Musibah Berbalik Menjadi Kemenangan

Bacaan hari ini: Ester 9
“Oleh sebab itu orang Yahudi yang di pedusunan, yakni yang diam di perkampungan merayakan hari yang keempat belas bulan Adar itu sebagai hari sukacita dan hari perjamuan, dan sebagai hari gembira untuk antar-mengantar makanan.” (Ester 9:19)

Berada dalam pembuangan, tentunya bukan situasi menguntungkan. Sebagai bangsa minoritas, rasanya hanya menunggu waktu di saat musibah datang menimpa. Itulah yang terjadi dengan bangsa Israel di kerajaan Ahasyweros. Karena perasaan iri dan dengki Haman terhadap Mordekhai, maka nyawa bangsa Israel dipertaruhkan. Tetapi sekali lagi, di dalam sejarah umat-Nya, Tuhan tidak tinggal diam. Tuhan menyatakan karya pemeliharaan-Nya melalui raja Ahasyweros dan ratu Ester.

Mordekhai, seorang yang tadinya hanyalah rakyat jelata, sekarang diangkat menjadi pembesar yang sangat disegani dan memiliki kekuasaan yang besar di istana raja sehingga musuh-musuh orang Yahudi menjadi gentar. Dan orang-orang Yahudi berkumpul untuk membunuh orang-orang yang berikhtiar mencelakakan mereka. Sangat menarik sekali, pada ayat 10, 15, 16 disebutkan berulang-ulang, “…tetapi kepada barang rampasan tidaklah mereka mengulurkan tangan…” Hal ini menunjukkan bahwa ”pembantaian” yang dilakukan orang Yahudi ini dalam rangka melindungi dan mempertahankan nyawa mereka sendiri bukan untuk merampas atau memperkaya diri.

Kisah yang menegangkan dari kehidupan umat Tuhan di pembuangan berakhir indah. Musibah yang harusnya menimpa mereka, Tuhan ubahkan menjadi kemenangan. Bagaimanakah mereka menyikapi kemenangan ini? Mereka bersukacita dan berbagi makanan satu dengan lainnya.

Dalam hidup ini, sekalipun kita berusaha hidup damai dengan semua orang, pada waktu tertentu, mungkin saja ada orang yang “bermusuhan” dengan kita, berusaha menjatuhkan kita. Pada saat itu terjadi, datanglah kepada Tuhan dan percayakanlah hidup kita pada pemeliharaan Tuhan. Jangan bertindak gegabah, semau sendiri demi keuntungan pribadi, tetapi biarkanlah Tuhan yang bertindak bagi kita. Dan pada saat kita dilepaskan dari ”musuh” kita, ingatlah untuk selalu bersyukur kepada-Nya dengan cara melakukan kebaikan kepada sesama kita. Kiranya Tuhan Yesus yang menolong kita sekalian. Amin.

STUDI PRIBADI: Apakah yang dilakukan oleh orang Yahudi kepada musuh-musuhnya dan mengapa mereka bertindak demikian? (band. ayat 16).
DOAKAN BERSAMA: Berdoalah agar jemaat Tuhan sungguh-sungguh belajar untuk hidup bersandar dan senantiasa mengandalkan Tuhan ketika menghadapi ”musuh-musuh” dalam hidup mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *