Kamis, 21 Desember 2023
“Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya.” (5:5)
Bacaan hari ini: Wahyu 5:1-14 | Bacaan setahun: Wahyu 5
Wahyu 5 : 1-14
Kitab yang dimeterai dan Anak Domba
1 Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai.
2 Dan aku melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring, katanya: “Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya?”
3 Tetapi tidak ada seorangpun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya.
4 Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorangpun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.
5 Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: “Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya.”
6 Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.
7 Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu.
8 Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.
9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: “Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
10 Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi.”
11 Maka aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa,
12 katanya dengan suara nyaring: “Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!”
13 Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: “Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!”
14 Dan keempat makhluk itu berkata: “Amin”. Dan tua-tua itu jatuh tersungkur dan menyembah.
Rasul Yohanes mendapat penglihatan tentang sebuah gulungan kitab yang dimeterai dengan tujuh meterai. Melihat itu, Yohanes menangis amat sedih karena tidak seorang pun layak membuka gulungan kitab itu, yang mungkin berisi tulisan tentang segala kisah kehidupan manusia dan rancangan Allah bagi dunia ini. Andaikan tidak ada yang bisa membukanya, maka tidak ada pengharapan dan masa depan bagi manusia. Tetapi seorang dari tua-tua mengatakan bahwa sesungguhnya Singa dari Yehudalah yang sanggup membuka gulungan kitab itu. Ini menunjuk kepada Yesus Kristus Tuhan, karena hanya Dialah yang memegang kuasa di sorga dan di bumi.
Dalam penglihatan itu, Yesus Kristus digambarkan sebagai Singa juga sebagai Anak Domba. Singa melambangkan otoritas dan kuasa-Nya serta kemenangan-Nya atas maut. Ia telah memenangkan peperangan terbesar melawan kekuatan jahat si Iblis. Anak Domba melambangkan ketaatan-Nya kepada kehendak Allah dan kerelaan-Nya menjadi korban yang sempurna, menebus dosa seluruh umat manusia. Dalam ketaatan dan pengorbanan-Nya, Ia memiliki segala kuasa untuk menghakimi dunia dan melindungi umat-Nya.
Penglihatan Yohanes diperluas, sehingga dia dapat melihat dan mendengar begitu banyak malaikat di sekeliling takhta memberi hormat, pujian dan kemuliaan bagi Anak Domba. Demikian juga semua makhluk di surga dan di bumi dan di bawah bumi dan di laut dan di dalamnya, memuji dan menyembah Sang Anak Domba. Semua makhluk hidup mengaku Yesus Kristuslah Tuhan yang layak disembah. Inilah kesaksian Yohanes yang telah melihat masa depan dan pengharapan bagi orang yang percaya.
Banyak orang yang masih ragu untuk percaya kepada Yesus. Bahkan di antara orang Kristen sendiri pun masih bermunculan sikap mempertanyakan ketuhanan Yesus Kristus. Rasul Yohanes sudah bersaksi melalui penglihatan ilahi bahwa Kristus, Sang Anak Domba Allah mempunyai kuasa dan layak membuka gulungan kitab kehidupan manusia. Mari datang kepada Kristus; hanya Dialah yang layak disembah dan ditinggikan di dalam hidup kita. Kepada-Nya-lah segala puji dan hormat dan kuasa dan kemuliaan.
STUDI PRIBADI: Siapakah Tuhan Yesus Kristus bagi Anda? Adakah yang Anda sembah dan tinggikan dalam hidup ini lebih dari Sang Anak Domba?
Pokok Doa: Kiranya Sang Anak Domba juga bertakhta atas kita, memerintah dan mengatur segala sesuatu yang ada dalam hidup kita.
Wahyu 5 : 1-14
Nasihat-nasihat untuk meneguhkan iman
17 Tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, ingatlah akan apa yang dahulu telah dikatakan kepada kamu oleh rasul-rasul Tuhan kita, Yesus Kristus.
18 Sebab mereka telah mengatakan kepada kamu: "Menjelang akhir zaman akan tampil pengejek-pengejek yang akan hidup menuruti hawa nafsu kefasikan mereka."
19 Mereka adalah pemecah belah yang dikuasai hanya oleh keinginan-keinginan dunia ini dan yang hidup tanpa Roh Kudus.
20 Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus.
21 Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal.
22 Tunjukkanlah belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu,
23 selamatkanlah mereka dengan jalan merampas mereka dari api. Tetapi tunjukkanlah belas kasihan yang disertai ketakutan kepada orang-orang lain juga, dan bencilah pakaian mereka yang dicemarkan oleh keinginan-keinginan dosa.
Yohanes 3 : 16
16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
1 Yohanes 4 : 7
7 Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.
1 Yohanes 4 : 21
21 Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.
1 Yohanes 4 : 8
8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
1 Yohanes 4 : 10
10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.
1 Yohanes 4 : 11
11 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.
1 Yohanes 4 : 12-17
12 Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.
13 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya.
14 Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.
15 Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah.
16 Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.
17 Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.
1 Yohanes 4 : 18
18 Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
1 Yohanes 4 : 20a
20a Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta,
1 Yohanes 4 : 20b
20b karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.