30 Maret 2025

Ringkasan Khotbah
30 Maret 2025

Bahan Pertemuan Kelompok Kecil

PERGUNAKANLAH WAKTU YANG ADA

Kolose 4 : 5-6

Roma 11:36 menegaskan, “segala sesuatu adalah dari dia, oleh dia dan untuk dia. Bagi Dialah kemuliaan selama-lamanya” Segala sesuatu termasuk waktu. Ironinya, sejak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, mayoritas waktu tidak lagi dipakai untuk melakukan kehendak Allah, melainkan diisi dengan berbagai dosa mengikuti keinginan si jahat, memilukan hati Allah (lih. Kej. 6:5-6). Pertanyaannya, dari sekian banyak waktu yang kita miliki, berapa banyak yang kita pakai mengerjakan kehendak Allah? Kita mungkin sudah mempergunakan waktu secara produktif, tapi pada akhirnya siapa yang mendapatkan kemuliaan?

Konteks: Kolose 4:5-6, merupakan bagian dari nasehat dan permintaan Paulus. Di ayat 2 Paulus menasehati jemaat Kolose untuk bertekun dalam doa. Di ayat 3-4 Paulus meminta jemaat Kolose untuk berdoa bagi mereka (tim misi) agar Allah membuka pintu kesempatan, serta memberi kemampuan untuk memberitakan Injil. Di ayat 5-6, Paulus mendorong jemaat Kolose untuk memperhatikan kesaksian hidup mereka khususnya dalam interaksi dan komunikasi dengan orang yang belum percaya. Jadi, “pergunakanlah waktu yang ada” dalam maksud Paulus, bukan sekedar dalam pengertian umum, melainkan bagaimana orang percaya harus hidup di antara orang-orang tidak percaya demi menggenapkan amanat Agung – panggilan hidup orang percaya. Dengan demikian, apa maksud Paulus yang sesungguhnya di sini dengan “pergunakanlah waktu yang ada”? Setidaknya ada dua makna?

Pertama, Manfaatkan kesempatan yang ada sebaik-baiknya untuk bersaksi dan memberitakan Injil. Bagi orang Yunani, konsep waktu terbagi menjadi tiga: Chronos (waktu kronologis yang terukur seperti jam dan kalender), Kairos (momen tepat atau kesempatan yang harus ditangkap, bersifat kualitatif), dan Aion (waktu abadi tanpa batas yang berhubungan dengan kekekalan). Dalam teks yang dibahas, Paulus menggunakan konsep “kairos” yang sering digambarkan sebagai pemuda berambut panjang di bagian depan namun botak di belakang— suatu metafora bahwa kesempatan harus ditangkap saat mendekat karena setelah berlalu, tidak dapat dijangkau lagi. Oleh sebab itu beberapa versi Alkitab bahasa Inggris menerjemahkannya dengan kalimat, “make the most of every opportunity” (“manfaatkan setiap kesempatan sebaik-baiknya”).

Sebagai orang percaya kita harus menyadari waktu hidup kita singkat adanya, hanya seperti uap, begitu juga dengan orang non-Kristen yang ada dalam lingkaran hidup kita, kesempatan tidak selalu ada, jadi manfaatkanlah setiap kesempatan yang ada semaksimal mungkin untuk bersaksi dan memberitakan Injil kepada mereka yang belum percaya.

Kedua, bayar harga ciptakan kesempatan untuk bersaksi dan memberitakan Injil. Kata “pergunakanlah”, kata aslinya, ‘eks-agora-zomenoi’, yang memiliki makna ‘membeli kembali atau menebus’; kata yang sama juga dipakai dalam konsep penebusan Kristus (Lih. Gal. 3:13; 4:5), beberapa versi Alkitab Inggris menerjemahkannya secara lebih hurufiah, “redeeming the time” atau “buy your opportunities.” Di tulis dalam bentuk “middle voice,” mengindikasikan bahwa orang Kristen seharusnya terlibat aktif dan bersedia bayar harga baik dalam mengupayakan maupun memanfaatkan kesempatan yang ada, tidak sekedar hanya menunggu kesempatan datang. Ini menekankan bahwa terkadang kesempatan tidak datang tanpa usaha, ada tanggung jawab pribadi untuk mencari dan memanfaatkannya dengan bijaksana.

Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana seorang anak Tuhan bisa bayar harga menciptakan kesempatan untuk bersaksi dan memberitakan Injil? Pertama-tama, melalui cara hidup kita dalam relasi kita dengan orang-orang luar (ay. 5). Hidup dengan penuh hikmat artinya kita diajak untuk menunjukkan perilaku yang bijaksana, hindari konflik atau pertengkaran yang tidak perlu, hindari sikap yang egois, arogan, sinis, apatis, antagonis dan manipulatif; sebaliknya jadilah contoh nyata dari kasih dan kebenaran Allah, sehingga orang-orang yang belum percaya dapat melihat karakter Kristus melalui sikap dan prilaku kita, sehingga tertarik terhadap Tuhan kita.

Selanjutnya, ayat 6, melalui perkataan atau cara kita berkomunikasi. ‘Kasih’ diterjemahkan dari kata ‘chariti’, yang artinya ‘kasih karunia’ (Ay. 6) – menunjukkan bahwa perkataan kita seharusnya mencerminkan sifat dan karakter Allah – penuh kasih karunia, kelemah-lembutan, kemurahan hati dan kebaikan; kata-kata kita juga harus membangun, bukan suka menghakimi, judes, tajam dan pedas, menyakiti hati. “Jangan hambar”, artinya kata-kata kita jangan sekedar basa-basi dan omon-omon tanpa makna, sebaliknya digambarkan harus seperti garam yang bisa membuat orang dapat merasakan kasih, kebaikan dan anugerah Tuhan.

Penutup: Waktu dan kesempatan dalam tahun-tahun hidup kita adalah berasal dari Allah, mari kita pakai secara produktif bukan sekedar untuk mencapai impian hidup kita, tapi juga menggenapkan Amanat Agung Tuhan. Pakailah setiap kesempatan yang ada sebaik mungkin untuk bersaksi dan memberitakan Injil; kalau belum ada kesempatan, bayarlah harga ciptakan ‘kesempatan’ dalam setiap interaksi dan komunikasi kita dengan orang yang belum percaya, agar kita punya kesempatan untuk mengerjakannya. Amin! Tuhan Yesus memberkati.

  1. Coba tuliskan bagaimana selama ini Anda mempergunakan waktu yang ada setiap hari dalam tahun-tahun hidup Anda? Seberapa banyak waktu yang dipergunakan secara khusus untuk mengerjakan misi Allah – bersaksi dan memberitakan Injil?
  2. Sharingkan pengalaman pribadi Anda khususnya berkaitan dengan kesempatan untuk bersaksi dan memberitakan Injil, apakah sudah dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya?
  3. Apa yang kira-kira bisa Anda lakukan untuk ‘menciptakan’ kesempatan demi bisa bersaksi dan memberitakan Injil bagi orang-orang non-percaya di dalam lingkaran hidup Anda?
×

Roma 11 : 36

36 Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!

×

Kejadian 6 : 5-6

5 Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,

6 maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.

×

Kolose 4 : 5-6

5 Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada.

6 Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.

×

Kolose 4 : 2

2 Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur.

×

Kolose 4 : 3-4

3 Berdoa jugalah untuk kami, supaya Allah membuka pintu untuk pemberitaan kami, sehingga kami dapat berbicara tentang rahasia Kristus, yang karenanya aku dipenjarakan.

4 Dengan demikian aku dapat menyatakannya, sebagaimana seharusnya.

×

Galatia 3 : 13

13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"

×

Galatia 4 : 5

5 Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak.

×

Kolose 4 : 5

5 Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada.

×

Kolose 4 : 6

6 Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.

×

1 Petrus 2 : 19-21

19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.

20 Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.

21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.

×

Matius 5 : 39-41

39 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.

40 Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu.

41 Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil.

×

Roma 12 : 17

17 Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!

×

1 Korintus 6 : 8

8 Tetapi kamu sendiri melakukan ketidakadilan dan kamu sendiri mendatangkan kerugian, dan hal itu kamu buat terhadap saudara-saudaramu.

×

1 Korintus 6 : 9-11

9 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit,

10 pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

11 Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.

×

1 Korintus 6 : 10

10 pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

×

1 Korintus 6 : 9

9 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit,

×

1 Korintus 6 : 5-6

5 Hal ini kukatakan untuk memalukan kamu. Tidak adakah seorang di antara kamu yang berhikmat, yang dapat mengurus perkara-perkara dari saudara-saudaranya?

6 Adakah saudara yang satu mencari keadilan terhadap saudara yang lain, dan justru pada orang-orang yang tidak percaya?

Download Ringkasan Khotbah
Download Ringkasan Khotbah
Tutup Ringkasan Khotbah
Tutup Ringkasan Khotbah