Kamis, 01 Agustus 2019
Bacaan hari ini: Yehezkiel 18 | Bacaan setahun: Ayub 41-42, Ibrani 9
“Sebab Aku tidak berkenan kepada kematian seseorang yang harus ditanggungnya, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Oleh sebab itu, bertobatlah, supaya kamu hidup!” (Yehezkiel 18:32)
Yehezkiel 18
Setiap manusia bertanggung jawab atas dirinya
Ayub 41
Lukisan tentang buaya
Ayub 42
Ayub mencabut perkataannya dan menyesalkan diri
Ibrani 9
Tempat kudus di bumi dan di sorga
Yehezkiel memulai pasal ini dengan sebuah teguran Tuhan tentang sebuah kutipan nabi Yeremia yang menjadi sebuah sindiran (Yer. 31:29). Kutipan itu berkata bahwa dosa nenek moyang merekalah, bukan dosa mereka sendiri, yang membuat mereka sekarang menderita di dalam pembuangan. Allah mau meluruskan kesalahpahaman yang terlanjur ada di dalam umat hari itu.
Kebenaran yang Allah sampaikan adalah: semua orang bertanggung jawab atas dosanya sendiri. Allah menganggap tiap orang bertanggung jawab atas setiap perbuatannya dan membalaskan setimpal dengan perbuatannya (18:4, 20). Yehezkiel menjelaskan maksud Allah melalui sebuah ilustrasi di dalam ayat 5-18, yaitu lewat beberapa generasi. Keturunan pertama adalah seorang yang benar, yang bertekun di dalam keadilan dan kebenaran (ayat 5-9). Keturunan kedua berkelakuan jahat (ayat 10-13). Keturunan ketiga menolak kejahatan bapaknya (ayat 14-17). Konklusi dari perikop ini terdapat dalam ayat 20 yang menegaskan bahwa setiap orang menerima balasan yang adil menurut kelakuannya.
Di dalam teks kita ini, Allah mengingatkan tanggung jawab pribadi dari setiap orang, yaitu: setiap orang bertanggung jawab atas dosa yang ia lakukan. Mengapa demikian? Karena (1) semua jiwa milik Allah (ayat 4). Itu berarti kita bertanggung jawab kepada Allah sang pemilik kehidupan. Lalu (2) semua orang bertanggung jawab atas dosa yang ia lakukan. Kemudian (3) Allah mau supaya semua orang berdosa bertobat (ayat 30-32). Inilah seruan Allah kepada umat-Nya agar mereka menyadari keberdosaannya dan kemudian bertobat sehingga Allah akan menyelamatkan.
Kebenaran yang sama dikumandangkan juga dalam Perjanjian Baru saat rasul Paulus menulis: “Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya” (Gal. 6:7). Biarlah kebenaran Firman Tuhan hari ini mendorong kita untuk bertobat dari semua perbuatan dosa kita dan berbalik kembali kepada Allah.
STUDI PRIBADI : Pelajaran rohani apakah yang dapat kita ambil dan terapkan di dalam kehiudupan kita saat membaca dan merenungkan bagian Firman Tuhan ini ?
Pokok Doa : Berdoalah bagi segenap jemaat Tuhan agar bertanggung jawab dengan apa yang dilakukan di dalam hidup ini, menjaga kesaksian hidupnya agar berkenan dan memuliakan Tuhan.