Jumat, 28 Oktober 2022
“Tetapi aku, kepada kasih setia-Mu aku percaya, hatiku bersorak-sorak karena penyelamatan-Mu.” (Mazmur 13:6a)
Bacaan hari ini: Mazmur 13:1-6 | Bacaan tahunan: Mazmur 12-13
Mazmur 12
Doa minta tolong terhadap orang yang curang
1 Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Yang kedelapan. Mazmur Daud. (12-2) Tolonglah kiranya, TUHAN, sebab orang saleh telah habis, telah lenyap orang-orang yang setia dari antara anak-anak manusia.
2 (12-3) Mereka berkata dusta, yang seorang kepada yang lain, mereka berkata dengan bibir yang manis dan hati yang bercabang.
3 (12-4) Biarlah TUHAN mengerat segala bibir yang manis dan setiap lidah yang bercakap besar,
4 (12-5) dari mereka yang berkata: “Dengan lidah kami, kami menang! Bibir kami menyokong kami! Siapakah tuan atas kami?”
5 (12-6) Oleh karena penindasan terhadap orang-orang yang lemah, oleh karena keluhan orang-orang miskin, sekarang juga Aku bangkit, firman TUHAN; Aku memberi keselamatan kepada orang yang menghauskannya.
6 (12-7) Janji TUHAN adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah.
7 (12-8) Engkau, TUHAN, yang akan menepatinya, Engkau akan menjaga kami senantiasa terhadap angkatan ini.
8 (12-9) Orang-orang fasik berjalan ke mana-mana, sementara kebusukan muncul di antara anak-anak manusia.
Mazmur 13 : 1-6
Doa kepercayaan
1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. (13-2) Berapa lama lagi, TUHAN, Kaulupakan aku terus-menerus? Berapa lama lagi Kausembunyikan wajah-Mu terhadap aku?
2 (13-3) Berapa lama lagi aku harus menaruh kekuatiran dalam diriku, dan bersedih hati sepanjang hari? Berapa lama lagi musuhku meninggikan diri atasku?
3 (13-4) Pandanglah kiranya, jawablah aku, ya TUHAN, Allahku! Buatlah mataku bercahaya, supaya jangan aku tertidur dan mati,
4 (13-5) supaya musuhku jangan berkata: “Aku telah mengalahkan dia,” dan lawan-lawanku bersorak-sorak, apabila aku goyah.
5 (13-6a) Tetapi aku, kepada kasih setia-Mu aku percaya, hatiku bersorak-sorak karena penyelamatan-Mu.
6 (13-6b) Aku mau menyanyi untuk TUHAN, karena Ia telah berbuat baik kepadaku.
Menanti, tentu bukan hal yang menyenangkan bagi sebagian besar orang. Menanti antrian, menanti suami/istri kita pulang ke rumah, menanti anak-anak bermain di taman adalah membosankan. Hal tersebut tentu menjadi sesuatu yang membuat kita frustasi bila kita menanti dalam kesengsaraan, bukan? Kita tidak hanya kesulitan menemukan jalan keluar tetapi juga situasi tersebut harus kita jalani hari lepas hari.
Pemazmur dalam bagian ini mengungkapkan kekesalannya dan rasa frustrasi akan situasi yang dihadapi. Ia diperhadapkan pada fakta bahwa musuhnya tetap dalam kondisi yang baik sedangkan ia yang memiliki Allah, dalam kondisi yang terpuruk. Ia merasa tidak dibela bahkan ditinggalkan dalam masa sulit tersebut. Uniknya, dalam mazmur ini kita dapat melihat imannya kepada Allah yang ia sembah. Realita ini tidak mengubah keyakinannya bahwa Allah yang ia sembah adalah Allah yang memegang perjanjian-Nya dan mengasihi umat-Nya. Pengalaman pada masa lampau lah yang membuat pemazmur menaruh pengharapannya bahwa akan tiba waktunya ia dapat bersukacita atas pembebasan Allah. Nyanyian pujian itu sungguh terjadi ketika pembebasan terjadi. Namun, pengetahuan bahwa pembebasan akan datang menciptakan rasa tenang dan rasa percaya diri dalam menghadapi situasi yang sulit di masa kini.
Kondisi serupa mungkin pernah atau sedang kita alami dalam perjalanan mengikut Tuhan. Kondisi kesehatan, karir, kehidupan rumah tangga kita seolah bertolak belakang dengan kondisi kerohanian kita saat ini. Tampaknya, Tuhan seolah-olah jauh dan membiarkan kita terpuruk dalam pergumulan kita. Dalam masa-masa seperti inilah, pengenalan akan Allah dan iman menjadi bagian terpenting dalam kehidupan kita. Allah yang pernah menolong kita adalah Allah yang sama yang menolong kita pada masa kini dan hari-hari yang akan datang. Pengharapan akan pertolongan Allah adalah lebih dari cukup bagi kita untuk menghadapi masa sulit dengan keberanian dan kedamaian. Biarlah kita terus mengingat kasih setia Tuhan dalam kehidupan kita dan mengucap syukur atasnya.
STUDI PRIBADI: Tuliskan dan naikkanlah syukur atas kebaikan Tuhan yang Anda rasakan beberapa waktu terakhir
Pokok Doa: Berdoalah agar setiap anak Tuhan terus menaruh pengharapan kepada Allah yang sejati itu. Tuhan Allah yang hidup menolong pergumulan anak-Nya, kemarin, hari ini dan besok.