Mengampuni Berkali-kali

Sabtu, 5 Agustus 2023

“Yesus berkata kepadanya: Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.” (Matius 18:22)


Bacaan hari ini: Matius 18:21-35 | Bacaan setahun: Matius 18-19

“Pengampunan ada batasnya, kali ini perbuatannya telah melampaui batas, tidak ada pengampunan lagi buatnya, ia harus mengalami penghukuman.” Demikianlah secuplik perkataan dalam sebuah layar lebar mengenai kesalahan yang diperbuat oleh seseorang yang ingin menggambarkan bahwa pengampunan ada batasnya.

Petrus, murid Yesus pernah bertanya kepada-Nya perihal ini, “Sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” Pertanyaan ini setidaknya mengandung 2 makna penting, yaitu: pertama, Petrus sebagai orang Yahudi sudah mengampuni hingga tujuh kali (menurut hukum Yahudi mengampuni sebanyak tiga kali itu cukup) sehingga ia merasa apa yang ia lakukan sangat baik; kedua, Petrus ingin mengatakan pada Yesus untuk melegalkan penghukuman yang akan dilakukan bagi saudaranya. Namun jawaban Yesus tentang pengampunan ini sungguh di luar dugaan Petrus. Ia menceritakan sebuah perumpamaan tentang dua orang hamba yang memiliki hutang pada tuannya. Satu orang hamba berhutang kepada raja 10.000 talenta (kurang lebih 200.000 tahun gaji) sehingga tidak dapat membayarnya namun ia diampuni karena belas kasihan raja. Satu orang lagi berhutang 100 dinar (3,5 bulan gaji) kepada hamba tersebut. Hamba yang diampuni itu ternyata tidak mau mengampuni hamba yang berhutang kepadanya. Ketika raja tahu hal itu, ia murka dan menjebloskan hamba tadi ke penjara. Kemudian Yesus menyimpulkannya dalam satu kalimat, “maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu” ini bertujuan untuk memberitahukan kepada murid-murid-Nya bahwa seseorang yang telah mengalami pengampunan dari Allah dapat mengampuni orang lain berkali-kali karena pengampunan yang diterimanya itu lebih besar dari apapun juga.

Sebagai anak yang telah diampuni Allah, maukah kita mengampuni orang lain yang bersalah? Tidak mudah, tapi dengan kasih pengampunan dari Allah, kita dimampukan mengampuni orang yang bersalah kepada kita.

STUDI PRIBADI: Apa maksud Tuhan memberikan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya? Kaitkan dengan perikop-perikop sebelumnya.

Pokok Doa: Berdoa agar kita dimampukan untuk mengampuni orang yang bersalah kepada kita.

×

Lukas 9 : 29

29 Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan.

×

Lukas 9 : 32

32 Sementara itu Petrus dan teman-temannya telah tertidur dan ketika mereka terbangun mereka melihat Yesus dalam kemuliaan-Nya: dan kedua orang yang berdiri di dekat-Nya itu.

×

Matius 13 : 13-15

13 Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti.

14 Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap.

15 Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka.

×

Matius 13 : 5-6

5 Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis.

6 Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar.

×

Matius 13 : 20-21

20 Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira.

21 Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itupun segera murtad.

×

Matius 13 : 7

7 Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati.

×

Matius 13 : 22

22 Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.

×

Matius 13 : 8

8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.

×

Matius 13 : 23

23 Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat."

×

Kolose 2 : 7

7 Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.

×

Yohanes 15 : 16

16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *