Ringkasan Khotbah
14 April 2024
Bahan Pertemuan Kelompok Kecil
Yesus dan Murid Yang Mengasihi-Nya
Yohanes 21 : 11-19
11 Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak.
12 Kata Yesus kepada mereka: “Marilah dan sarapanlah.” Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya: “Siapakah Engkau?” Sebab mereka tahu, bahwa Ia adalah Tuhan.
13 Yesus maju ke depan, mengambil roti dan memberikannya kepada mereka, demikian juga ikan itu.
14 Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara orang mati.
Gembalakanlah domba-domba-Ku
15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?” Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.”
16 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.”
17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: “Apakah engkau mengasihi Aku?” Dan ia berkata kepada-Nya: “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.
18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki.”
19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: “Ikutlah Aku.”
Ketika kita mendengar kata “guru,” maka kita akan berpikir tentang seseorang yang galak atau ada yang dekat dengan para muridnya. Namun ada perbedaan antara relasi guru-murid dengan Yesus dan para murid-Nya. Mari kita renungkan bersama.
Yohanes 21 merupakan pasal terakhir dari Injil Yohanes yang menceritakan kali terakhir Yesus menampakkan diri-Nya kepada tujuh murid-Nya di pantai danau Tiberias, Galilea setelah Ia bangkit (ay. 2). Mereka kembali menangkap ikan setelah Yesus bangkit. D. A. Carson mengingatkan bahwa meskipun mereka kelihatan wajar menangkap ikan, mereka tidak bersukacita dan memiliki kepastian akan kebangkitan Kristus karena mereka belum menerima Roh Kudus. Ini berarti Yesus dan para murid-Nya bukan sekadar relasi guru dan murid, tetapi lebih dari itu, relasi antara Tuhan Pemilik kehidupan dan para murid yang ditebus oleh sang Tuhan dan hidup bagi sang Tuhan.
YESUS: TUHAN BAGI PARA MURID-NYA (ay. 11)
Realitas bahwa Yesus adalah Tuhan bagi para murid-Nya dicetuskan kembali oleh Petrus. Ketika Petrus berkata mau menangkap ikan dan diikuti oleh keenam murid-Nya, mereka tidak menangkap apa-apa (Yoh. 21:3), lalu pada hari mulai siang, Yesus berdiri dan menyuruh mereka menebarkan jalannya di sebelah kanan perahu, dan mereka mendapatkan banyak ikan (ay. 4-6). Di ayat 11, Yohanes mencatat Petrus menyeret jala itu ke darat dan ada 153 ekor ikan besar dan jala itu tidak sobek. Inilah mukjizat. Mengapa? Karena: Pertama, para nelayan biasanya menangkap ikan di malam hari (ay. 3c) agar esok paginya ikan yang segar itu dapat dijual (Craig S. Keener, The Gospel of John, 1227). Kedua, nelayan mendayung perahu dengan dayung di sebelah kanan dan menebarkan jalanya di sebelah kiri (Ibid., 1228), tetapi Yesus menyuruh mereka menebar jala ke sebelah kanan dan di siang hari. Mukjizat Yesus menunjukkan Dia adalah Tuhan bagi para murid-Nya.
Mengikut Yesus berkaitan dengan percaya kepada Yesus sebagai Tuhan (Yoh. 21:7; Luk. 5:8). Yesus sebagai Tuhan berarti Dia adalah Pemilik dunia ini yang berkuasa atas segalanya. Karena Dia adalah Pemilik yang berkuasa, maka kita seharusnya:
Pertama, berhenti percaya diri dan mempercayakan diri dan hidup kita kepada-Nya (Ams. 3:5). Kita percaya kepada Tuhan berarti kita siap untuk tidak mengandalkan diri kita dalam menjalani hidup sekaligus siap mengandalkan-Nya. Tidak mengandalkan diri kita berarti kita mengakui diri kita berdosa dan terbatas, lalu berhenti untuk terlalu pede. Kita dapat mengakui dosa dan keterbatasan kita ketika kita ditebus Kristus. Setelah melihat diri kita berdosa, maka anugerah Allah memimpin kita untuk percaya kepada Kristus, mengenal Allah yang berdaulat dan benar, dan mengandalkan-Nya.
Kedua, menaati-Nya. Setelah kita berhenti mengandalkan diri dan mulai mengandalkan Allah, maka langkah selanjutnya adalah kita menaati-Nya. “Ketaatan kepada Yesus sebagai Tuhan lahir dari pengakuan bahwa kita bukan Tuhan dan kita mengandalkan-Nya sebagai Tuhan yang berkuasa atas hidup kita dan pasti benar.”
YESUS: TUHAN YANG SANGAT MENGASIHI PARA MURID-NYA YANG LEMAH (ay. 15-19)
Kita dengan sendirinya mustahil dapat percaya dan menaati-Nya. Mengapa? Karena kita berdosa. Dosa adalah perlawanan kekal dan aktif kepada Allah yang kekal, sehingga kita dengan sendirinya tidak mungkin dapat percaya kepada Allah. Allah mengutus Kristus mati bagi kita untuk menghancurkan kuasa dosa dalam hati kita dan Roh Kudus memberi kita hati yang baru agar kita dimampukan percaya kepada Allah. Lalu apakah setelah kita ditebus Kristus, kita langsung dapat percaya dan menaati Allah secara sempurna? Tidak. Kita sama seperti Petrus yang adalah perwakilan murid Yesus yang menyangkal-Nya sebanyak 3x (Yoh. 12:12-27). Menyangkal Yesus berarti sebenarnya mengenal Yesus, tetapi ketika ada orang yang menanyakan iman kita, kita pura-pura tidak mengenal-Nya. Mengapa? Karena bagi Chris Patton, kita ikut arus konsep dan perilaku dunia.
Meskipun kita sering jatuh bangun dalam percaya dan menaati-Nya, Kristus yang telah menebus kita memahami kelemahan kita dengan tetap mengasihi dan memperhatikan kita. Di ayat 15-17, Yesus bertanya sebanyak 3x kepada Petrus, apakah ia mengasihi-Nya. Carson dan Keener sepakat menafsirkan 3x pertanyaan Yesus kepada Petrus sepadan dengan 3x penyangkalan Petrus kepada Yesus. Carson menjelaskan: Petrus dahulu adalah orang yang sok rohani yang membanggakan dirinya sebagai orang yang sangat mengasihi Yesus (Yoh. 13:37) dan siap mati bagi-Nya (18:10). Keberanian fisiknya diakhiri dengan kelemahan rohaninya yaitu ia menyangkal Yesus sebanyak 3x. Oleh karena itu, Yesus bertanya kepada Petrus sebanyak tiga kali: apakah ia mengasihi-Nya lebih daripada para murid-Nya yang lain? Namun sebanyak 2x pertama, Petrus masih merasa mampu mengasihi-Nya. Yesus bertanya kembali ketiga kalinya kepada Petrus, “Petrus, benarkah kamu mencintai-Ku bukan dengan kekuatanmu sendiri? Ingat, kamu dahulu berkata mau mati bagi-Ku, tetapi kamu akhirnya menyangkal-Ku.” Pertanyaan ini menghentak Petrus sampai Yohanes mencatat bahwa Petrus sedih (ay. 17b). Kesombongan rohani Petrus dihancurkan oleh Kristus, sehingga respons Petrus di ayat 17b ini menunjukkan kerendahan hatinya mengakui bahwa ia tidak mampu mengasihi-Nya dengan kekuatannya sendiri. Hal ini penting karena Petrus akan dipercayakan untuk menggembalakan domba-domba Kristus dan mati bagi-Nya (ay. 17c-19a).
Yesus juga menyadarkan kelemahan kita yang sok rohani dan terus-menerus memberi anugerah-Nya kepada kita untuk mengalahkan kesombongan tersebut. Caranya adalah mengikut Kristus (ay. 19b). “Mengikut Kristus berarti kita bergantung total pada anugerah Kristus, terus-menerus diubah oleh Kristus, menempatkan Yesus di depan kita dan kita di belakang-Nya, dan berdampak bagi Kristus.”
Ingatlah: “Yesus memanggil kita untuk percaya dan melayani-Nya bukan dengan kemampuan kita, tetapi dengan kemampuan anugerah-Nya dengan cara terus bergantung pada anugerah-Nya, diubahkan oleh-Nya, menaati-Nya, dan berdampak bagi-Nya.”
Yohanes 21
Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias
1 Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut.
2 Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain.
3 Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.
4 Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
5 Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada."
6 Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.
7 Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau.
8 Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu.
9 Ketika mereka tiba di darat, mereka melihat api arang dan di atasnya ikan dan roti.
10 Kata Yesus kepada mereka: "Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu tangkap itu."
11 Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak.
12 Kata Yesus kepada mereka: "Marilah dan sarapanlah." Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Sebab mereka tahu, bahwa Ia adalah Tuhan.
13 Yesus maju ke depan, mengambil roti dan memberikannya kepada mereka, demikian juga ikan itu.
14 Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara orang mati.
Gembalakanlah domba-domba-Ku
15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
16 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."
Murid yang dikasihi Yesus
20 Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus dan yang berkata: "Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?"
21 Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: "Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?"
22 Jawab Yesus: "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku."
23 Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati. Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada Petrus, bahwa murid itu tidak akan mati, melainkan: "Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu."
Kata penutup
24 Dialah murid, yang memberi kesaksian tentang semuanya ini dan yang telah menuliskannya dan kita tahu, bahwa kesaksiannya itu benar.
25 Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.
Yohanes 21 : 2
2 Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain.
Yohanes 21 : 11
11 Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak.
Yohanes 21 : 3
3 Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.
Yohanes 21 : 4-6
4 Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
5 Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada."
6 Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.
Yohanes 21 : 3c
3c Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.
Yohanes 21 : 7
7 Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau.
Lukas 5 : 8
8 Ketika Simon Petrus melihat hal itu iapun tersungkur di depan Yesus dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa."
Amsal 3 : 5
5 Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
Yohanes 21 : 15-19
Gembalakanlah domba-domba-Ku
15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
16 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."
Yohanes 12 : 12-27
Yesus dielu-elukan di Yerusalem
12 Keesokan harinya ketika orang banyak yang datang merayakan pesta mendengar, bahwa Yesus sedang di tengah jalan menuju Yerusalem,
13 mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru-seru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!"
14 Yesus menemukan seekor keledai muda lalu Ia naik ke atasnya, seperti ada tertulis:
15 "Jangan takut, hai puteri Sion, lihatlah, Rajamu datang, duduk di atas seekor anak keledai."
16 Mula-mula murid-murid Yesus tidak mengerti akan hal itu, tetapi sesudah Yesus dimuliakan, teringatlah mereka, bahwa nas itu mengenai Dia, dan bahwa mereka telah melakukannya juga untuk Dia.
17 Orang banyak yang bersama-sama dengan Dia ketika Ia memanggil Lazarus keluar dari kubur dan membangkitkannya dari antara orang mati, memberi kesaksian tentang Dia.
18 Sebab itu orang banyak itu pergi menyongsong Dia, karena mereka mendengar, bahwa Ia yang membuat mujizat itu.
19 Maka kata orang-orang Farisi seorang kepada yang lain: "Kamu lihat sendiri, bahwa kamu sama sekali tidak berhasil, lihatlah, seluruh dunia datang mengikuti Dia."
Yesus memberitakan kematian-Nya
20 Di antara mereka yang berangkat untuk beribadah pada hari raya itu, terdapat beberapa orang Yunani.
21 Orang-orang itu pergi kepada Filipus, yang berasal dari Betsaida di Galilea, lalu berkata kepadanya: "Tuan, kami ingin bertemu dengan Yesus."
22 Filipus pergi memberitahukannya kepada Andreas; Andreas dan Filipus menyampaikannya pula kepada Yesus.
23 Tetapi Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan.
24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.
25 Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal.
26 Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.
27 Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini.
Yohanes 21 : 15-17
15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
16 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
Yohanes 13 : 37
37 Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu!"
Yohanes 18 : 10
10 Lalu Simon Petrus, yang membawa pedang, menghunus pedang itu, menetakkannya kepada hamba Imam Besar dan memutuskan telinga kanannya. Nama hamba itu Malkhus.
Yohanes 21 : 17b
17b Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau."
Yohanes 21 : 17c-19a
17c Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
19a Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah.
Yohanes 21 : 19b
19b Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."
- “Mengandalkan Allah dalam hidup kita berarti kita tetap berusaha semaksimal kita dan meminta Allah mengintervensinya sesuai kehendak-Nya.” Sudahkah kita mengandalkan-Nya ketika kita bangun pagi dan siap untuk bekerja?
- Apakah kita sudah, sedang, dan akan menaati-Nya?
- Apakah kita percaya bahwa Allah itu benar dan apa yang Ia perintahkan itu benar?
- Apakah kita rindu dan bergumul menaati-Nya meskipun sulit?
- Apakah kita sungguh-sungguh mengikut Kristus?
- Ketika kita hidup serupa Kristus, apakah kita mengandalkan anugerah-Nya?
- Otoritas apa/siapa yang kita pakai dalam mendidik anak dan cucu?
- Apa atau siapa yang mendorong kita bekerja dan berelasi dengan orang lain?
- Apakah kita rindu bersekutu dengan Allah dalam doa, membaca Alkitab, GDG, dll?
- Apakah kita rindu berbagi Injil kepada orang lain?
- Mengucap syukur atas anugerah keselamatan yang sudah dikerjakan Allah dalam Kristus.
- Memohon anugerah-Nya untuk percaya dan terus-menerus mengikut Kristus.