Hati Yang Melayani

Jumat, 04 Desember 2020

Bacaan hari ini: Kolose 4:7-18 | Bacaan setahun: Yehezkiel 46-48



“Salam dari Epafras kepada kamu; ia seorang dari antaramu, hamba Kristus Yesus, yang selalu bergumul dalam doanya untuk kamu, supaya kamu berdiri teguh... berkeyakinan penuh dengan segala hal yang dikehendaki Allah.” (Kolose 4:12)

Dalam suratnya, Paulus menyebutkan beberapa nama, dan satu di antaranya adalah Epafras. Siapakah Epafras? Epafras berasal dari Kolose. Ia bertobat melalui pelayanan Paulus di Efesus. Kemudian Epafras kembali ke Kolose, memberitakan Injil dan memulai jemaat di Kolose serta menjadi pemimpinnya.

Saat Epafras mengunjungi Paulus di penjara, Epafras menceritakan keadaan jemaat Kolose yang terombang-ambing oleh ajaran-ajaran yang menyimpang. Oleh sebab itulah Paulus menuliskan surat kepada jemaat di Kolose. Epafras sangat memperhatikan pertumbuhan iman jemaatnya. Itulah yang disampaikan Paulus kepada jemaat di Kolose, bahwa Epafras selalu bergumul dalam doanya agar jemaat di Kolose berdiri teguh, sebagai orang-orang yang dewasa (secara rohani) dan yang berkeyakinan penuh dengan segala hal yang dikehendaki Allah (ay. 12). Bergumul mempunyai pengertian keinginan yang kuat, berjuang, berusaha keras di dalam doa. Bahkan Paulus menegaskan kembali dalam ayat 13 bahwa Epafras sangat bersusah payah (secara hurufiah bisa berarti: kerja keras, rasa sakit, penderitaan) untuk jemaat Kolose, bahkan juga jemaat di Laodikia dan Hierapolis. Sungguh hati yang benar-benar didedikasikan untuk orang-orang yang dilayaninya. Saat Epafras menceritakan kondisi jemaat Kolose kepada Paulus, ini juga merupakan bagian bagaimana Epafras mengasihi jemaatnya, berusaha mencari pertolongan agar jemaat di Kolose kembali teguh memegang ajaran iman Kristen yang benar.

Sebagai orang yang sudah diselamatkan, mari kita meneladani hati Epafras. Bagi kita yang secara khusus dipercayakan jiwa-jiwa untuk dilayani, mari kita sungguh-sungguh mengasihi, berjuang mendoakan dan mengupayakan pertumbuhan iman mereka dengan benar. Bagi kita yang tidak secara khusus melayani jemaat, kitapun dapat meneladani Epafras. Mari kita memperhatikan dan mendoakan dengan sungguh-sungguh iman kerohanian orang-orang di sekeliling kita, mulai dari keluarga, rekan sekerja, teman, sahabat, maupun sesama anggota gereja.

STUDI PRIBADI : Apa yang Anda teladani dari Epafras?

Berdoalah : Berdoa agar setiap anak Tuhan memiliki hati yang mau melayani, mendoakan dengan sungguh-sungguh pertumbuhan iman orang-orang di sekitarnya.  

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *