Minggu, 04 Agustus 2019
Bacaan hari ini: Yehezkiel 21 | Bacaan setahun: Mazmur 7-9, Ibrani 12
“Dan Aku juga akan bertepuk tangan dan hati-Ku yang panas menjadi tenang kembali. Aku, TUHAN, yang mengatakannya.” (Yehezkiel 21:17)
Murka Allah atas Yerusalem karena dosa dan kejahatan mereka begitu besar. Bagian ini menyatakan bagaimana murka Allah ini dinyatakan melalui Yehezkiel kepada Yerusalem.
Pertama, Yehezkiel menubuatkan bahwa pedang sedang ditujukan untuk melawan Yerusalem; pedang yang sudah diasah dan digosok supaya mengilap seperti petir untuk melakukan pemusnahan atas Yerusalem. Kedua, Yehezkiel juga diminta Tuhan untuk mengerang di hadapan rakyat Yerusalem. Erangan seperti seorang yang tulang pinggangnya patah dan sedang berada dalam kesengsaraan yang pahit. Erangan melambangkan betapa ancaman pedang tersebut tidak akan terelakkan lagi dan akan membuat rakyat Yerusalem menjadi tawar hati, lemah lesu, kehilangan semangat, bahkan terkencing ketakutan. Dua gambaran yang melambangkan betapa murka Allah demikian luar biasa besar di hadapan mereka, yang digambarkan dalam ayat ke-17 sebagai panas hati Allah.
Penggambaran murka Allah atas dosa Yerusalem ini menjadi sebuah peringatan buat kita, umat-Nya, pada masa kini untuk tidak bermain-main dengan Allah. Murka Allah atas dosa bukanlah murka yang bisa dibuat main-main. Bagian firman ini seharusnya mengingatkan kita, seperti yang diingatkan Yehezkiel kepada Yerusalem, untuk berbalik dari kejahatan dan dosa kita kepada Allah dan hidup dalam kehendak-Nya dengan sepenuh hati.
Tetapi bagian tentang murka Allah ini juga mengingatkan akan satu hal, bahwa bagaimana dinyatakan di sana akan panas hati Allah yang harus ditenangkan. Hal ini menunjukkan bahwa menyelesaikan murka Allah bukanlah sebuah hal yang sepele. Di sini kita diingatkan akan karya salib Tuhan Yesus yang bukan semata berkorban untuk menebus dosa kita, tetapi karya-Nya ini juga sebagai peredam murka Allah atas dosa manusia. Karya salib Tuhan Yesus bukan hal main-main, oleh karena itu kita harus meresponinya dengan iman dan hati yang benar kepada Allah. Janganlah mempermainkan kesabaran dan karya keselamatan Allah.
STUDI PRIBADI: Bagaimana Yehezkiel menyatakan kepada Yerusalem tentang murka Allah atas mereka?
Pokok Doa : Berdoalah bagi umat Tuhan yang sudah diselamatkan dalam Kristus agar dengan serius menghidupi dan mengerjakan keselamatan mereka dengan baik sesuai kehendak Allah.