Sabtu, 18 September 2021
Bacaan hari ini: Matius 9:27-31 | Bacaan setahun: Mazmur 114-15, Wahyu 18
“’Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?’ Mereka menjawab: ‘Ya Tuhan, kami percaya.’” (Matius 9:28)
Matius 9 : 27-31
Yesus menyembuhkan mata dua orang buta
27 Ketika Yesus meneruskan perjalanan-Nya dari sana, dua orang buta mengikuti-Nya sambil berseru-seru dan berkata: “Kasihanilah kami, hai Anak Daud.”
28 Setelah Yesus masuk ke dalam sebuah rumah, datanglah kedua orang buta itu kepada-Nya dan Yesus berkata kepada mereka: “Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?” Mereka menjawab: “Ya Tuhan, kami percaya.”
29 Lalu Yesus menjamah mata mereka sambil berkata: “Jadilah kepadamu menurut imanmu.”
30 Maka meleklah mata mereka. Dan Yesuspun dengan tegas berpesan kepada mereka, kata-Nya: “Jagalah supaya jangan seorangpun mengetahui hal ini.”
31 Tetapi mereka keluar dan memasyhurkan Dia ke seluruh daerah itu.
Mazmur 114
Kejadian yang ajaib pada waktu Israel keluar dari Mesir
1 Pada waktu Israel keluar dari Mesir, kaum keturunan Yakub dari bangsa yang asing bahasanya,
2 maka Yehuda menjadi tempat kudus-Nya, Israel wilayah kekuasaan-Nya.
3 Laut melihatnya, lalu melarikan diri, sungai Yordan berbalik ke hulu.
4 Gunung-gunung melompat-lompat seperti domba jantan, dan bukit-bukit seperti anak domba.
5 Ada apa, hai laut, sehingga engkau melarikan diri, hai sungai Yordan, sehingga engkau berbalik ke hulu,
6 hai gunung-gunung, sehingga kamu melompat-lompat seperti domba jantan, hai bukit-bukit, sehingga kamu seperti anak domba?
7 Gemetarlah, hai bumi, di hadapan TUHAN, di hadapan Allah Yakub,
8 yang mengubah gunung batu menjadi kolam air, dan batu yang keras menjadi mata air!
Mazmur 115
Kemuliaan hanya bagi Allah
1 Bukan kepada kami, ya TUHAN, bukan kepada kami, tetapi kepada nama-Mulah beri kemuliaan, oleh karena kasih-Mu, oleh karena setia-Mu!
2 Mengapa bangsa-bangsa akan berkata: “Di mana Allah mereka?”
3 Allah kita di sorga; Ia melakukan apa yang dikehendaki-Nya!
4 Berhala-berhala mereka adalah perak dan emas, buatan tangan manusia,
5 mempunyai mulut, tetapi tidak dapat berkata-kata, mempunyai mata, tetapi tidak dapat melihat,
6 mempunyai telinga, tetapi tidak dapat mendengar, mempunyai hidung, tetapi tidak dapat mencium,
7 mempunyai tangan, tetapi tidak dapat meraba-raba, mempunyai kaki, tetapi tidak dapat berjalan, dan tidak dapat memberi suara dengan kerongkongannya.
8 Seperti itulah jadinya orang-orang yang membuatnya, dan semua orang yang percaya kepadanya.
9 Hai Israel, percayalah kepada TUHAN! –Dialah pertolongan mereka dan perisai mereka.
10 Hai kaum Harun, percayalah kepada TUHAN! –Dialah pertolongan mereka dan perisai mereka.
11 Hai orang-orang yang takut akan TUHAN, percayalah kepada TUHAN! –Dialah pertolongan mereka dan perisai mereka.
12 TUHAN telah mengingat kita; Ia akan memberkati, memberkati kaum Israel, memberkati kaum Harun,
13 memberkati orang-orang yang takut akan TUHAN, baik yang kecil maupun yang besar.
14 Kiranya TUHAN memberi pertambahan kepada kamu, kepada kamu dan kepada anak-anakmu.
15 Diberkatilah kamu oleh TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.
16 Langit itu langit kepunyaan TUHAN, dan bumi itu telah diberikan-Nya kepada anak-anak manusia.
17 Bukan orang-orang mati akan memuji-muji TUHAN, dan bukan semua orang yang turun ke tempat sunyi,
18 tetapi kita, kita akan memuji TUHAN, sekarang ini dan sampai selama-lamanya. Haleluya!
Wahyu 18
Jatuhnya Babel
1 Kemudian dari pada itu aku melihat seorang malaikat lain turun dari sorga. Ia mempunyai kekuasaan besar dan bumi menjadi terang oleh kemuliaannya.
2 Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: “Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,
3 karena semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya.”
4 Lalu aku mendengar suara lain dari sorga berkata: “Pergilah kamu, hai umat-Ku, pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya.
5 Sebab dosa-dosanya telah bertimbun-timbun sampai ke langit, dan Allah telah mengingat segala kejahatannya.
6 Balaskanlah kepadanya, sama seperti dia juga membalaskan, dan berikanlah kepadanya dua kali lipat menurut pekerjaannya, campurkanlah baginya dua kali lipat di dalam cawan pencampurannya;
7 berikanlah kepadanya siksaan dan perkabungan, sebanyak kemuliaan dan kemewahan, yang telah ia nikmati. Sebab ia berkata di dalam hatinya: Aku bertakhta seperti ratu, aku bukan janda, dan aku tidak akan pernah berkabung.
8 Sebab itu segala malapetakanya akan datang dalam satu hari, yaitu sampar dan perkabungan dan kelaparan; dan ia akan dibakar dengan api, karena Tuhan Allah, yang menghakimi dia, adalah kuat.”
9 Dan raja-raja di bumi, yang telah berbuat cabul dan hidup dalam kelimpahan dengan dia, akan menangisi dan meratapinya, apabila mereka melihat asap api yang membakarnya.
10 Mereka akan berdiri jauh-jauh karena takut akan siksaannya dan mereka akan berkata: “Celaka, celaka engkau, hai kota yang besar, Babel, hai kota yang kuat, sebab dalam satu jam saja sudah berlangsung penghakimanmu!”
11 Dan pedagang-pedagang di bumi menangis dan berkabung karena dia, sebab tidak ada orang lagi yang membeli barang-barang mereka,
12 yaitu barang-barang dagangan dari emas dan perak, permata dan mutiara, dari lenan halus dan kain ungu, dari sutera dan kain kirmizi, pelbagai jenis barang dari kayu yang harum baunya, pelbagai jenis barang dari gading, pelbagai jenis barang dari kayu yang mahal, dari tembaga, besi dan pualam,
13 kulit manis dan rempah-rempah, wangi-wangian, mur dan kemenyan, anggur, minyak, tepung halus dan gandum, lembu sapi, domba, kuda dan kereta, budak dan bahkan nyawa manusia.
14 Dan mereka akan berkata: “Sudah lenyap buah-buahan yang diingini hatimu, dan segala yang mewah dan indah telah hilang dari padamu, dan tidak akan ditemukan lagi.”
15 Mereka yang memperdagangkan barang-barang itu, yang telah menjadi kaya oleh dia, akan berdiri jauh-jauh karena takut akan siksaannya, dan sambil menangis dan meratap,
16 mereka berkata: “Celaka, celaka, kota besar, yang berpakaian lenan halus, dan kain ungu dan kain kirmizi, dan yang dihiasi dengan emas, dan permata dan mutiara, sebab dalam satu jam saja kekayaan sebanyak itu sudah binasa.”
17 Dan setiap nakhoda dan pelayar dan anak-anak kapal dan semua orang yang mata pencahariannya di laut, berdiri jauh-jauh,
18 dan berseru, ketika mereka melihat asap api yang membakarnya, katanya: “Kota manakah yang sama dengan kota besar ini?”
19 Dan mereka menghamburkan debu ke atas kepala mereka dan berseru, sambil menangis dan meratap, katanya: “Celaka, celaka, kota besar, yang olehnya semua orang, yang mempunyai kapal di laut, telah menjadi kaya oleh barangnya yang mahal, sebab dalam satu jam saja ia sudah binasa.
20 Bersukacitalah atas dia, hai sorga, dan kamu, hai orang-orang kudus, rasul-rasul dan nabi-nabi, karena Allah telah menjatuhkan hukuman atas dia karena kamu.”
Babel tidak akan bangkit lagi
21 Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: “Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi.
22 Dan suara pemain-pemain kecapi dan penyanyi-penyanyi, dan peniup-peniup seruling dan sangkakala, tidak akan kedengaran lagi di dalammu, dan seorang yang ahli dalam sesuatu kesenian tidak akan ditemukan lagi di dalammu, dan suara kilangan tidak akan kedengaran lagi di dalammu.
23 Dan cahaya lampu tidak akan bersinar lagi di dalammu, dan suara mempelai laki-laki dan pengantin perempuan tidak akan kedengaran lagi di dalammu. Karena pedagang-pedagangmu adalah pembesar-pembesar di bumi, oleh ilmu sihirmu semua bangsa disesatkan.”
24 Dan di dalamnya terdapat darah nabi-nabi dan orang-orang kudus dan darah semua orang, yang dibunuh di bumi.
Dalam masa pandemi ini, bisa dikatakan bahwa mukjizat merupakan sesuatu yang sangat diharapkan banyak orang. Mulai dari mukjizat kesembuhan, pemulihan, hingga mukjizat lenyapnya virus corona dari muka bumi ini. Namun pertanyaannya, hal apa yang telah kita lakukan dalam pengharapan akan terjadinya mukjizat tersebut?
Perikop Matius 9:27-31 menceritakan dua orang buta yang mengalami mukjizat kesembuhan. Kita melihat, betapa mereka sangat mengharapkan kesembuhan kebutaannya sehingga mereka berusaha mengikuti Yesus. Jika diteliti, tentu sulit jika orang buta harus berjalan mengikuti orang lain. Dua orang buta tersebut hanya mengandalkan pendengaran mereka dan dengan suara yang berseru-seru, mereka berharap Tuhan mendengarnya. Meskipun ada keterbatasan dan kesulitan, mereka tetap mencari Tuhan dengan ketekunan. Bagaimanakah dengan ketekunan kita dalam mencari Tuhan? Khususnya ketika kita mengharapkan mukjizat Tuhan dalam hidup. Kita berharap ada pertolongan, kesembuhan, kelepasan dan keselamatan, namun sejauh mana kita telah bertekun mencari Tuhan?
Selanjutnya, kita juga melihat iman kedua orang buta tersebut kepada Yesus. Mereka buta secara jasmani, namun mata rohani mereka tidak buta. Mereka memiliki iman percaya bahwa Yesus bisa menyembuhkan mereka. Ketika bertemu mereka, Yesus bertanya, “Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?” Pertanyaan ini menunjukkan sesungguhnya Yesus melihat hati, Ia mengutamakan dan menginginkan agar kita memiliki iman yang sejati. Jawaban kedua orang buta pada ayat 28b dapat menunjukkan iman mereka yang teguh. Buah dari iman yang sejati dan ketekunan yang pada akhirnya memberi mereka kesembuhan.
Demikian juga kita, sebagai umat Tuhan, juga harus memiliki iman dan ketekunan selalu berharap kepada Tuhan. Di masa pandemi ini, harusnya kita tetap tekun dan beriman kepada Tuhan; memiliki iman yang sungguh percaya akan kebenaran dan kuasa Tuhan. Ketekunan dalam mencari Tuhan melalui doa, membaca firman Tuhan dan melakukan kehendak-Nya.
STUDI PRIBADI: Hal positif apa yang bisa kita teladani dari dua orang buta dalam mencari Yesus? Mengapa Yesus menanyakan mengenai kepercayaan dua orang buta tersebut?
Berdoalah: Tuhan Yesus, tolonglah diri saya dapat memiliki iman yang benar dan dapat tekun dalam mencari Tuhan melalui doa dan belajar kebenaran firman-Mu.