Rabu, 17 Januari 2024
“Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.” (Lukas 2:52)
Ayat Lectio Divina: Lukas 2:52 | Bacaan Alkitab: Ibrani 2:14-18
Lukas 2 : 52
52 Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.
Ibrani 2 : 14-18
14 Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;
15 dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut.
16 Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia kasihani.
17 Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
18 Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
Setiap manusia yang dilahirkan di dunia ini, secara umum pasti akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan, baik fisik dan mental. Pertumbuhan dan perkembangan itu sendiri menunjukkan bahwa diri manusia tersebut mengalami proses kehidupan yang baik dan sehat.
Dalam Alkitab, kehadiran Yesus dalam dunia merupakan hal yang sangat istimewa. Namun dalam proses kehidupan-Nya, Yesus mengalami juga proses tumbuh kembang sebagai seorang manusia. Sebab Yesus adalah manusia sejati, maka dalam Lukas 2:41 dikisahkan Yesus bersama orang tuanya mengikuti upacara bar-mitzvah, yaitu anak remaja Yahudi pada umumnya menjadi anak Taurat (Hukum) dengan mempelajari hukum Taurat dalam hidupnya, sampai mencapai umur 30 tahun, setalah itu boleh melayani secara umum. Oleh sebab itu, pertumbuhan Tuhan Yesus dapat diikuti dalam dua hal, yaitu: Yang pertama adalah fisik, yaitu bertambah besar. Seperti yang diceritakan di atas bahwa Yesus pun sama seperti kita, dari bayi, anak-anak, remaja, pemuda dan dewasa, hal ini juga dialami oleh Tuhan Yesus, mengalami pertumbuhan secara fisik. Yang kedua adalah bertambah hikmat, ini juga merupakan hal yang sangat penting, karena Tuhan Yesus juga terkait erat dengan hukum Taurat secara langsung. Dan hal itu diperoleh melalui pembelajaran serta pengalaman hidup-Nya. Maka tidak heran Lukas 2:46-47 menggambarkan Tuhan Yesus sedang bertanya jawab dengan para alim ulama di Bait Allah, dan para pendengar terheran- heran dengan kecerdasan Tuhan Yesus. Yang ketiga adalah, Tuhan Yesus juga bertumbuh dalam hal dikasihi oleh Allah dan manusia. Hal tersebut diperoleh Yesus karena diri-Nya bertumbuh juga untuk mengasihi Allah dan sesama manusia.
Belajar dari proses tumbuh kembang pribadi Kristus, maka kita dapat belajar bahwasanya setiap detik kehidupan kita secara fisik, mental dan rohani merupakan proses mendewasakan kita untuk semakin mengasihi Allah dan sesama kita. Inilah pertumbuhan dewasa rohani sejati dan juga menjadi arah pertumbuhan iman kita.
STUDI PRIBADI: Mengapa Tuhan Yesus Kristus harus mengalami proses tumbuh kembang dalam hidup-Nya? Mengapa kita tidak mengalami kedewasaan rohani dalam hidup kita?
Pokok Doa: Berdoa agar umat Allah sadar pentingnya menjaga kesehatan fisik dan rohani dalam hidup. Berdoa agar gereja Tuhan menjadi tempat bagi pertumbuhan rohani umat yang ingin mengenal Allah dengan benar.
Lukas 2 : 41
41 Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah.
Lukas 2 : 46-47
46 Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka.
47 Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya.
Kejadian 17 : 9
9 Lagi firman Allah kepada Abraham: "Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun.
Imamat 12 : 3
3 Dan pada hari yang kedelapan haruslah dikerat daging kulit khatan anak itu.
Wahyu 7 : 17
17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."
1 Yohanes 4 : 10
10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.
1 Yohanes 4 : 11
11 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.
1 Yohanes 4 : 12-17
12 Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.
13 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya.
14 Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.
15 Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah.
16 Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.
17 Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.
1 Yohanes 4 : 18
18 Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
1 Yohanes 4 : 20a
20a Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta,
1 Yohanes 4 : 20b
20b karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.