Jumat, 24 Mei 2024
“Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: ‘Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?’” (KPR 9:4)
Bacaan hari ini: Kisah Para Rasul 9:4 | Ayat Bacaan: Kisah Para Rasul 9:1-9
William Chamberlain berkata: pertobatan memandang ke depan dalam pengharapan dan antisipasi; sedangkan penyesalan atau perasaan bersalah hanya memandang ke belakang dalam rasa malu. Doktrin pertobatan dalam Perjanjian Baru memanggil pikiran manusia untuk dipolakan kembali, sesuai dengan pikiran Allah, sehingga tindakan mereka dapat sesuai dengan kehendak-Nya dan agar mereka dapat mengambil bagian di dalam kekuasaan-Nya. Pertobatan adalah perubahan dalam rancangan hidup: keseluruhan pola hidup diubah; tujuan hidup menjadi berbeda; aspirasi hidup juga menjadi berbeda. Pendek kata, pertobatan merupakan suatu perjalanan dari pikiran yang kedagingan kepada pikiran Kristus. Chamberlain juga mengatakan: “Dalam sepanjang sejarah Kekristenan, Paulus merupakan contoh terhebat dari apa yang dikerjakan oleh pertobatan terhadap seorang manusia.”
John Stott mengatakan: yang menonjol dari kisah pertobatan Paulus adalah kedaulatan anugerah Allah. Saulus “tidak memutuskan untuk percaya kepada Kristus.” Kristuslah yang memutuskan untuk memilih Saulus dan menangkapnya. Paulus benar-benar mengalami perubahan spiritual yang radikal. Sebelum Paulus bertobat, Alkitab mencatat bahwa dia dikenal sebagai seorang penganiaya orang-orang Kristen. Bukan hanya itu, Paulus juga terlibat sebagai pembunuh para pengikut Kristus. Namun, perjumpaan dengan Kristus mengakibatkan dia merenungkan perbuatannya dan pada akhirnya bertobat.
Sebagaimana Paulus yang meresponi anugerah Allah, demikianlah kita harus meresponi anugerah Allah dalam hidup kita, dengan sungguh-sungguh bertobat, mengakui dosa kita, menyesalinya dan percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi. Marilah kita benar-benar setia kepada Kristus, mematuhi Firman-Nya, mempersembahkan hidup sepenuhnya untuk kemuliaan Allah. Oleh sebab itu, yang menjadi respons kita harus didorong oleh kasih kita kepada Allah yang telah memberi anugerah-Nya dan kerinduan untuk selalu mempersembahkan dan memuliakan Tuhan dalam segala hal.
STUDI PRIBADI: Jelaskan apa arti pertobatan, bagaimana kita melihat Pertobatan Paulus?
Pokok Doa: Bersyukurlah untuk anugerah keselamatan dan pertobatan yang Tuhan berikan. Berdoa agar kita senantiasa menghormati dan memuliakan Tuhan selama hidup kita.
Kisah Para Rasul 9 : 1-9
1 Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar,
2 dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem.
3 Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia.
4 Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: "Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?"
5 Jawab Saulus: "Siapakah Engkau, Tuhan?" Kata-Nya: "Akulah Yesus yang kauaniaya itu.
6 Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat."
7 Maka termangu-mangulah teman-temannya seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang jugapun.
8 Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa; mereka harus menuntun dia masuk ke Damsyik.
9 Tiga hari lamanya ia tidak dapat melihat dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum.
Kisah Para Rasul 6 : 8-15
Tuduhan terhadap Stefanus
8 Dan Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda di antara orang banyak.
9 Tetapi tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi yang disebut jemaat orang Libertini--anggota-anggota jemaat itu adalah orang-orang dari Kirene dan dari Aleksandria--bersama dengan beberapa orang Yahudi dari Kilikia dan dari Asia. Orang-orang itu bersoal jawab dengan Stefanus,
10 tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara.
11 Lalu mereka menghasut beberapa orang untuk mengatakan: "Kami telah mendengar dia mengucapkan kata-kata hujat terhadap Musa dan Allah."
12 Dengan jalan demikian mereka mengadakan suatu gerakan di antara orang banyak serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat; mereka menyergap Stefanus, menyeretnya dan membawanya ke hadapan Mahkamah Agama.
13 Lalu mereka memajukan saksi-saksi palsu yang berkata: "Orang ini terus-menerus mengucapkan perkataan yang menghina tempat kudus ini dan hukum Taurat,
14 sebab kami telah mendengar dia mengatakan, bahwa Yesus, orang Nazaret itu, akan merubuhkan tempat ini dan mengubah adat istiadat yang diwariskan oleh Musa kepada kita."
15 Semua orang yang duduk dalam sidang Mahkamah Agama itu menatap Stefanus, lalu mereka melihat muka Stefanus sama seperti muka seorang malaikat.
Kisah Para Rasul 4 : 31
31 Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.
1 Korintus 15 : 4
4 bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;
Kisah Para Rasul 2 : 34a
34a Sebab bukan Daud yang naik ke sorga,
Kisah Para Rasul 2 : 34b
34b malahan Daud sendiri berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku:
Kisah Para Rasul 2 : 36
36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."