Minggu, 18 Agustus 2019
Bacaan hari ini: Yehezkiel 35 | Bacaan setahun: Mazmur 42-43, 2 Petrus 3
“Dengan demikian kamu membesarkan dirimu terhadap Aku di dalam ucapanmu dan banyak sekali kata-katamu terhadap Aku. Aku mendengarnya...” (Yehezkiel 35:13)
Yehezkiel 35
Murka Tuhan atas pegunungan Seir
Mazmur 42
JILID II:
MAZMUR 42–72
Kerinduan kepada Allah
Mazmur 43
2 Petrus 3
Hari Tuhan
Betapa mudahnya seseorang merasa dirinya lebih unggul dibanding orang lain pada saat orang lain tersebut mengalami kesulitan, dan akhirnya ia meremehkan orang lain tersebut. Hal inilah yang dialami bangsa Edom yang pada saat itu tinggal di tanah Seir. Mereka mengolok-olok dan tidak menolong Israel ketika mengalami kesulitan, karena berpikir bahwa ketika umat Israel pergi maka mereka berhak untuk menguasai tanah milik Israel itu.
Hal yang mengherankan adalah bahwa ternyata Edom memiliki relasi dengan bangsa Israel. Nama Edom ini memiliki tiga makna: pertama, Edom adalah nama lain dari Esau, yaitu sebagai peringatan bahwa dirinya telah menukarkan hak kesulungannya dengan sup merah; kedua, Edom sebagai satu kelompok bangsa; ketiga, Edom bermakna daerah wilayah tanah yang diduduki oleh keturunan Esau, yang sebelumnya dikenal dengan nama Seir.
Mengingat bahwa umat Israel adalah umat pilihan, namun juga mengingat relasi yang ada antara umat Israel dan Edom, maka seharusnya yang terjadi adalah adanya inisiatif untuk menolong saudara yang sedang mengalami kesulitan. Namun yang terjadi adalah justru Edom membiarkan dan mengharapkan bahwa tanah Israel dan Yehuda akan jatuh ke tangan bangsa Edom sendiri. Maka Allah menjadi murka atas tindakan mereka itu. Bahkan justru Allah sendiri menghancurkan mereka.
Betapa kita membutuhkan hikmat Tuhan untuk dapat merespons dengan benar atas setiap kesulitan orang-orang yang ada di sekitar kita. Jangan sampai kita justru memanfaatkan atau tanpa sadar mengharapkan kemalangan orang lain yang menjadi rival kita dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini adalah sesuatu yang Tuhan tentang. Dan hal berikutnya yang diperlukan adalah “kesabaran.”
STUDI PRIBADI : Apakah yang Tuhan kehendaki untuk kita lakukan setelah membaca dan merenungkan bagian Firman Tuhan ini ?
Pokok Doa : Tuhan berikan kami kesabaran di dalam menghadapi berbagai hal di dalam hidup kami, agar kami tetap menjadi berkat bagi sesama kami, Amin.