Bacaan hari ini: Ayub 16
“Sekalipun aku dicemoohkan oleh sahabat-sahabatku, namun ke arah Allah mataku menengadah sambil menangis, supaya Ia memutuskan perkara antara manusia dengan Allah, dan antara manusia dengan sesamanya.” (Ayub 16:20-21)
Setiap orang pasti membutuhkan orang lain, dimana ia dapat berkeluh kesah, berbagi suka dan duka. Harapannya, ia akan mendapatkan kelegaan, penghiburan, kekuatan atau mungkin jalan keluar untuk persoalan yang dihadapinya.
Namun hal tersebut tidaklah dialami oleh Ayub. Ayub memang punya tiga sahabat yang setia menemani masa-masa penderitaannya. Namun, ketiga sahabatnya itu tidak memberikan apa yang ia butuhkan saat itu. Justru sebaliknya menambah masalah baru dan penderitaan bagi Ayub, karena Ayub harus meladeni tuduhan-tuduhan yang tidak benar dari para sahabatnya. Bahkan istrinya yang adalah orang terdekat Ayub juga malah mencemooh dan menyuruhnya untuk mengutuki Allah (Ayub 1:9).
Dalam keadaan yang sepertinya “sendirian”, tidak ada orang yang bisa memahami dan menguatkannya, bersyukur Ayub sadar bahwa ia masih punya sahabat sejati, yaitu Allah. Ayub menyatakan bahwa matanya tetap terarah kepada Allah. Ayub terus berkomunikasi, menangis, mencurahkan isi hatinya kepada Allah. Ayub pun sempat mengeluhkan perlakuan Allah (ay. 7-17), namun Ayub percaya Allah akan menyelesaikan masalah yang dia alami, baik masalah Ayub dengan Allah maupun masalah Ayub dengan rekan-rekannya. Allahlah yang akan menyatakan kebenarannya.
Ke manakah kita akan mengarahkan hati dan mata kita ketika masalah datang? Apakah kita mengandalkan manusia (orang terdekat, orang yang ahli, dsb). Memang mereka bisa dipakai Tuhan menjadi alat menyatakan pertolongan Tuhan. Namun harus kita ingat bahwa mereka tetap manusia biasa, yang juga bisa salah. Namun kabar baiknya adalah kita memiliki sahabat sejati yang tidak mungkin salah dan mengecewakan kita. Dia yang paling mengerti kita. Dia tahu apa yang terbaik bagi kita. Dia selalu ada, memberikan kekuatan, penghiburan dan pertolongan bagi kita. Dialah Allah kita. Mari kita datang kepada-Nya, sampaikanlah segala isi hati kita dengan satu kerendahan hati untuk taat pada-Nya. Dan nantikanlah jawaban Allah yang terbaik bagi kita.
STUDI PRIBADI: Apakah yang Allah harapkan dari setiap kita orang percaya, setelah Allah menuntun, memelihara dan menjaga hidup kita?
DOAKAN BERSAMA: Berdoalah agar setiap kita, umat yang percaya kepada-Nya, dapat berlaku setia kepada-Nya dalam setiap aspek kehidupan kita hari lepas hari, karena anugerah-Nya yang cukup.