Ringkasan Khotbah
9 Maret 2025
Bahan Pertemuan Kelompok Kecil
PERTOBATAN: LEBIH DARI SEKADAR KATA
Hosea 6 : 1-11
1 “Mari, kita akan berbalik kepada TUHAN, sebab Dialah yang telah menerkam dan yang akan menyembuhkan kita, yang telah memukul dan yang akan membalut kita.
2 Ia akan menghidupkan kita sesudah dua hari, pada hari yang ketiga Ia akan membangkitkan kita, dan kita akan hidup di hadapan-Nya.
3 Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi.”
4 Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Efraim? Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Yehuda? Kasih setiamu seperti kabut pagi, dan seperti embun yang hilang pagi-pagi benar.
5 Sebab itu Aku telah meremukkan mereka dengan perantaraan nabi-nabi, Aku telah membunuh mereka dengan perkataan mulut-Ku, dan hukum-Ku keluar seperti terang.
6 Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran.
Efraim tidak mau bertobat
7 Tetapi mereka itu telah melangkahi perjanjian di Adam, di sana mereka telah berkhianat terhadap Aku.
8 Gilead adalah kota para penjahat, penuh dengan jejak darah.
9 Seperti gerombolan menghadang demikianlah persekutuan para imam; mereka membunuh di jalan ke Sikhem, sungguh, mereka melakukan perbuatan mesum.
10 Di antara kaum Israel telah Kulihat hal-hal yang mengerikan; di sana ada Efraim bersundal dan Israel telah menajiskan diri.
11 Juga bagimu, hai Yehuda, telah ditentukan penuaian: Apabila Aku memulihkan keadaan umat-Ku,
Sering kali kita menganggap pertobatan sebagai sekadar kata-kata atau ritual keagamaan tanpa perubahan hati yang nyata. Dalam Hosea 6:1-11, Tuhan menegur Israel karena pertobatan mereka yang dangkal dan tidak sungguh-sungguh. Seperti seorang pria yang terus-menerus meminta maaf kepada istrinya tanpa pernah berubah, demikian pula Tuhan melihat bahwa umat-Nya hanya mengucapkan kata-kata tanpa kesungguhan hati.
Dalam ayat 1-3, Israel berkata, “Marilah kita kembali kepada TUHAN,” tetapi Tuhan melihat bahwa mereka hanya mencari-Nya saat mengalami penderitaan. Kata Ibrani “shuv” (שׁוּב) berarti “berbalik,” tetapi Israel tidak benar-benar berbalik dari dosa mereka. Mereka hanya berusaha menghindari konsekuensi dosa, bukan karena mereka sungguh mengasihi Tuhan. Kata “shuv” dalam konteks profetis tidak hanya berarti perubahan arah, tetapi juga melibatkan perubahan natur relasional dengan Tuhan yang ditandai dengan ketaatan sejati. Kita semua diingatkan: Apakah kita bertobat karena takut akibat dosa atau karena kasih yang tulus kepada Tuhan?
Selanjutnya, Tuhan menggambarkan kasih Israel seperti “awan pagi” dan “embun yang hilang” (ayat 4-6), yang menunjukkan bahwa kesetiaan mereka hanya sementara dan cepat lenyap. Kata “chesed” (חֶסֶד) dalam ayat 6 berarti “kasih setia,” yang lebih diinginkan Tuhan daripada sekadar korban bakaran. Kata “chesed” dalam konteks ini bukan hanya tindakan kasih, tetapi kesetiaan pada perjanjian yang harus diwujudnyatakan dengan ketaatan. Yesus sendiri mengutip Hosea 6:6 dalam Matius 9:13 untuk mengajarkan bahwa Tuhan lebih menghendaki hati yang benar daripada ibadah yang hanya bersifat ritualistik. Kita semua diingatkan: Apakah kasih kita kepada Tuhan hanya sesaat, ataukah benar-benar berakar pada kasih Tuhan yang kekal dalam kehidupan kita?
Di bagian akhir (ayat 7-11), Tuhan menolak ibadah yang penuh kepura-puraan. Israel melanggar perjanjian-Nya seperti Adam, menunjukkan bahwa dosa mereka bukan sekadar pelanggaran moral, tetapi juga pengkhianatan terhadap hubungan dengan Tuhan. Literatur yang saya tinjau menyoroti bahwa penyebutan “Adam” dalam ayat 7 mungkin merujuk pada tempat geografis atau sebagai simbol dari pelanggaran manusia pertama. Terlepas dari itu, pesan utama tetap bahwa Israel gagal menjaga perjanjian mereka. Dosa mereka telah meresap ke dalam kehidupan sosial dan keagamaan, sehingga ibadah mereka kehilangan maknanya. Mari kita tanyakan pada diri sendiri: Apakah hidup kita mencerminkan ibadah yang sejati, ataukah kita masih hidup dalam dosa sambil tetap menjalankan aktivitas rohani?
Pertobatan sejati bukan sekadar kata-kata, tetapi harus diwujudkan dalam perubahan hati dan tindakan nyata. Tuhan lebih menginginkan kasih setia dan hubungan yang tulus daripada ritual keagamaan yang kosong. Pesan utama dari Hosea 6 adalah panggilan untuk memperbarui hubungan dengan Tuhan melalui pertobatan yang nyata, bukan sekadar ritual keagamaan yang fana. Marilah kita memeriksa hati kita: Apakah kita benar-benar bertobat, atau hanya melakukannya secara lahiriah? Jika Tuhan melihat ke dalam hati kita hari ini, apakah Dia akan menemukan pertobatan yang sejati atau hanya ucapan yang kosong?
Hosea 6 : 1-11
1 "Mari, kita akan berbalik kepada TUHAN, sebab Dialah yang telah menerkam dan yang akan menyembuhkan kita, yang telah memukul dan yang akan membalut kita.
2 Ia akan menghidupkan kita sesudah dua hari, pada hari yang ketiga Ia akan membangkitkan kita, dan kita akan hidup di hadapan-Nya.
3 Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi."
4 Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Efraim? Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Yehuda? Kasih setiamu seperti kabut pagi, dan seperti embun yang hilang pagi-pagi benar.
5 Sebab itu Aku telah meremukkan mereka dengan perantaraan nabi-nabi, Aku telah membunuh mereka dengan perkataan mulut-Ku, dan hukum-Ku keluar seperti terang.
6 Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran.
Efraim tidak mau bertobat
7 Tetapi mereka itu telah melangkahi perjanjian di Adam, di sana mereka telah berkhianat terhadap Aku.
8 Gilead adalah kota para penjahat, penuh dengan jejak darah.
9 Seperti gerombolan menghadang demikianlah persekutuan para imam; mereka membunuh di jalan ke Sikhem, sungguh, mereka melakukan perbuatan mesum.
10 Di antara kaum Israel telah Kulihat hal-hal yang mengerikan; di sana ada Efraim bersundal dan Israel telah menajiskan diri.
11 Juga bagimu, hai Yehuda, telah ditentukan penuaian: Apabila Aku memulihkan keadaan umat-Ku,
Hosea 6 : 1-3
1 "Mari, kita akan berbalik kepada TUHAN, sebab Dialah yang telah menerkam dan yang akan menyembuhkan kita, yang telah memukul dan yang akan membalut kita.
2 Ia akan menghidupkan kita sesudah dua hari, pada hari yang ketiga Ia akan membangkitkan kita, dan kita akan hidup di hadapan-Nya.
3 Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi."
Hosea 6 : 4-6
4 Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Efraim? Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Yehuda? Kasih setiamu seperti kabut pagi, dan seperti embun yang hilang pagi-pagi benar.
5 Sebab itu Aku telah meremukkan mereka dengan perantaraan nabi-nabi, Aku telah membunuh mereka dengan perkataan mulut-Ku, dan hukum-Ku keluar seperti terang.
6 Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran.
Hosea 6 : 6
6 Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran.
Matius 9 : 13
13 Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
Hosea 6 : 7-11
7 Tetapi mereka itu telah melangkahi perjanjian di Adam, di sana mereka telah berkhianat terhadap Aku.
8 Gilead adalah kota para penjahat, penuh dengan jejak darah.
9 Seperti gerombolan menghadang demikianlah persekutuan para imam; mereka membunuh di jalan ke Sikhem, sungguh, mereka melakukan perbuatan mesum.
10 Di antara kaum Israel telah Kulihat hal-hal yang mengerikan; di sana ada Efraim bersundal dan Israel telah menajiskan diri.
11 Juga bagimu, hai Yehuda, telah ditentukan penuaian: Apabila Aku memulihkan keadaan umat-Ku,
Hosea 6 : 7
7 Tetapi mereka itu telah melangkahi perjanjian di Adam, di sana mereka telah berkhianat terhadap Aku.
1 Korintus 6 : 5
5 Hal ini kukatakan untuk memalukan kamu. Tidak adakah seorang di antara kamu yang berhikmat, yang dapat mengurus perkara-perkara dari saudara-saudaranya?
1 Korintus 6 : 7-8
7 Adanya saja perkara di antara kamu yang seorang terhadap yang lain telah merupakan kekalahan bagi kamu. Mengapa kamu tidak lebih suka menderita ketidakadilan? Mengapakah kamu tidak lebih suka dirugikan?
8 Tetapi kamu sendiri melakukan ketidakadilan dan kamu sendiri mendatangkan kerugian, dan hal itu kamu buat terhadap saudara-saudaramu.
1 Petrus 2 : 19-21
19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
20 Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.
21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
Matius 5 : 39-41
39 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.
40 Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu.
41 Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil.
Roma 12 : 17
17 Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!
1 Korintus 6 : 8
8 Tetapi kamu sendiri melakukan ketidakadilan dan kamu sendiri mendatangkan kerugian, dan hal itu kamu buat terhadap saudara-saudaramu.
1 Korintus 6 : 9-11
9 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit,
10 pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
11 Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.
1 Korintus 6 : 10
10 pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
1 Korintus 6 : 9
9 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit,
1 Korintus 6 : 5-6
5 Hal ini kukatakan untuk memalukan kamu. Tidak adakah seorang di antara kamu yang berhikmat, yang dapat mengurus perkara-perkara dari saudara-saudaranya?
6 Adakah saudara yang satu mencari keadilan terhadap saudara yang lain, dan justru pada orang-orang yang tidak percaya?