Berharganya Ujian Iman

Sabtu, 13 Maret 2021

Bacaan hari ini: 1 Petrus 1:3-12 | Bacaan setahun: Ulangan 7-8, Yohanes 4



“... untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.” (1:7)

Kemurnian orang percaya kepada Allah terbukti melalui ujian iman. Iman yang diuji sesungguhnya adalah hak khusus yang diberikan Allah kepada umat kepunyaan-Nya. Selain karena Allah sendiri yang nanti akhirnya akan memberikan pujian, kehormatan dan kemuliaan pada mereka yang teruji imannya, hal-hal berikut juga yang membuktikan ujian iman adalah hal berharga bagi kita. Pertama, hanya bagi orang-orang Kristen sejati yang diizinkan Allah untuk mengalami berbagai penderitaan untuk menguji iman mereka. Allah mengizinkan penderitaan terjadi bukan untuk menghancurkan umat-Nya, melainkan untuk membuktikan nilai dan kekuatan iman seseorang. Secara prinsip, ujian ini dibuat untuk menguatkan iman orang percaya kepada Allah.

Kedua, iman yang diuji lebih berharga dari emas yang diuji kemurniannya. Di sini penulis mengadakan dua perbandingan ujian, antara iman dan emas yang sama-sama diuji. Emas merupakan jenis logam yang paling bernilai, murni, berguna, dan tahan lama dari semua jenis logam yang lain. Ujian dari iman dikatakan lebih dari berharganya emas yang sudah dimurnikan; keduanya sama-sama mengalami pemurnian, pemisahan dari debu atau kotoran, dan proses untuk menemukan inti terbaik dari benda atau seseorang. Tetapi, emas tidak bertambah dan meningkat kualitasnya dalam pemurnian api, sebaliknya emas malah semakin mengecil. Iman dalam pemurniannya justru menjadi matang, kokoh, meningkat kualitasnya, dan berkembang oleh karena kesulitan atau penderitaan yang mengasahnya. Selain itu emas bersifat fana atau akan habis masanya, sedangkan iman tidak akan pernah habis.

Sebagai orang percaya yang tidak sedikit mengalami penderitaan dalam hidup, kita perlu melihat penderitaan tersebut dari perspektif Allah. Rasa berat hati, kesakitan, kesedihan, pasti kita alami dan wajar jika kita merasakannya. Tetapi, kita akan menjadi pribadi yang menjalani semua penderitaan dengan pengharapan, ketika kita tahu ada tujuan Allah yang lebih berharga dari apapun di dunia ini. Amin.

STUDI PRIBADI : Apa definisi ujian iman menurut bagian ini? Apa jaminan Allah, kita dapat melewatinya?

Berdoalah : Bapa, terima kasih Engkau memberikan ujian iman supaya aku semakin mengenal Engkau dan mengasihi Engkau. Mohon pelihara imanku agar tidak goyah sampai pada akhirnya.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *