Selasa, 12 Oktober 2021
Bacaan hari ini: 1 Petrus 2:18-21 | Bacaan setahun: Amsal 12, Yesaya 21-23
“Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.” (1 Petrus 2:21)
1 Petrus 2 : 18-21
Penderitaan Kristus sebagai teladan
18 Hai kamu, hamba-hamba, tunduklah dengan penuh ketakutan kepada tuanmu, bukan saja kepada yang baik dan peramah, tetapi juga kepada yang bengis.
19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
20 Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.
21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
Amsal 12
1 Siapa mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tetapi siapa membenci teguran, adalah dungu.
2 Orang baik dikenan TUHAN, tetapi si penipu dihukum-Nya.
3 Orang tidak akan tetap tegak karena kefasikan, tetapi akar orang benar tidak akan goncang.
4 Isteri yang cakap adalah mahkota suaminya, tetapi yang membuat malu adalah seperti penyakit yang membusukkan tulang suaminya.
5 Rancangan orang benar adalah adil, tujuan orang fasik memperdaya.
6 Perkataan orang fasik menghadang darah, tetapi mulut orang jujur menyelamatkan orang.
7 Orang fasik dijatuhkan sehingga mereka tidak ada lagi, tetapi rumah orang benar berdiri tetap.
8 Setiap orang dipuji seimbang dengan akal budinya, tetapi orang yang serong hatinya, akan dihina.
9 Lebih baik menjadi orang kecil, tetapi bekerja untuk diri sendiri, dari pada berlagak orang besar, tetapi kekurangan makan.
10 Orang benar memperhatikan hidup hewannya, tetapi belas kasihan orang fasik itu kejam.
11 Siapa mengerjakan tanahnya, akan kenyang dengan makanan, tetapi siapa mengejar barang yang sia-sia, tidak berakal budi.
12 Orang fasik mengingini jala orang jahat, tetapi akar orang benar mendatangkan hasil.
13 Orang jahat terjerat oleh pelanggaran bibirnya, tetapi orang benar dapat keluar dari kesukaran.
14 Setiap orang dikenyangkan dengan kebaikan oleh karena buah perkataan, dan orang mendapat balasan dari pada yang dikerjakan tangannya.
15 Jalan orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasihat, ia bijak.
16 Bodohlah yang menyatakan sakit hatinya seketika itu juga, tetapi bijak, yang mengabaikan cemooh.
17 Siapa mengatakan kebenaran, menyatakan apa yang adil, tetapi saksi dusta menyatakan tipu daya.
18 Ada orang yang lancang mulutnya seperti tikaman pedang, tetapi lidah orang bijak mendatangkan kesembuhan.
19 Bibir yang mengatakan kebenaran tetap untuk selama-lamanya, tetapi lidah dusta hanya untuk sekejap mata.
20 Tipu daya ada di dalam hati orang yang merencanakan kejahatan, tetapi orang yang menasihatkan kesejahteraan mendapat sukacita.
21 Orang benar tidak akan ditimpa oleh bencana apapun, tetapi orang fasik akan senantiasa celaka.
22 Orang yang dusta bibirnya adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi orang yang berlaku setia dikenan-Nya.
23 Orang yang bijak menyembunyikan pengetahuannya, tetapi hati orang bebal menyeru-nyerukan kebodohan.
24 Tangan orang rajin memegang kekuasaan, tetapi kemalasan mengakibatkan kerja paksa.
25 Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia.
26 Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri.
27 Orang malas tidak akan menangkap buruannya, tetapi orang rajin akan memperoleh harta yang berharga.
28 Di jalan kebenaran terdapat hidup, tetapi jalan kemurtadan menuju maut.
Yesaya 21
Ucapan ilahi terhadap Babel
1 Ucapan ilahi terhadap “padang gurun di tepi laut”. Seperti puting beliung mendesing lewat di Tanah Negeb, demikianlah datangnya dari padang gurun, dari negeri yang dahsyat.
2 Suatu penglihatan yang kejam telah diberitakan kepadaku: “Penggarong menggarong, perusak merusak! Majulah, hai Elam, kepunglah, hai Madai! Aku hentikan semua keluh yang ditimbulkannya.”
3 Sebab itu pinggangku amat sakit, sakit mulas menimpa aku seperti sakit mulas perempuan yang melahirkan; aku terbungkuk-bungkuk, tidak mendengar lagi, aku terkejut, tidak melihat lagi.
4 Hatiku gelisah, kekejutan meliputi aku, malam hari yang selalu kurindukan itu sekarang menggentarkan aku.
5 Orang sibuk menyajikan hidangan, mengatur tempat-tempat duduk, makan, minum…Tiba-tiba kedengaran: “Hai para panglima! Siaplah tempur, minyakilah perisai!”
6 Sebab beginilah firman Tuhan kepadaku: “Pergilah, tempatkanlah seorang peninjau, apa yang dilihatnya haruslah diberitahukannya.
7 Apabila dilihatnya pasukan, pasang-pasangan orang berkuda, pasukan keledai, pasukan unta, maka haruslah diperhatikannya sungguh-sungguh, dengan penuh perhatian.”
8 Kemudian berserulah orang yang melihat itu: “Di tempat peninjauan, ya tuanku, aku berdiri senantiasa sehari suntuk, dan di tempat pengawalanku aku terpancang setiap malam.”
9 Lihat, itu sudah datang sepasukan orang, pasang-pasangan orang berkuda! Lalu berserulah ia, katanya: “Sudah jatuh, sudah jatuh Babel, dan segala patung berhalanya telah diremukkan dan bertaburan di tanah.”
10 Hai bangsaku yang telah dipijak-pijak dan diinjak-injak! Apa yang kudengar dari TUHAN semesta alam, Allah Israel, telah kuberitahukan kepadamu.
Ucapan ilahi terhadap Duma
11 Ucapan ilahi terhadap Duma. Ada seorang berseru kepadaku dari Seir: “Hai pengawal, masih lama malam ini? Hai pengawal, masih lama malam ini?”
12 Pengawal itu berkata: “Pagi akan datang, tetapi malam juga. Jika kamu mau bertanya, datanglah bertanya sekali lagi!”
Ucapan ilahi terhadap Arabia
13 Ucapan ilahi terhadap Arabia. Di belukar di Arabia kamu akan bermalam, hai kafilah-kafilah orang Dedan!
14 Hai penduduk tanah Tema, keluarlah, bawalah air kepada orang yang haus, pergilah, sambutlah orang pelarian dengan roti!
15 Sebab mereka melarikan diri terhadap pedang, ya terhadap pedang yang terhunus, terhadap busur yang dilentur, dan terhadap kehebatan peperangan.
16 Sebab beginilah firman Tuhan kepadaku: “Dalam setahun lagi, menurut masa kerja prajurit upahan, maka segala kemuliaan Kedar akan habis.
17 Dan dari pemanah-pemanah yang gagah perkasa dari bani Kedar, akan tinggal sejumlah kecil saja, sebab TUHAN, Allah Israel, telah mengatakannya.”
Yesaya 22
Kelancangan penduduk Yerusalem
1 Ucapan ilahi terhadap “lembah penglihatan”. Ada apa gerangan, maka semua pendudukmu naik ke sotoh-sotoh rumah,
2 hai kota yang bersorak riuh dan ribut gembira, hai negeri yang beria-ria? Orang-orangmu yang mati terbunuh bukanlah terbunuh oleh pedang, dan bukanlah gugur dalam peperangan.
3 Semua panglimamu sama-sama melarikan diri, mereka tertawan tanpa tembakan panah; semua orang-orang kuatmu sama-sama tertawan, biarpun mereka sudah lari jauh-jauh.
4 Sebab itu aku berkata: “Buanglah mukamu terhadap aku, biarkanlah aku menangis dalam kepahitan; janganlah mendesak aku, supaya aku terhibur mengenai kebinasaan puteri bangsaku.”
5 Sebab Tuhan, TUHAN semesta alam telah menentukan suatu hari: Ia akan menggemparkan, menginjak-injak dan mengacaukan orang: di “lembah penglihatan” tembok akan dirombak dan teriakan minta tolong sampai ke puncak gunung!
6 Elam telah memasang tabung panah, Aram datang dengan pasukan berkereta dan berkuda, dan Kir membuka sarung perisai.
7 Maka lembah-lembahmu yang paling indah penuh dengan kereta, dan pasukan berkuda berbaris di hadapan pintu gerbang,
8 dan Yehuda kehilangan perlindungan. Pada waktu itu engkau memandang kepada perlengkapan senjata di “Gedung Hutan”;
9 kamu melihat bahwa memang sudah banyak sekali retak-retak tembok kota Daud dan kamu mengumpulkan air kolam bawah;
10 kamu menghitung rumah-rumah di Yerusalem, dan kamu merobohkan rumah-rumah untuk meneguhkan tembok;
11 kamu membuat tempat pengumpulan air di antara kedua tembok itu untuk menampung air dari kolam yang lama; tetapi kamu tidak memandang kepada Dia yang membuatnya, dan tidak melihat kepada Dia yang telah sejak dahulu membentuknya.
12 Pada waktu itu Tuhan, TUHAN semesta alam menyuruh orang menangis dan meratap dengan menggundul kepala dan melilitkan kain kabung;
13 tetapi lihat, di tengah-tengah mereka ada kegirangan dan sukacita, membantai lembu dan menyembelih domba, makan daging dan minum anggur, sambil berseru: “Marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati!”
14 Tetapi TUHAN semesta alam menyatakan diri dan berfirman kepadaku: “Sungguh, kesalahanmu ini tidak akan diampuni, sampai kamu mati,” firman Tuhan, TUHAN semesta alam.
Tentang Sebna dan Elyakim
15 Beginilah firman Tuhan, TUHAN semesta alam: “Mari, pergilah kepada kepala istana ini, kepada Sebna yang mengurus istana, dan katakan:
16 Ada apamu dan siapamu di sini, maka engkau menggali kubur bagimu di sini, hai yang menggali kuburnya di tempat tinggi, yang memahat kediaman baginya di bukit batu?
17 Sesungguhnya, TUHAN akan melontarkan engkau jauh-jauh, hai orang! Ia akan memegang engkau dengan kuat-kuat
18 dan menggulung engkau keras-keras menjadi suatu gulungan dan menggulingkan engkau seperti bola ke tanah yang luas; di situlah engkau akan mati, dan di situlah akan tinggal kereta-kereta kemuliaanmu, hai engkau yang memalukan keluarga tuanmu!
19 Aku akan melemparkan engkau dari jabatanmu, dan dari pangkatmu engkau akan dijatuhkan.
20 Maka pada waktu itu Aku akan memanggil hamba-Ku, Elyakim bin Hilkia:
21 Aku akan mengenakan jubahmu kepadanya dan ikat pinggangmu akan Kuikatkan kepadanya, dan kekuasaanmu akan Kuberikan ke tangannya; maka ia akan menjadi bapa bagi penduduk Yerusalem dan bagi kaum Yehuda.
22 Aku akan menaruh kunci rumah Daud ke atas bahunya: apabila ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.
23 Aku akan memberikan dia kedudukan yang teguh seperti gantungan yang dipasang kuat-kuat pada tembok yang kokoh; maka ia akan menjadi kursi kemuliaan bagi kaum keluarganya.
24 Dan padanya akan digantungkan segala tanggungan kaum keluarganya, tunas dan taruk, beserta segala perkakas yang kecil, dari piring pasu sampai periuk belanga.
25 Maka pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN semesta alam, gantungan yang dipasang kuat-kuat pada tempat yang kokoh itu tidak akan kuat lagi, sehingga patah dan jatuh, dan segala tanggungannya itu hancur, sebab TUHAN telah mengatakannya.”
Yesaya 23
Ucapan ilahi terhadap Tirus dan Sidon
1 Ucapan ilahi tentang Tirus. Merataplah, hai kapal-kapal Tarsis, sebab Tirus sudah rusak, tiada lagi rumahmu atau pangkalanmu! Ketika mereka masih di negeri orang Kitim telah dinyatakan hal itu kepada mereka.
2 Berdiam dirilah, hai penduduk tanah pesisir, hai saudagar Sidon, suruhan-suruhanmu mengarungi laut, dan berlayar di samudera besar;
3 barang-barang yang dimasukkan ke Sidon ialah gandum dari Sihor, dan panen daerah Nil, sehingga kota itu menjadi pasar bagi bangsa-bangsa.
4 Tahulah malu hai Sidon, sebab laut, benteng laut, berbicara, katanya: “Aku tidak pernah menggeliat sakit dan tidak melahirkan, aku tidak pernah membesarkan anak-anak teruna, dan tidak mengasuh anak-anak dara.”
5 Apabila kabar tentang Tirus itu sampai ke Mesir, mereka akan gemetar mendengarnya.
6 Mengungsilah ke Tarsis, merataplah, hai penduduk tanah pesisir!
7 Inikah kotamu yang beria-ria, yang asalnya dari zaman purbakala? Orangnya telah melawat ke tempat yang jauh untuk merantau ke sana.
8 Siapakah yang memutuskan ini atas Tirus, kota yang pernah menghadiahkan mahkota, yang saudagar-saudagarnya pembesar-pembesar dan pedagang-pedagangnya orang-orang mulia di bumi?
9 TUHAN semesta alam yang telah memutuskannya untuk mematahkan kesombongan, untuk menghinakan segala yang permai dan semua orang mulia di bumi.
10 Kerjakanlah ladangmu seperti di tepi sungai Nil, hai puteri Tarsis, sudah tidak ada lagi galangan-galangan kapal!
11 TUHAN telah mengacungkan tangan-Nya terhadap laut dan membuat kerajaan-kerajaan gemetar; Ia telah memberi perintah mengenai Kanaan untuk memusnahkan benteng-bentengnya.
12 Dan ia telah berfirman: “Engkau tidak akan beria-ria lagi, hai anak dara yang digagahi, hai puteri Sidon! Bangkitlah, mengungsilah kepada orang Kitim! Di sanapun juga tidak akan ada tempat yang senang bagimu.”
13 Lihat negeri orang Kasdim! Bangsa itulah yang melakukannya, bukan orang Asyur. Mereka telah menyerahkan Tirus kepada binatang-binatang gurun, mereka telah mendirikan menara-menara pengepungan dan telah meratakan puri-puri kota itu dan membuat kota itu menjadi reruntuhan.
14 Merataplah, hai kapal-kapal Tarsis, sebab sudah dirusakkan bentengmu!
15 Pada waktu itu Tirus akan dilupakan tujuh puluh tahun lamanya, sama dengan umur seorang raja. Sesudah lewat tujuh puluh tahun, akan terjadi kepada Tirus seperti terjadi kepada perempuan sundal dalam nyanyian ini:
16 “Ambillah kecapi, kelilingilah kota, hai sundal yang dilupakan! Petiklah baik-baik, bernyanyilah banyak-banyak, supaya engkau diingat orang.”
17 Dan sesudah lewat tujuh puluh tahun, TUHAN akan memperhatikan Tirus, sehingga ia kembali mendapat upah sundalnya, dan ia akan bersundal dengan segala kerajaan yang ada di muka bumi.
18 Labanya dan upah sundalnya akan kudus bagi TUHAN, tidak akan ditahan atau disimpan, tetapi dengan labanya itu akan disediakan makanan yang cukup dan pakaian yang indah bagi orang-orang yang diam di hadapan TUHAN.
Penderitaan sama sekali bukan bagian favorit untuk semua orang, termasuk orang Kristen. Tetapi, kenyataannya, penderitaan sangat dekat dengan kita selama kita hidup di dunia. Di dalam bagian firman Tuhan ini, Petrus mengingatkan kita cara berespons kepada mereka yang mungkin menimbulkan penderitaan dalam hidup kita. Mengambil konteks perbudakan pada zaman itu, Petrus mengatakan bahwa bahkan kepada tuan yang bengis pun, kita harus belajar tunduk dan penuh ketakutan.
Ada dua hal yang Petrus maksudkan. Pertama, kita mampu berespons seperti ini karena pada dasarnya kita takut akan Allah dan menghormati Allah yang adalah Tuan sorgawi kita atau Tuan atas hidup kita. Jadi, kita menghormati tuan kita di bumi karena kita menghormati Tuan sorgawi kita. Kedua, Petrus sangat menekankan tentang penderitaan yang terjadi karena kehendak Allah. Petrus menghibur umat Tuhan dari perspektif kasih karunia, sebagaimana ia tulis dalam ayat 19. Jadi, penderitaan itu bukan sesuatu yang sia-sia, tetapi memiliki arti dan tujuan. Penderitaan dipakai Tuhan untuk menjadi momen persekutuan kita dengan Kristus, yang sudah menderita terlebih dahulu bagi kita. Suatu persekutuan yang erat, yang membawa kita mengenal Kristus secara dekat melalui pengalaman. Inilah kasih karunia kita yang diizinkan Tuhan mengalami penderitaan di dunia.
Selanjutnya, Petrus menambahkan bahwa ini bukan berarti kita jatuh pada mentalitas menjadi korban dalam semua penderitaan kita. Kita perlu mengintrospeksi diri kita dan jujur di hadapan Allah bahwa ada penderitaan yang terjadi karena kesalahan kita. Jika demikian, maka penderitaan itu adalah keadilan yang harus kita jalani sebagai konsekuensi dari kesalahan kita. Jadi, selain bisa menilai bahwa penderitaan adalah pengalaman kasih karunia Allah, penderitaan bisa dipakai juga untuk mengoreksi diri kita.
Kiranya sebagai murid Kristus yang masih terus berjuang hidup kudus di hadapan Allah, kita dimampukan untuk menangkap momen-momen yang Tuhan sediakan untuk mengenal kasih karunia-Nya meskipun melalui penderitaan. Memang hal itu tidak mudah, namun Tuhan berjanji bahwa kasih karunia-Nya selalu cukup bagi kita. Amin.
STUDI PRIBADI: Apakah ciri-ciri Anda meng-imitasi Kristus? Apa buah yang Anda lihat?
Berdoalah: Bapa, terima kasih Engkau menyediakan momen-momen kami mengalami kehadiran, kasih, dan kuasa-Mu. Arahkan pandanganku kepada-Mu, sehingga apapun yang aku hadapi, aku tahu itu berarti di dalam-Mu.