:11, Firman-Nya kepadaku: “Hai anak manusia, tulang-tulang ini adalah seluruh kaum Israel. Sungguh, mereka sendiri mengatakan: Tulang-tulang kami sudah menjadi kering, dan pengharapan kami sudah lenyap, kami sudah hilang.” Juga Roma 15:4, “Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada PENGHARAPAN oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.”
STUDI PRIBADI: (1) Bagaimana respons sahabat-sahabat Ayub, khususnya Bildad kepada Ayub? (2) Apakah pendapat Ayub terhadap respons mereka?
DOAKAN BERSAMA: Berdoalah bagi orang Kristen, agar di manapun mereka berada, mereka tetap hidup benar di dalam jalan Tuhan, dan memiliki pengharapan hanya kepada-Nya, Amin.