Penderitaan Orang Saleh

Bacaan hari ini: Ayub 17
“Semangatku patah, umurku telah habis, dan bagiku tersedia kuburan. Sesungguhnya, aku menjadi ejekan; mataku terpaksa menyaksikan tantangan mereka.” (Ayub 17:1-2)

Ayub kembali mengulangi situasi yang menyedihkan. Kita melihat di ayat 1-4, Ayub menuduh teman-temannya sebagai para pengejek atau pencela. Karena begitu hebat ejekan itu, Ayub dengan berani berkata bahwa Allah menjadi JAMINAN Ayub (ayat 3). Sahabat-sahabat Ayub tidak bersedia menolongnya (6:22-23). Karena itu, Ayub memohon kepada Allah untuk membayar uang muka yang menjadi jaminan bahwa ia tidak bersalah. Perjanjian seperti ini sering dimateraikan dengan jabatan tangan dan pertukaran uang atau harta. Dan Ayub menawarkan hidupnya sebagai jaminan ketidakbersalahannya.

Meskipun Ayub menjadi target cemoohan, Ayub bertekad untuk tetap teguh berpegang pada keyakinannya bahwa ia benar (ayat 5-9), ”Meskipun begitu orang yang benar tetap pada jalannya, dan orang yang bersih tangannya bertambah-tambah kuat.” Tetapi sementara itu, Ayub mulai mengekspresikan kembali: hilangnya pengharapan dalam hidupnya, di mana Ayub menyambut kuburan sebagai rumahnya (ayat 10-16), yang digambarkan sebagai keadaan yang sunyi-senyap, di mana tidak ada seorangpun yang mengetahui atau merasakan apapun. Ayub ingin pergi ke tempat ini, supaya ia dapat beristirahat dengan damai, bebas dari semua penderitaannya, sama seperti budak yag bebas ketika tuannya mati.

Ketika membaca uraian di atas, kita dapat merasakan betapa putus asa-nya Ayub, bukan hanya penderitaan dialaminya, tetapi lebih dari itu, sahabat-sahabatnya bukannya datang untuk memberikan kekuatan dan penghiburan yang maksimal kepada Ayub, malahan menuduh Ayub berbuat dosa atas penderitaan yang sedang dialaminya dengan hebatnya, sampai-sampai Ayub kehilangan pengharapannya, dan Ayub tidak lagi mengharapkan apa-apa dari sahabat-sahabatnya.

Betapa pentingnya sebuah nasihat yang membangun dari Tuhan Allah, bukannya nasihat-nasihat yang mencelakakan. Sebab nasihat yang berasal dari Tuhan itu akan mampu menuntun dan mengangkatmu ke dalam kemuliaan sorgawi.

STUDI PRIBADI:

  1. Mengapa Ayub di dalam pasal ini tampak seperti kehilangan pengharapan?
  2. Apakah yang menjadi alasan dasarnya?

DOAKAN BERSAMA: Berdoalah bagi setiap jemaat Tuhan agar mereka tetap memiliki pengharapan di dalam Kristus, melewati berbagai pergumulan, tantangan serta kesulitan hidup, Amin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *