Ananias Dan Safira

Senin, 15 Juni 2020

Bacaan hari ini: Kisah Para Rasul 5:1-11 Bacaan setahun: 1 Tawarikh 27-29, Galatia 4



“...Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah.” (Kisah Para Rasul 5:4b)

Di tengah kisah kehidupan jemaat mula-mula, terselip sebuah kisah yang sangat mengerikan. Bagaimana tidak? Kisah keteladanan dari jemaat mula-mula membuat kita berdecak kagum, kemudian kita menjumpai sepasang suami-istri, yakni Ananias dan Safira, melakukan persekongkolan mendustai Roh Kudus, sehingga seketika juga mereka dihukum mati, bukan oleh manusia melainkan oleh Tuhan sendiri. Apa yang mendorong mereka sehingga berani melakukan dosa yang demikian?

Apabila melihat konteks sebelumnya, diceritakan bahwa Barnabas menjual ladangnya dan membawa uang hasil penjualan itu kepada rasul- rasul. Tindakan Barnabas ini tentu saja menuai pujian dan decak kagum dari jemaat pada masa itu, bahkan juga decak kagum dari kita hari ini. Tidak banyak orang yang mau berbagi harta yang dimiliki dengan orang-orang yang membutuhkan. Kebanyakan orang akan menggunakan harta kekayaannya untuk memuaskan keinginan hatinya, tetapi tidak demikian dengan jemaat mula-mula, termasuk Barnabas sehingga dikatakan tidak ada seorangpun yang berkekurangan.

Rupanya hal ini memicu Ananias dan Safira untuk melakukan hal yang sama. Namun motivasinya berbeda. Mereka melakukannya bukan karena mengasihi atau peduli dengan mereka yang membutuhkan. Mungkin saja mereka melakukannya demi mendapatkan pujian, atau karena hal lainnya. Apapun alasannya, yang pasti mereka dengan berani sekali berbohong kepada rasul-rasul dengan mengatakan bahwa mereka menyerahkan seluruh hasil penjualan dari tanah mereka. Persoalan di sini bukanlah seberapa banyak yang mereka berikan, tapi karena mereka telah berdusta.

Hari ini apa yang menjadi motivasi kita dalam memberi? Apakah kita memberi hanya supaya kita kelihatan baik? Atau kita memberi karena kita mengasihi Tuhan dan sesama? Hanya Tuhan dan kita yang tahu motivasi kita yang sebenarnya. Biarlah kisah Ananias dan Safira ini boleh kembali mengingatkan kita untuk memurnikan motivasi kita sehingga persembahan kita berkenan di hati-Nya. Amin.


STUDI PRIBADI :

(1) Mengapa kebohongan Ananias dan Safira langsung menuai hukuman mati Tuhan?
(2) Apa yang Tuhan ingin ajarkan kepada jemaat mula-mula melalui hal ini?

Pokok Doa : Berdoalah agar jemaat Tuhan boleh memiliki kasih yang sungguh kepada Tuhan dan sesama, yang diwujudkan melalui pemberian yang tulus dan murni. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *