Bacaan hari ini: 2 Tawarikh 22:1-9
“Iapun hidup menurut kelakuan keluarga Ahab, karena ibunya menasihatinya untuk melakukan yang jahat. Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN sama seperti keluarga Ahab…” (2 Tawarikh 22:3-4)
Satu generasi umat manusia pasti berpengaruh terhadap generasi selanjutnya. Jika melihat dalam Alkitab, kita menemukan dua jenis generasi di Yehuda dan Israel. Pertama, generasi yang melakukan apa yang benar di mata Tuhan; kedua, generasi yang melakukan apa yang jahat di mata Tuhan (ay. 4).
Raja Ahazia adalah hasil dari regenerasi yang melakukan apa yang jahat di mata Tuhan. Kejahatan Ahazia ini disamakan dengan kejahatan yang dilakukan keluarga raja Ahab di Israel, dimana pada saat itu Ahazia merupakan menantu dari keluarga raja Ahab. Penekanan bahwa kejahatan Ahazia disamakan dengan kejahatan raja Ahab begitu jelas terlihat pada ayat 3, 7, 8.
Selain itu, raja Ahazia juga dipengaruhi dan dicelakakan oleh penasihat-penasihat kerajaan (ay. 4-5) yang dipimpinnya dan didukung oleh ibunya, Atalya, yang juga mendukungnya untuk melakukan yang jahat (ay. 3). Nasihat-nasihat inilah yang telah membuat raja Yehuda ini pergi dengan raja Israel untuk melawan Hazael, raja Aram, di Ramot Gilead. Dan pada akhirnya, di sanalah dia celaka. Pada saat itu, Tuhan melalui nabinya mengurapi Yehu bin Yosafat untuk melakukan penghukuman dan pemusnahan kepada Ahazia, raja Yehuda dan Yoram bin Ahab, raja Israel yang merupakan keluarga dari raja Ahab.
Nasihat-nasihat dan teladan hidup yang jahat suatu generasi akan mewariskan generasi berikutnya kepada dua pilihan, yaitu buta melihat kebenaran Tuhan atau hidup benar di hadapan Tuhan. Nasihat dan teladan hidup yang jahat berpengaruh untuk menghanyutkan sebuah generasi untuk tidak mengenal Tuhan. Marilah hari ini kita sebagai umat percaya mengevaluasi diri kita. Baik kita yang adalah pemimpin, orang tua, dan anak. Pada saat ini, generasi seperti apakah kita di mata Tuhan? Sudahkah kita menjadi generasi umat percaya yang terlihat nyata dalam teladan hidup?
STUDI PRIBADI: (1) Sudahkah kita menjadi generasi yang taat dan takut kepada Tuhan? (2) Sudahkah kita mempersiapkan generasi berikutnya untuk hidup takut akan Tuhan?
DOAKAN BERSAMA: Berdoalah agar Allah mengaruniakan kepekaan sehingga kita menjadi generasi umat percaya yang dapat memberi dampak positif pada generasi berikutnya untuk hidup di dalam Tuhan.