Waspadai Berhala Zaman Modern
“Perubahan suhu satu derajat demi satu derajat akan membuat es batu berubah menjadi air, air mendidih, bahkan uap pada satu titik tertentu.” Penggambaran ini seringkali dipakai untuk menggambarkan dampak yang besar bermula dari satu hal kecil yang mungkin disepelekan. Hal ini tampaknya juga berkaitan dengan kemunduran kerohanian yang dialami oleh banyak orang. Dosa-dosa kecil yang dianggap remeh tanpa disadari menjadi titik awal kemerosotan yang fatal dalam perjalanan rohani seseorang.
Hal tersebut tampaknya juga terjadi dalam perjalanan bangsa Israel. Bangsa yang telah menerima banyak kebaikan Tuhan justru terbuai dengan segala hal baik tersebut. Tanpa disadari, segala berkat jasmani yang mereka cicipi telah menjadi ilah yang disejajarkan dengan posisi Allah dalam kehidupan mereka. Kemakmuran dan kesuburan tanah justru membuat mereka rela “menjual” iman mereka pada dewa-dewa kesuburan yang disembah oleh bangsa lain (ay.1-2). Moralitas pemimpin bangsa menurun dan Allah tidak lagi menjadi satu-satunya tuan dalam hidup mereka. Kondisi ini digambarkan Hosea dengan satu istilah yang menarik: Bet-Awen (rumah kejahatan). Sebuah kota yang digunakan sebagai sindiran bagi bangsa Israel yang telah merusak kekudusan Bethel (rumah Allah).
Dalam kondisi seperti itulah Allah memberikan peringatan keras sekaligus penghukuman kepada umat pilihan-Nya. Kemakmuran yang mereka dambakan justru menuntun mereka pada kehancuran. Kemuliaan diri yang mereka banggakan tidak lagi ada artinya ketika mereka dipermalukan oleh bangsa-bangsa lain. Dewa-dewa kuat yang mereka agungkan justru dihancurkan di hadapan TUHAN. Allah seolah menghajar mereka sebagai umat-umat yang telah mengikat perjanjian dengan-Nya. Allah menyatakan bahwa hanya Dia-lah Allah yang sejati dan penghukumannya adalah konsekuensi dari dosa yang telah mereka lakukan.
Namun, firman Allah tidak hanya berhenti di sana. Penghukuman Allah tersebut diakhiri dengan sebuah panggilan pertobatan. Sebuah ajakan kembali dari ilah-ilah palsu kepada TUHAN yang sejati. Dalam penghukuman itu, Allah tetap menyatakan kasih setia-Nya pada umat pilihan-Nya. Jikalau dulu penyelewengan itu dimulai dari keinginan bangsa yang ingin berjalan sendiri, kini Allah menghendaki bangsa ini untuk berjalan bersama dan taat kepada-Nya. Allah tidak membuang umat-Nya tetapi justru menarik kembali mereka dalam kasih anugerah-Nya.
Hosea 10 : 1-15
Hukuman karena penyembahan berhala
1 Israel adalah pohon anggur yang riap tumbuhnya, yang menghasilkan buah. Makin banyak buahnya, makin banyak dibuatnya mezbah-mezbah. Makin baik tanahnya, makin baik dibuatnya tugu-tugu berhala.
2 Hati mereka licik, sekarang mereka harus menanggung akibat kesalahannya: Dia akan menghancurkan mezbah-mezbah mereka, akan meruntuhkan tugu-tugu berhala mereka.
3 Sungguh, sekarang mereka berkata: "Kita tidak mempunyai raja lagi, sebab kita tidak takut kepada TUHAN. Apakah yang dapat dilakukan raja bagi kita?"
4 Mereka membual, mengangkat sumpah dusta, mengikat perjanjian, sehingga tumbuh hukum seperti pohon upas di alur-alur ladang.
5 Penduduk Samaria gentar mengenai anak lembu Bet-Awen. Sungguh, rakyatnya akan berkabung oleh karenanya, dan imam-imamnya akan meratap oleh karenanya, oleh sebab kemuliaannya telah beralih dari padanya.
6 Anak lembu itu sendiri akan dibawa ke Asyur sebagai persembahan kepada Raja 'Agung'. Efraim akan menanggung malu, Israel akan mendapat malu karena rancangannya.
7 Samaria akan dihancurkan; rajanya seperti sepotong ranting yang terapung di air.
8 Bukit-bukit pengorbanan Awen, yakni dosa Israel, akan dimusnahkan. Semak duri dan rumput duri akan tumbuh di atas mezbah-mezbahnya. Dan mereka akan berkata kepada gunung-gunung: "Timbunilah kami!" dan kepada bukit-bukit: "Runtuhlah menimpa kami!"
TUHAN kecewa terhadap Efraim
9 Sejak hari Gibea engkau telah berdosa, hai Israel; di sana mereka bangkit melawan. Tidakkah perang melawan orang-orang curang akan mencapai mereka di Gibea?
10 Aku telah datang untuk menghajar mereka; bangsa-bangsa akan berkumpul melawan mereka, apabila mereka dihajar karena salahnya yang berganda.
11 Efraim dahulu seekor anak lembu yang terlatih, yang suka mengirik, dan Aku ini menyayangi tengkuknya yang elok, Aku memasang Efraim; Yehuda harus membajak, Yakub harus menyisir tanah baginya sendiri.
12 Menaburlah bagimu sesuai dengan keadilan, menuailah menurut kasih setia! Bukalah bagimu tanah baru, sebab sudah waktunya untuk mencari TUHAN, sampai Ia datang dan menghujani kamu dengan keadilan.
13 Kamu telah membajak kefasikan, telah menuai kecurangan, telah memakan buah kebohongan. Oleh karena engkau telah mengandalkan diri pada keretamu, pada banyaknya pahlawan-pahlawanmu,
14 maka keriuhan perang akan timbul di antara bangsamu, dan segala kubumu akan dihancurkan seperti Salman menghancurkan Bet-Arbel pada hari pertempuran: ibu beserta anak-anak diremukkan.
15 Demikianlah akan Kulakukan kepadamu, hai kaum Israel, oleh karena dahsyatnya kejahatanmu. Pada waktu fajar akan dilenyapkan sama sekali raja Israel.
Hosea 10 : 1-2
1 Israel adalah pohon anggur yang riap tumbuhnya, yang menghasilkan buah. Makin banyak buahnya, makin banyak dibuatnya mezbah-mezbah. Makin baik tanahnya, makin baik dibuatnya tugu-tugu berhala.
2 Hati mereka licik, sekarang mereka harus menanggung akibat kesalahannya: Dia akan menghancurkan mezbah-mezbah mereka, akan meruntuhkan tugu-tugu berhala mereka.