Jumat, 11 Januari 2019
Bacaan hari ini: Mazmur 117-119, Bacaan setahun: Kejadian 27-28, Matius 11
“Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.” (Mazmur 118:1)
Keberadaan listrik di kota besar seperti Jakarta, Surabaya dan kota besar lain di Pulau Jawa adalah sebuah keniscayaan. Ketika terjadi pemadaman listrik, segera berbagai keluhan menyeruak di corong lini masa sosial media. Berbagai keluhan, tidak jarang diikuti oleh hujatan diarahkan kepada BUMN penyedia layanan ini. Herannya, ketika mereka setia melayani, jarang terdengar pujian, tetapi ketika terjadi kegagalan, segera terdengar cacian. Kita baru saja dapat menghargai keberadaannya ketika kita sudah kehilangan.
Demikian halnya dengan kasih dan kesetiaan TUHAN Allah. Acap kali kita lalai merasakan dan menikmati kasih dan kesetiaan-Nya dalam hidup kita. Ketika badai dan tantangan hidup menerpa, reaksi pertama kita adalah keluhan. Padahal pemazmur berseru: “Pujilah TUHAN, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa! Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan TUHAN untuk selama-lamanya. Haleluya!” (117:1-2).
Seruan ini tentu saja bukan sekadar slogan kosong untuk kita. Seruan dalam Mazmur 117 dan Mazmur 118 ini adalah kesaksian dari penyertaan TUHAN Allah dalam hidup pemazmur. Seruan yang muncul bukan sekadar karena janji, melainkan bukti konsistensi hebatnya kasih setia TUHAN dalam perjalanan kehidupan mereka. Bahwa di dalam kesesakan, TUHAN memberi kelegaan. Di dalam penzaliman dari sesama manusia, TUHAN memberi kemenangan. Bahkan di tengah penderitaan, TUHAN tidak menyerahkan pemazmur kepada maut yang mengancam (118:5-18).
Darimanakah pertolongan itu datang kepada mereka (kita)? Pertolongan kepada mereka (kita) datangnya dari TUHAN Allah. Kasih setia TUHAN Allah yang digenapi tidak hanya lewat pemeliharaan-Nya hari sesehari. Kasih setia yang terlebih nyata dalam kasih pengorbanan TUHAN Yesus Kristus di kayu salib, menebus dosa dan memberikan kemenangan kekal kepada kita. Inilah sebab mengapa dalam kondisi apapun kehidupan kita, bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
STUDI PRIBADI: Ucapkanlah syukur sekali lagi atas pertolongan-Nya. Apakah TUHAN Allah yang telah menolong di masa lalu sanggup untuk menopang & menolong di masa datang?
Pokok Doa: Berdoalah memohon agar Roh Kudus menajamkan kepekaan rohani kita, agar nikmat kasih setia TUHAN Allah tidak luput kita rasakan dalam jalan hidup kita sesehari.