Sabtu, 6 Mei 2023
“Bangunlah, mengeranglah pada malam hari, pada permulaan giliran jaga malam; curahkanlah isi hatimu bagaikan air di hadapan Tuhan, angkatlah tanganmu kepada-Nya demi hidup anak-anakmu, yang jatuh pingsan karena lapar di ujung-ujung jalan!” (Rat. 2:19)
Bacaan hari ini: Ratapan 2:1-22 | Bacaan setahun: Ratapan 2-3
Ratapan 2 : 1-22
Murka Allah terhadap Sion
1 Ah, betapa Tuhan menyelubungi puteri Sion dengan awan dalam murka-Nya! Keagungan Israel dilemparkan-Nya dari langit ke bumi. Tak diingat-Nya akan tumpuan kaki-Nya tatkala Ia murka.
2 Tanpa belas kasihan Tuhan memusnahkan segala ladang Yakub. Ia menghancurkan dalam amarah-Nya benteng-benteng puteri Yehuda. Ia mencampakkan ke bumi dan mencemarkan kerajaan dan pemimpin-pemimpinnya.
3 Dalam murka yang menyala-nyala Ia mematahkan segala tanduk Israel, menarik kembali tangan kanan-Nya pada waktu si seteru mendekat, membakar Yakub laksana api yang menyala-nyala, yang menjilat ke sekeliling.
4 Ia membidikkan panah-Nya seperti seorang seteru dengan mengacungkan tangan kanan-Nya seperti seorang lawan; membunuh segala yang menyenangkan mata dalam kemah puteri Sion, memuntahkan geram-Nya seperti api.
5 Tuhan menjadi seperti seorang seteru; Ia menghancurkan Israel, meremukkan segala purinya, mempuingkan benteng-bentengnya, memperbanyak susah dan kesah pada puteri Yehuda.
6 Ia melanda kemah-Nya seperti kebun, menghancurkan tempat pertemuan-Nya. Di Sion TUHAN menjadikan orang lupa akan perayaan dan sabat, dan menolak dalam kegeraman murka-Nya raja dan imam.
7 Tuhan membuang mezbah-Nya, meninggalkan tempat kudus-Nya, menyerahkan ke dalam tangan seteru tembok puri-purinya. Teriakan ramai mereka dalam Bait Allah seperti keramaian pada hari perayaan jemaah.
8 TUHAN telah memutuskan untuk mempuingkan tembok puteri Sion. Ia mengukur semuanya dengan tali pengukur, Ia tak menahan tangan-Nya untuk menghancurkannya. Ia menjadikan berkabung tembok luar dan tembok dalam, mereka merana semua.
9 Terbenam gapura-gapuranya di dalam tanah; TUHAN menghancurkan dan meluluhkan palang-palang pintunya. Rajanya dan pemimpin-pemimpinnya berada di antara bangsa-bangsa asing. Tak ada petunjuk dari TUHAN, bahkan nabi-nabi tidak menerima lagi wahyu dari pada-Nya.
10 Duduklah tertegun di tanah para tua-tua puteri Sion; mereka menabur abu di atas kepala, dan mengenakan kain kabung. Dara-dara Yerusalem menundukkan kepalanya ke tanah.
11 Mataku kusam dengan air mata, remuk redam hatiku; hancur habis hatiku karena keruntuhan puteri bangsaku, sebab jatuh pingsan kanak-kanak dan bayi di lapangan-lapangan kota.
12 Kepada ibunya mereka bertanya: “Mana roti dan anggur?”, sedang mereka jatuh pingsan seperti orang yang gugur di lapangan-lapangan kota, ketika menghembuskan nafas di pangkuan ibunya.
13 Apa yang dapat kunyatakan kepadamu, dengan apa aku dapat menyamakan engkau, ya puteri Yerusalem? Dengan apa aku dapat membandingkan engkau untuk dihibur, ya dara, puteri Sion? Karena luas bagaikan laut reruntuhanmu; siapa yang akan memulihkan engkau?
14 Nabi-nabimu melihat bagimu penglihatan yang dusta dan hampa. Mereka tidak menyatakan kesalahanmu, guna memulihkan engkau kembali. Mereka mengeluarkan bagimu ramalan-ramalan yang dusta dan menyesatkan.
15 Sekalian orang yang lewat bertepuk tangan karena engkau. Mereka bersuit-suit dan menggelengkan kepalanya mengenai puteri Yerusalem: “Inikah kota yang disebut orang kota yang paling indah, kesukaan dunia semesta?”
16 Terhadap engkau semua seterumu mengangakan mulutnya. Mereka bersuit-suit dan menggertakkan gigi: “Kami telah memusnahkannya!”, kata mereka, “Nah, inilah harinya yang kami nanti-nantikan, kami mengalaminya, kami melihatnya!”
17 TUHAN telah menjalankan yang dirancangkan-Nya, Ia melaksanakan yang difirmankan-Nya, yang diperintahkan-Nya dahulu kala; Ia merusak tanpa belas kasihan, Ia menjadikan si seteru senang atas kamu, Ia meninggikan tanduk lawan-lawanmu.
18 Berteriaklah kepada Tuhan dengan nyaring, hai, puteri Sion, cucurkanlah air mata bagaikan sungai siang dan malam; janganlah kauberikan dirimu istirahat, janganlah matamu tenang!
19 Bangunlah, mengeranglah pada malam hari, pada permulaan giliran jaga malam; curahkanlah isi hatimu bagaikan air di hadapan Tuhan, angkatlah tanganmu kepada-Nya demi hidup anak-anakmu, yang jatuh pingsan karena lapar di ujung-ujung jalan!
20 Lihatlah, TUHAN, dan tiliklah, kepada siapakah Engkau telah berbuat ini? Apakah perempuan harus makan anak kandungnya, anak-anak yang masih dibuai? Apakah dalam tempat kudus Tuhan harus dibunuh imam dan nabi?
21 Terbaring di debu jalan pemuda dan orang tua; dara-daraku dan teruna-terunaku gugur oleh pedang; Engkau membunuh mereka tatkala Engkau murka, tanpa belas kasihan Engkau menyembelih mereka!
22 Seolah-olah pada hari perayaan Engkau mengundang semua yang kutakuti dari sekeliling. Tatkala TUHAN murka tak ada seorang yang luput atau selamat. Mereka yang kubuai dan kubesarkan dibinasakan seteruku.
Ratapan 3
Penghiburan dalam penderitaan
1 Akulah orang yang melihat sengsara disebabkan cambuk murka-Nya.
2 Ia menghalau dan membawa aku ke dalam kegelapan yang tidak ada terangnya.
3 Sesungguhnya, aku dipukul-Nya berulang-ulang dengan tangan-Nya sepanjang hari.
4 Ia menyusutkan dagingku dan kulitku, tulang-tulangku dipatahkan-Nya.
5 Ia mendirikan tembok sekelilingku, mengelilingi aku dengan kesedihan dan kesusahan.
6 Ia menempatkan aku di dalam gelap seperti orang yang sudah lama mati.
7 Ia menutup segala jalan ke luar bagiku, Ia mengikat aku dengan rantai yang berat.
8 Walaupun aku memanggil-manggil dan berteriak minta tolong, tak didengarkan-Nya doaku.
9 Ia merintangi jalan-jalanku dengan batu pahat, dan menjadikannya tidak terlalui.
10 Laksana beruang Ia menghadang aku, laksana singa dalam tempat persembunyian.
11 Ia membelokkan jalan-jalanku, merobek-robek aku dan membuat aku tertegun.
12 Ia membidikkan panah-Nya, menjadikan aku sasaran anak panah.
13 Ia menyusupkan ke dalam hatiku segala anak panah dari tabung-Nya.
14 Aku menjadi tertawaan bagi segenap bangsaku, menjadi lagu ejekan mereka sepanjang hari.
15 Ia mengenyangkan aku dengan kepahitan, memberi aku minum ipuh.
16 Ia meremukkan gigi-gigiku dengan memberi aku makan kerikil; Ia menekan aku ke dalam debu.
17 Engkau menceraikan nyawaku dari kesejahteraan, aku lupa akan kebahagiaan.
18 Sangkaku: hilang lenyaplah kemasyhuranku dan harapanku kepada TUHAN.
19 “Ingatlah akan sengsaraku dan pengembaraanku, akan ipuh dan racun itu.”
20 Jiwaku selalu teringat akan hal itu dan tertekan dalam diriku.
21 Tetapi hal-hal inilah yang kuperhatikan, oleh sebab itu aku akan berharap:
22 Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya,
23 selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!
24 “TUHAN adalah bagianku,” kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-Nya.
25 TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia.
26 Adalah baik menanti dengan diam pertolongan TUHAN.
27 Adalah baik bagi seorang pria memikul kuk pada masa mudanya.
28 Biarlah ia duduk sendirian dan berdiam diri kalau TUHAN membebankannya.
29 Biarlah ia merebahkan diri dengan mukanya dalam debu, mungkin ada harapan.
30 Biarlah ia memberikan pipi kepada yang menamparnya, biarlah ia kenyang dengan cercaan.
31 Karena tidak untuk selama-lamanya Tuhan mengucilkan.
32 Karena walau Ia mendatangkan susah, Ia juga menyayangi menurut kebesaran kasih setia-Nya.
33 Karena tidak dengan rela hati Ia menindas dan merisaukan anak-anak manusia.
34 Kalau dipijak-pijak dengan kaki tawanan-tawanan di dunia,
35 kalau hak orang dibelokkan di hadapan Yang Mahatinggi,
36 atau orang diperlakukan tidak adil dalam perkaranya, masakan Tuhan tidak melihatnya?
37 Siapa berfirman, maka semuanya jadi? Bukankah Tuhan yang memerintahkannya?
38 Bukankah dari mulut Yang Mahatinggi keluar apa yang buruk dan apa yang baik?
39 Mengapa orang hidup mengeluh? Biarlah setiap orang mengeluh tentang dosanya!
40 Marilah kita menyelidiki dan memeriksa hidup kita, dan berpaling kepada TUHAN.
41 Marilah kita mengangkat hati dan tangan kita kepada Allah di sorga:
42 Kami telah mendurhaka dan memberontak, Engkau tidak mengampuni.
43 Engkau menyelubungi diri-Mu dengan murka, mengejar kami dan membunuh kami tanpa belas kasihan.
44 Engkau menyelubungi diri-Mu dengan awan, sehingga doa tak dapat menembus.
45 Kami Kaujadikan kotor dan keji di antara bangsa-bangsa.
46 Terhadap kami semua seteru kami mengangakan mulutnya.
47 Kejut dan jerat menimpa kami, kemusnahan dan kehancuran.
48 Air mataku mengalir bagaikan batang air, karena keruntuhan puteri bangsaku.
49 Air mataku terus-menerus bercucuran, dengan tak henti-hentinya,
50 sampai TUHAN memandang dari atas dan melihat dari sorga.
51 Mataku terasa pedih oleh sebab keadaan puteri-puteri kotaku.
52 Seperti burung aku diburu-buru oleh mereka yang menjadi seteruku tanpa sebab.
53 Mereka melemparkan aku hidup-hidup dalam lobang, melontari aku dengan batu.
54 Air membanjir di atas kepalaku, kusangka: “Binasa aku!”
55 “Ya TUHAN, aku memanggil nama-Mu dari dasar lobang yang dalam.
56 Engkau mendengar suaraku! Janganlah Kaututupi telinga-Mu terhadap kesahku dan teriak tolongku!
57 Engkau dekat tatkala aku memanggil-Mu, Engkau berfirman: Jangan takut!”
58 “Ya Tuhan, Engkau telah memperjuangkan perkaraku, Engkau telah menyelamatkan hidupku.
59 Engkau telah melihat ketidakadilan terhadap aku, ya TUHAN; berikanlah keadilan!
60 Engkau telah melihat segala dendam mereka, segala rancangan mereka terhadap aku.”
61 “Engkau telah mendengar cercaan mereka, ya TUHAN, segala rancangan mereka terhadap aku,
62 percakapan orang-orang yang melawan aku, dan rencana mereka terhadap aku sepanjang hari.
63 Amatilah duduk bangun mereka! Aku menjadi lagu ejekan mereka.”
64 “Engkau akan mengadakan pembalasan terhadap mereka, ya TUHAN, menurut perbuatan tangan mereka.
65 Engkau akan mengeraskan hati mereka; kiranya kutuk-Mu menimpa mereka!
66 Engkau akan mengejar mereka dengan murka dan memunahkan mereka dari bawah langit, ya TUHAN!”
Mari diam sejenak, pikirkan, apa penderitaan terbesar yang pernah Anda alami? Sakit-penyakit? Ekonomi yang sulit? Apapun, masih ada penderitaan terbesar yang tidak pernah dirasakan oleh anak Tuhan, yaitu berpisah dengan Allah untuk selamanya. Seberapapun besar sakit yang kita alami dalam penderitaan, kita masih bersyukur karena Allah menyertai dan merasakan penderitaan kita. Penderitaan terbesar seorang anak adalah ketika ayahnya mengusirnya dan tidak lagi menganggapnya seorang anak. Syukur kepada Allah jika kita tidak mengalaminya. Hal inilah yang dialami oleh bangsa Yehuda pada saat itu. Mereka kehilangan Tanah Perjanjian, tetapi Allah tidak kehilangan mereka.
Bagi mereka, jatuhnya Yerusalem berarti lebih dalam daripada sekadar hilangnya ibu kota yang indah. Yerusalem memiliki tempat yang khusus di mana Allah diam di tengah-tengah mereka. Di dalam Bait-Nya yang kudus, Allah memilih untuk tinggal bersama dengan umat-Nya. Ketika Yerusalem dibakar, Bait Allah dihancurkan, dan rakyatnya diangkut menjadi tawanan, mereka sadar bahwa Allah telah meninggalkan Yehuda dan menyerahkan mereka kepada musuh. Mereka melihat anak-anak kelaparan dan mati di ujung jalan, terjadinya pembunuhan massal, bahkan musuh-musuh yang mencemooh kondisi Yerusalem. Jadi, ratapan ini bukan hanya mengungkapkan penderitaan yang Yehuda alami, melainkan sesuatu yang lebih buruk, yaitu bahwa Allah telah menolak dan menghukum mereka karena dosa-dosanya yang keji. Namun demikian, kita melihat Allah tidak meninggalkan Yehuda untuk selamanya. Penderitaan itu dihadirkan dalam hidup bangsa Yehuda agar mereka belajar dewasa dalam iman.
Jika kita ada sampai saat ini, itu karena kita dimampukan oleh Tuhan. Lebih jauh lagi, Ia hadir bersama-sama dengan kita menjalani penderitaan. Ketika kita menengok masa lalu, bersyukur Tuhan memimpin jatuh-bangun hidup kita, dan dengan iman yang sama marilah kita menatap masa depan. Kita punya dua mata namun tidak dapat melihat keseluruhan rencana Allah, tapi tetaplah percaya kepada hati-Nya yang tidak akan meninggalkan kita.
STUDI PRIBADI: Apa yang terjadi ketika penderitaan hadir dalam hidup kita? Apakah iman kita semakin kuat bersandar kepada-Nya?
Pokok Doa: Berdoalah bagi remaja dan pemuda di dalam pergumulan studi, relasi dan pertumbuhan iman mereka. Tuhan menolong dan memimpin mereka.
2 Raja-raja 24
1 Dalam zamannya majulah berperang Nebukadnezar, raja Babel, lalu Yoyakim menjadi takluk kepadanya tiga tahun lamanya; tetapi kemudian Yoyakim berbalik dan memberontak terhadap dia.
2 TUHAN menyuruh gerombolan-gerombolan Kasdim, gerombolan-gerombolan Aram, gerombolan-gerombolan Moab dan gerombolan-gerombolan bani Amon melawan Yoyakim; Ia menyuruh mereka melawan Yehuda untuk membinasakannya sesuai dengan firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan para hamba-Nya, yaitu para nabi.
3 Sungguh, hal itu terjadi kepada Yehuda sesuai dengan titah TUHAN untuk menjauhkan mereka dari hadapan-Nya oleh karena dosa-dosa Manasye, setimpal dengan segala yang dilakukannya,
4 dan juga oleh karena darah orang yang tidak bersalah yang telah ditumpahkannya, sebab ia telah membuat Yerusalem penuh dengan darah orang yang tidak bersalah, dan TUHAN tidak mau mengampuninya.
5 Selebihnya dari riwayat Yoyakim dan segala yang dilakukannya, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Yehuda?
6 Kemudian Yoyakim mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, maka Yoyakhin, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
7 Raja Mesir tidak lagi keluar berperang dari negerinya, sebab raja Babel telah merebut segala yang termasuk wilayah raja Mesir mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai Efrat.
Yoyakhin, raja Yehuda
8 Yoyakhin berumur delapan belas tahun pada waktu ia menjadi raja dan tiga bulan lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Nehusta binti Elnatan, dari Yerusalem.9 Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN tepat seperti yang dilakukan ayahnya.
10 Pada waktu itu majulah orang-orang Nebukadnezar, raja Babel, menyerang Yerusalem dan kota itu dikepung.
11 Juga Nebukadnezar, raja Babel, datang menyerang kota itu, sedang orang-orangnya mengepungnya.
12 Lalu keluarlah Yoyakhin, raja Yehuda, mendapatkan raja Babel, ia sendiri, ibunya, pegawai-pegawainya, para pembesarnya dan pegawai-pegawai istananya. Raja Babel menangkap dia pada tahun yang kedelapan dari pemerintahannya.
13 Ia mengeluarkan dari sana segala barang perbendaharaan rumah TUHAN dan barang-barang perbendaharaan istana raja; juga dikeratnya emas dari segala perkakas emas yang dibuat oleh Salomo, raja Israel, di bait TUHAN seperti yang telah difirmankan TUHAN.
14 Ia mengangkut seluruh penduduk Yerusalem ke dalam pembuangan, semua panglima dan semua pahlawan yang gagah perkasa, sepuluh ribu orang tawanan, juga semua tukang dan pandai besi; tidak ada yang ditinggalkan kecuali orang-orang lemah dari rakyat negeri.
15 Ia mengangkut Yoyakhin ke dalam pembuangan ke Babel, juga ibunda raja, isteri-isteri raja, pegawai-pegawai istananya dan orang-orang berkuasa di negeri itu dibawanya sebagai orang buangan dari Yerusalem ke Babel.
16 Semua orang yang gagah perkasa, tujuh ribu orang banyaknya, para tukang dan para pandai besi, seribu orang banyaknya, sekalian pahlawan yang sanggup berperang, dibawa oleh raja Babel sebagai orang buangan ke Babel.
17 Kemudian raja Babel mengangkat Matanya, paman Yoyakhin, menjadi raja menggantikan dia dan menukar namanya menjadi Zedekia.
Zedekia, raja Yehuda -- Runtuhnya kerajaan Yehuda
18 Zedekia berumur dua puluh satu tahun pada waktu ia menjadi raja dan sebelas tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Hamutal binti Yeremia, dari Libna. 19 Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN tepat seperti yang dilakukan Yoyakim. 20 Sebab oleh karena murka Tuhanlah terjadi hal itu terhadap Yerusalem dan Yehuda, yakni bahwa Ia sampai membuang mereka dari hadapan-Nya. Zedekia memberontak terhadap raja Babel.2 Raja-raja 25
1 Maka pada tahun kesembilan dari pemerintahannya, dalam bulan yang kesepuluh, pada tanggal sepuluh bulan itu, datanglah Nebukadnezar, raja Babel, dengan segala tentaranya menyerang Yerusalem. Ia berkemah mengepungnya dan mendirikan tembok pengepungan sekelilingnya.
2 Demikianlah kota itu terkepung sampai tahun yang kesebelas zaman raja Zedekia.
3 Pada tanggal sembilan bulan yang keempat, ketika kelaparan sudah merajalela di kota itu dan tidak ada lagi makanan pada rakyat negeri itu,
4 maka dibelah oranglah tembok kota itu dan semua tentara melarikan diri malam-malam melalui pintu gerbang antara kedua tembok yang ada di dekat taman raja, sekalipun orang Kasdim mengepung kota itu sekeliling. Mereka lari menuju ke Araba-Yordan.
5 Tetapi tentara Kasdim mengejar raja dari belakang dan mencapai dia di dataran Yerikho; segala tentaranya telah berserak-serak meninggalkan dia.
6 Mereka menangkap raja dan membawa dia kepada raja Babel di Ribla, yang menjatuhkan hukuman atas dia.
7 Orang menyembelih anak-anak Zedekia di depan matanya, kemudian dibutakannyalah mata Zedekia, lalu dia dibelenggu dengan rantai tembaga dan dibawa ke Babel.
8 Dalam bulan yang kelima pada tanggal tujuh bulan itu--itulah tahun kesembilan belas zaman raja Nebukadnezar, raja Babel--datanglah Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal, pegawai raja Babel, ke Yerusalem.
9 Ia membakar rumah TUHAN, rumah raja dan semua rumah di Yerusalem; semua rumah orang-orang besar dibakarnya dengan api.
10 Tembok sekeliling kota Yerusalem dirobohkan oleh semua tentara Kasdim yang ada bersama-sama dengan kepala pasukan pengawal itu.
11 Sisa-sisa rakyat yang masih tinggal di kota itu dan para pembelot yang menyeberang ke pihak raja Babel dan sisa-sisa khalayak ramai diangkut ke dalam pembuangan oleh Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal itu.
12 Hanya beberapa orang miskin dari negeri itu ditinggalkan oleh kepala pasukan pengawal itu untuk menjadi tukang-tukang kebun anggur dan peladang-peladang.
13 Juga tiang-tiang tembaga yang ada di rumah TUHAN dan kereta penopang dan "laut" tembaga yang ada di rumah TUHAN dipecahkan oleh orang Kasdim dan tembaganya diangkut mereka ke Babel.
14 Kuali-kuali, penyodok-penyodok, pisau-pisau dan cawan-cawan dan segala perkakas tembaga yang dipakai untuk menyelenggarakan kebaktian, diambil mereka,
15 juga perbaraan-perbaraan dan bokor-bokor penyiraman, baik segala yang dari emas maupun segala yang dari perak, diambil oleh kepala pasukan pengawal itu.
16 Adapun kedua tiang, "laut" yang satu itu, kereta penopang yang dibuat oleh Salomo untuk rumah TUHAN, tiada tertimbang tembaga segala perkakas ini.
17 Delapan belas hasta tingginya tiang yang satu, dan di atasnya ada ganja dari tembaga; tinggi ganja itu tiga hasta dan jala-jala dan buah-buah delima ada di atas ganja itu sekeliling, semuanya itu tembaga. Dan seperti itu juga tiang yang kedua, disertai jala-jala.
18 Lalu kepala pasukan pengawal itu menangkap Seraya, imam kepala, dan Zefanya, imam tingkat dua dan ketiga orang penjaga pintu.
19 Dari kota itu ditangkapnya seorang pegawai istana yang diangkat mengepalai tentara, dan lima orang pelayan pribadi raja yang terdapat di kota itu, dan panitera panglima tentara yang mengerahkan rakyat negeri menjadi tentara, dan enam puluh orang dari rakyat negeri yang terdapat di kota itu.
20 Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal, menangkap mereka dan membawa mereka kepada raja Babel, di Ribla.
21 Lalu raja Babel menyuruh membunuh mereka di Ribla, di tanah Hamat. Demikianlah orang Yehuda diangkut ke dalam pembuangan dari tanahnya.
Gedalya menjadi gubernur dan dibunuh
22 Tentang rakyat yang masih tinggal di tanah Yehuda yang ditinggalkan oleh Nebukadnezar, raja Babel, diangkatnyalah atas mereka Gedalya bin Ahikam bin Safan.23 Ketika semua panglima tentara dengan orang-orangnya mendengar bahwa raja Babel telah mengangkat Gedalya, maka pergilah mereka kepada Gedalya, ke Mizpa, yaitu Ismael bin Netanya, Yohanan bin Kareah, Seraya bin Tanhumet, orang Netofa itu, dan Yaazanya, anak seorang Maakha, bersama dengan anak buahnya.
24 Lalu bersumpahlah Gedalya kepada mereka dan anak buah mereka, katanya kepada mereka: "Janganlah kamu takut terhadap pegawai-pegawai orang Kasdim itu; tinggallah di negeri ini dan takluklah kepada raja Babel, maka keadaanmu akan menjadi baik."
25 Tetapi dalam bulan yang ketujuh datanglah Ismael bin Netanya bin Elisama, seorang yang asalnya dari keturunan raja, dan sepuluh orang bersama-sama dengan dia; mereka membunuh Gedalya dan orang-orang Yehuda dan orang-orang Kasdim yang ada bersama-sama dengan dia di Mizpa.
26 Maka bangkitlah seluruh rakyat, dari yang kecil sampai yang besar, serta panglima-panglima tentara, lalu larilah mereka ke Mesir, sebab mereka takut terhadap orang Kasdim itu.
Yoyakhin dikasihani
27 Kemudian dalam tahun ketiga puluh tujuh sesudah Yoyakhin, raja Yehuda dibuang, dalam bulan yang kedua belas, pada tanggal dua puluh tujuh bulan itu, maka Ewil-Merodakh, raja Babel, dalam tahun ia menjadi raja, menunjukkan belas kasihannya kepada Yoyakhin, raja Yehuda, dengan melepaskannya dari penjara.28 Ewil-Merodakh berbicara baik-baik dengan dia dan memberi kedudukan kepadanya lebih tinggi dari pada kedudukan raja-raja yang bersama-sama dengan dia di Babel;
29 ia boleh mengganti pakaian penjaranya dan boleh selalu makan roti di hadapan raja selama hidupnya.
30 Dan tentang belanjanya, raja selalu memberikannya kepadanya, sekadar yang perlu tiap-tiap hari, selama hidupnya.