Kebenaran Bukan Kenyamanan

Rabu, 03 Juli 2019

Bacaan hari ini: Yeremia 44 | Bacaan setahun: Ezra 3-4, 1 Tesalonika 2

 

“Mengenai apa yang kaukatakan demi nama Allah kepada kami itu, kami tidak akan mendengarkan engkau.” (Yeremia 44:16)

Ketika seseorang melakukan kesalahan, sudah sewajarnya ia ditegur atas kesalahannya. Ketika ditegur, respons orang bermacam-macam: ada yang langsung sadar dan berusaha tidak mengulangi, ada yang acuh tak acuh, ada juga yang malah semakin menjadi-jadi dalam melakukan kesalahan itu.

Kerajaan Babel telah menghancurkan Yehuda dan Yerusalem menjadi reruntuhan. Tuhan mengizinkan hal tersebut terjadi sebagai hukuman atas dosa Yehuda. Bukannya sadar, Yehuda justru mencari perlindungan pada Mesir. Dalam keadaan demikian, Yeremia kembali menegur orang-orang Yehuda yang lebih mengandalkan Mesir, daripada mengandalkan Tuhan. Mereka mengulangi kesalahan yang dilakukan nenek moyang mereka, sehingga hukuman Tuhan akan dijatuhkan terhadap mereka.

Mendengar teguran Tuhan yang disampaikan Yeremia, reaksi orang-orang Yehuda sangat mencengangkan. Bukannya menyesal dan bertobat, mereka justru terang-terangan menolak dan tidak mau mendengarkan firman Tuhan. Mereka menganggap bahwa menyembah dewa-dewa Mesir lebih menguntungkan, daripada menyembah Tuhan, karena mereka merasa hidupnya lebih makmur ketika mempersembahkan korban bakaran bagi dewa-dewa tersebut. Karena sikap orang-orang Yehuda tersebut, Tuhan akan menyatakan penghukuman-Nya. Orang-orang Yehuda yang mengungsi ke Mesir dan menyembah dewa asing akan dibinasakan. Mesir yang mereka andalkan akan dihancurkan juga oleh Babel, dan orang-orang Yehuda tidak akan luput dari pedang. Hanya sedikit saja keturunan mereka yang akan tersisa dan kembali pulang ke Yehuda.

Salah satu hal yang menjadi penyebab orang Yehuda tidak mau bertobat adalah karena mereka mencari kenyamanan, bukan kebenaran. Mereka tidak peduli pada kebenaran Allah, asalkan hidup mereka nyaman. Dunia menawarkan kenyamanan, namun tidak jarang kenyamanan tersebut bertentangan dengan kebenaran. Dalam kondisi demikian, mana yang akan kita pilih: kenyamanan atau kebenaran ?

STUDI PRIBADI :

(1) Siapakah ratu sorga yang dimaksudkan pada ayat 17 ?
(2) Kenyamanan apa yang orang Yehuda rasakan ketika menyembah ilah asing ?

Pokok Doa : Doakan supaya orang-orang Kristen mampu memegang teguh kebenaran tanpa tergoda oleh kenyamanan sementara yang membinasakan dan membawa kita jauh dari Tuhan.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *