Akulah Tuhan

Sabtu, 03 Agustus 2019

Bacaan hari ini: Yehezkiel 20 | Bacaan setahun: Mazmur 4-6, Ibrani 11

 

“Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, pada masa Aku, oleh karena nama-Ku, tidak memperlakukan kamu selaras dengan tingkah lakumu yang jahat dan busuk, hai kaum Israel, demikianlah firman Tuhan ALLAH.” (Yehezkiel 20:44)

Bagian ini dibuka dengan peristiwa tua-tua Israel yang datang menghadap Yehezkiel untuk meminta petunjuk dari Tuhan. Bukankah ini sebuah sikap yang baik untuk mencari kehendak Tuhan? Tetapi jawaban Tuhan melalui Yehezkiel, sangat mengejutkan, karena Tuhan tidak berkenan untuk menjawab dan menerima permintaan mereka. Mengapa? Tuhan kemudian menjabarkan apa yang telah diperbuat-Nya dan juga yang telah diperbuat Israel selama ini, yaitu telah berulang kali Tuhan menyatakan kasih dan kehendak-Nya, tetapi Israel tidak pernah satu kalipun menanggapinya dengan baik sesuai kehendak-Nya.

Allah menunjukkan bagaimana dalam sejarah Israel, berulang kali Allah menunjukkan kasih dan pimpinan-Nya dalam hidup mereka dari generasi ke generasi. Pemeliharaan-Nya ketika mereka masih di tanah Mesir, pimpinan-Nya ketika mereka ada di padang gurun dalam perjalanan ke tanah perjanjian, sampai ketika mereka sudah menduduki tanah tersebut. Allah juga tidak lupa memberikan ketetapan dan peraturan-Nya kepada mereka, yang barangsiapa mentaatinya, maka dia akan hidup. Tetapi tidak satu kalipun Israel menanggapi dengan sungguh-sungguh kasih dan kehendak Allah ini. Berulang kali mereka menyakiti hati-Nya dengan berbalik kepada allah lain, sehingga Allah murka dan bermaksud menjatuhkan hukuman kepada mereka.

Sebenarnya, apakah yang Allah kehendaki? Berulang kali dalam bagian firman ini Allah mengatakan bahwa yang Dia rindukan adalah umat- Nya memperhatikan dan melakukan ketetapan dan peraturan Tuhan serta memelihara Sabat-Nya. Pelajaran dari sejarah Israel menjadi peringatan buat kita sekalian. Kita datang kepada Tuhan bukan sekadar ke Gereja, tetapi apakah benar-benar itu menjadi saat di mana kita beribadah dan menyembah Dia, dari hati kita, yang kemudian terpancar dalam keseharian kehidupan kita. Bahwa kita ini adalah umat Allah, dan Dialah Tuhan kita, Penguasa dan Pemelihara hidup kita.

STUDI PRIBADI : Apakah yang Tuhan inginkan sebenarnya dalam kehidupan umat-Nya?

Pokok Doa : Berdoa bagi setiap pemimpin Gereja dan semua jemaat Tuhan, agar kita diberi hati yang sungguh-sungguh memperhatikan dan melakukan kebenaran Firman Tuhan dan menguduskan hari sabat-Nya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *