Dua Macam Kehidupan Rohani

Senin, 27 Januari 2020

Bacaan hari ini: Markus 12:28-44 | Bacaan setahun: Keluaran 16-18, Matius 27



“Dalam pengajaran-Nya Yesus berkata: Hati-hatilah terhadap ahli-ahli Taurat...” (Markus 12:38a)

Tuhan mulai dengan mengecam ahli-ahli Taurat yang suka berjalan-jalan mengenakan jubah panjang (ay. 38). Jubah yang dimaksudkan di sini adalah jubah khusus yang biasa digunakan pemimpin agama dalam perayaan atau kegiatan agama, yang merupakan penanda status sosial dan kesalehannya. Menggunakan analogi hari ini, ibarat pendeta yang menggunakan toga dan stola ke mana pun ia pergi! Tujuannya jelas, agar kehadiran mereka segera dikenali sehingga mereka dihormati. Motif “mencari kehormatan” ini diperkuat oleh ayat 39. Lebih buruk lagi, Tuhan menyebutkan bahwa pada dasarnya mereka adalah pelaku kejahatan, penindas orang lemah, yang menutupi kejahatannya dengan jubah kerohanian. Tuhan menegaskan bahwa orang-orang ini pasti akan menerima hukuman yang berat!

Dalam bagian selanjutnya (ay. 41-44), Tuhan melihat kehidupan rohani yang berbeda. Di tengah orang-orang kaya yang mempersembahkan uang dalam jumlah besar, Tuhan mendapati seorang janda miskin yang memasukkan uang dalam bilangan yang benar-benar kecil. Tetapi, alih-alih memuji si kaya, Tuhan justru memuji janda miskin ini. Orang-orang kaya itu membagikan kekayaan mereka dan mereka tetap kaya, sementara janda ini “memberikan semua yang ia miliki untuk melanjutkan hidupnya” (Tan Kim Huat). Bagi Yesus, jumlah persembahan bukanlah persoalan utama; totalitas dalam melayani Allahlah yang menjadi masalah utamanya.

Singkatnya, ada dua model kehidupan rohani yang ditawarkan kepada kita: pertama, kehidupan rohani ala ahli Taurat, yang terlihat indah di luar, mengagumkan bagi banyak orang, tetapi yang sebenarnya busuk di dalam; kedua, kehidupan rohani ala janda miskin, yang mungkin saja lepas dari perhatian banyak orang, tetapi yang penuh totalitas dalam melayani Allah. Yang manakah yang menjadi pilihan kita? Jawaban kita atas pertanyaan ini akan ditentukan oleh kejujuran kita menjawab pertanyaan yang lain, yakni: apakah bagi diri kita, penilaian Allah jauh lebih penting daripada penilaian manusia?

STUDI PRIBADI : Belajar dari bagian Firman Tuhan yang kita renungkan, apakah pelajaran rohani yang kita terima daari perenungan bagian Firman Tuhan ini ?

Pokok Doa : Berdoalah agar jemaat Tuhan dapat memelihara kerohanian mereka dengan rajin membaca Firman Tuhan serta setia untuk beribadah dan hidup sesuai dengan kehendak Tuhan.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *