Keangkuhan Moab Dan Hukuman Tuhan

Selasa, 02 April 2019

Bacaan hari ini: Yesaya 15:1-16:4 | Bacaan setahun: Yosua 16-18, Kisah Para Rasul 3

 

“Maka sekarang TUHAN berfirman: Dalam tiga tahun, menurut masa kerja prajurit upahan, maka kemuliaan Moab, serta dengan keramaiannya yang besar, akan menjadi kehinaan, dan orang yang tertinggal akan sangat sedikit dan tiada berkuasa.” (Yesaya 16:14)

Dalam pasal 15-16 dari Kitab Yesaya ini, kita menemukan nubuatan tentang kehancuran dari suku bangsa Moab. Suku bangsa Moab dikenal sebagai suku bangsa yang keras kapala dan tegar tengkuk. Suku bangsa Moab adalah suku bangsa yang angkuh, mereka lupa akan asal-usul mereka yang dicap menjadi kekejian bagi TUHAN, bahkan sampai TUHAN melarang suku bangsa Moab untuk masuk menjadi bagian di dalam rumah TUHAN (bdk. Ul. 23:3).

Gambaran dari penghakiman dan penghukuman TUHAN kepada Moab dijelaskan dalam ayat 7, demikian, “Sebab itu biarlah orang Moab meratap, seorang karena yang lain, biarlah sekaliannya meratap. Mengingat kue kismis Kir-Hareset biarlah mereka mengaduh dan hancur luluh sama sekali!” Gambaran kesedihan ini begitu luar biasa; ini disebabkan karena: (a). Kota-Kota suku bangsa Moab dihancurkan. Kota yang besar dan kuat itu, yang pernah bertahan melawan kekuatan yang sangat besar (bnd. 2Raj. 3:25), sekarang akan dijadikan rata dengan tanah, dengan dibakar atau diluluh-lantakkan, dan fondasi-fondasinya akan hancur luluh, rusak dan remuk. Mereka akan mengaduh ketika melihat kota-kota mereka yang sangat indah menjadi timbunan-timbunan reruntuhan. (b). Negeri suku bangsa Moab menjadi tandus,—wilayah Moab terkenal karena ladang dan kebun anggur yang melimpah. Namun semua itu akan dihancurkan oleh penghakiman Tuhan melalui kekalahan yang ditimbulkan bangsa yang menyerangnya.

Apakah yang dapat kita pelajari dari kisah ini? Bahwa keangkuhan dan kesombongan akan mendatangkan penghakiman dan penghukuman. Di satu sisi, kesombongan dan keangkuhan seseorang akan membuatnya mengandalkan dirinya sendiri; dan di sisi yang lain, kesombongan dan keangkuhan itu membuatnya menolak TUHAN dan tidak percaya kepada-Nya. Seharusnya, sebagai orang percaya yang sudah diselamatkan dalam Kristus, kita belajar mengandalkan TUHAN dan selalu mempercayakan diri kita sepenuhnya di dalam tangan-Nya, supaya hidup kita senantiasa dijaga dan disertai oleh-Nya, Amin.

STUDI PRIBADI : Seperti apa penghukuman yang dilakukan TUHAN terhadap suku bangsa Moab? Jelaskan dengan singkat.

Pokok Doa : Berdoalah untuk setiap jemaat Tuhan agar mereka mau hidup setia kepada Tuhan dengan cara setia melayani, berdoa serta beribadah kepada-Nya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *