Jumat, 21 Juni 2019
Bacaan hari ini: Yeremia 31 | Bacaan setahun: 2 Tawarikh 15-16, Efesus 4
“Maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.” (Yeremia 31:33c)
Perikop ini adalah spesial, karena dalam seluruh PL, hanya dalam bagian ini muncul kata “Perjanjian Baru.” Konteks perjanjian baru ini merujuk pada janji Tuhan atas umat-Nya, Dia akan memulihkan relasi-Nya dengan umat-Nya. Pada saat itu, baik Israel dan Yehuda masing-masing ada dalam pembuangan, dan Tuhan berjanji bahwa umat-Nya akan kembali ke tanah perjanjian. Allah tidak lagi merencanakan malapetaka tapi membangun kembali Yehuda. Allah memberi pengampunan pada Yehuda, karena Yehuda juga sudah mengakui bahwa penderitaan mereka adalah peringatan Tuhan karena ketidaktaatan mereka (ay. 18).
Janji pemulihan ini bukan hanya untuk Yehuda, tapi juga Efraim (Israel Utara), Tuhan akan menghimpun kembali Efraim dan Yehuda. Tuhan berjanji bahwa umat kesayangan Allah ini tidak akan musnah dan akan ada sisa dari Yehuda yang melaluinya, Allah menggenapkan kehendak-Nya atas keselamatan umat manusia, yang akan digenapi dalam Kristus.
Janji ini seharusnya menjadi janji yang menyemangati Yehuda dan Efraim yang sedang menderita di pembuangan; mendengar janji Tuhan ini seharusnya mereka lebih taat dan bersukacita menanti janji itu digenapi. Janji ini menuntut ketaatan yang baru yang sungguh-sungguh menjalankan perintah Tuhan. Mereka akan lebih mengenal Tuhan, Tuhan akan menjadi satu-satunya Allah bagi Israel. Materai yang sah dalam perjanjian yang baru adalah, “Maka Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka menjadi umat-Ku” (ay. 33). Pernyataan dari Allah sendiri sebagai penjamin bahwa janji ini tidak akan diingkari.
Dari perikop ini kita menyadari bahwa sesungguhnya kita tidak pernah layak untuk menerima kasih dan pengampunan Tuhan, persis seperti Israel. Tapi karena begitu besar kasih Allah kepada kita, Dia rela mati bagi kita di kayu salib. Satu janji yang seharusnya membuat kita bersukacita menekuni keselamatan kita dengan setia adalah, “janji akan hidup yang kekal.” Kita akan dibebaskan dari segala penderitaan dan kita akan berada bersama dengan Tuhan selamanya.
STUDI PRIBADI : Apakah yang seharusnya dapat membuat kita tetap setia dan taat kepada Tuhan ?
Pokok Doa : Berdoalah supaya kita tetap setia dan memiliki pengharapan, karena janji Allah pasti digenapkan-Nya. Kitapun mengerjakan keselamatan yang diberikan dengan benar dan bertanggung-jawab.