Kapan Kita Bersukacita ?

Bacaan hari ini: Mazmur 68,Bacaan setahun: Obaja

“Tetapi orang-orang benar bersukacita, mereka beria-ria di hadapan Allah…” (Mazmur 68:4)

Di tengah pergumulan hidup yang tidak ada akhirnya, di tengah penindasan umat Tuhan yang tidak pernah berhenti, bahkan terjadi sampai saat ini, kalimat ini menjadi pertayaan bahkan jeritan hati setiap umat Tuhan, “Kapan kita akan bersukacita”?

Pertanyaan ini dijawab oleh Daud dalam Mazmur 68. Keyakinan iman Daud pada saat dia harus berhadapan dengan orang-orang yang ingin membunuhnya, terungkap dalam Mazmur ini. Mazmur ini dinyanyikan justru pada saat hidupnya masih dalam ancaman dan dalam kesulitan yang belum berakhir. Seorang teolog mengatakan: “Jikalau engkau merasa sendirian atau kesepian, bergabunglah dengan Daud dalam pujian, dan temukan sukacita yang besar dari memuji Tuhan dan mengasihi Tuhan.” Pada saat memuji Tuhan, Daud mengakui kedaulatan Allah atas hidupnya, atas musuh-musuhnya, atas kesulitan dan pergumulan hidupnya. Seluruh nyanyian dan pujian ini diwarnai dengan nyanyian dan pujian dalam ibadah umat Tuhan di Yerusalem. Allah yang mengasihi anak yatim dan pelindung bagi para janda (ay. 6). Allah yang berkuasa atas alam adalah Allah yang menyatakan diri-Nya di Sion (ay. 9). Allah yang menyelamatkan Israel dari tentara Mesir pada saat pembebasan dari perbudakan adalah Allah yang menyatakan diri kepada umat-Nya, Israel di gunung Sinai, dan di sana juga mereka beribadah kepada Allah (ay. 18). Kepada-Nya, setiap umat Tuhan dapat beriman, menaruh percaya bahkan bersukacita karena kebesaran, kedaulatan, kedahsyatan serta kasih sayang-Nya bagi umat-Nya.

Ketika umat Tuhan datang beribadah kepada Tuhan, kehadiran Allah akan mengingatkan kita bahwa Dia Allah yang besar, ajaib, dahsyat, serta penuh kasih. Itulah satu-satunya alasan untuk kita, setiap umat Tuhan, dapat bersukacita, sekalipun dirundung dengan berbagai masalah dalam hidup ini. Jawaban atas pertanyaan “Kapan kita akan bersukacita?” adalah “sekarang” karena kita memiliki Allah yang berdaulat dan berkuasa, serta peduli pada kita, umat kesayangan-Nya.

STUDI PRIBADI:
(1) Siapakah Allah bagi Saudara secara pribadi?
(2) Apakah Saudara mengalami Allah sama seperti Daud mengalami Allah yang diungkapkan dalam Mazmur ini? Renungkanlah! 

Pokok Doa: Berdoalah bagi jemaat Tuhan agar kebesaran, kedaulatan, kedahsyatan serta kepeduliaan Allah dapat dialami secara pribadi dan terus- menerus dalam hidup sehari-hari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *