2 Maret 2025

Ringkasan Khotbah
2 Maret 2025

Bahan Pertemuan Kelompok Kecil

LEMBUTKAN HATIMU

…sampai mereka mengaku bersalah dan mencari wajah-Ku.

Hosea 5 : 15b

Mencari apa pun, jika tidak berhasil menemukan, tentu akan menimbulkan kejengkelan. Jika hal ini terus berlanjut, kita bisa menjadi putus asa. Situasi putus asa pernah dialami umat Israel ketika mencari Tuhan. Sebab itu, Hosea mengingatkan orang-orang yang sangat berkepentingan untuk membawa Umat Allah berjumpa dengan-Nya. Jadi, Hosea mengeluarkan dakwaan terhadap kepemimpinan Israel. Tuduhan tersebut ditujukan kepada mereka yang paling bertanggung jawab atas keadaan sulit Israel yaitu para pemimpin Israel. Dakwaan tersebut disampaikan dengan gaya tiga kali lipat yang sudah dikenal Hosea. Para imam tidak hanya bersalah karena menyesatkan umat dan umat juga dikutuk karena dengan sukarela mengikuti para pemimpin masyarakat, bahkan raja pun turut bersalah. Karena pada akhirnya dia memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk memastikan bahwa bangsa tersebut tetap berada pada jalur spiritual yang benar. Padahal disatu sisi, bangsa itu telah berusaha mencari Tuhan dengan mempersembahkan kurban kambing-domba dan lembu-sapi. Sayang, mereka tidak akan menjumpai Dia. Sebab utamanya adalah Tuhan telah menarik diri dari mereka. Mengapa Tuhan tidak berkenan dijumpai? Sebab, umat yang begitu disayangi itu telah berkhianat terhadap-Nya. Mereka telah memperanakkan anak-anak sundal, mencintai perzinaan dan kenajisan (7). Tuhan memandang perbuatan mereka sebagai kekejian. Hal itulah yang membuat Tuhan enggan ditemui. Dosa-dosa mereka telah menjadi pemisah yang begitu lebar dengan Tuhan, sehingga sekalipun mereka mencari Allah, mereka tidak akan menemukan-Nya. Disini kita diingatkan bahwa Allah tidak pernah berkompromi dengan dosa dan akibat dosa sangat merusak persekutuan Allah dengan Umat-Nya.

Bagaimana caranya agar kita bisa menemukan-Nya kembali? Bertobat! Bertobat, artinya berbalik kembali kepada Allah dengan meninggalkan segala dosa. Hanya dengan pertobatan, manusia memungkinkan Allah berkenan untuk ditemui. Jika semula kita tidak setia, berkhianat, dan mencintai kenajisan, sekaranglah saatnya mengarahkan hati kepada Tuhan. Lembutkan hatimu dihadapan-Nya. Sikap inilah yang pertama dituntut oleh Tuhan dari umat-Nya. Dia tidak bisa dimanipulasi dengan segala upacara keagamaan dan pemberian persembahan. Tuhan lebih berkenan kepada hati yang bertobat. Persembahan dari hati yang bertobatlah yang diperkenan Allah. Persembahan dari hati yang bertobat akan membawa umat-Nya berjumpa secara pribadi dengan Pribadi Allah sendiri. Sebab itu, Tuhan hanya bisa dicari dan ditemukan dengan kelembutan hati yang penuh kasih mencari Allah. Artinya, tidak mungkin orang yang hatinya berkhianat, penuh tipu daya, dan kenajisan dapat menemukan Tuhan. Oleh karena itu, dalam rangka mencari dan menemukan Tuhan, selain menempuh jalan pertobatan, jangan lupa memohon belas kasihan Allah untuk menganugerahkan hati yang lembut dalam hidup ini.

  1. Godaan apa yang terbesar ketika kita mencari Tuhan dalam kehidupan kita sebagai Umat beragama? Akibat dosa apa, yang sangat merugikan diri kita?
  2. Apa yang menjadi kerinduan Allah disaat Umat-Nya mencari diri-Nya dalam hidup mereka? Dan sebutkan apa itu Pertobatan?
  3. Sebutkan dosa apakah yang telah dilakukan oleh Umat Allah dalam konteks Hoses 5:1-15 ini?
  1. Mendorong setiap Jemaat Tuhan untuk selalu menyadari bahaya dan akibat berkompromi dengan dosa serta mendorong Jemaat untuk hidup dalam Kebenaran Firman-Nya.
  2. Mendorong Jemaat Tuhan agar menyediakan hidupnya untuk dikoreksi dan mengevaluasi diri dengan jujur dihadapan Tuhan.
  3. Memotivasi Jemaat Tuhan untuk selalu hidup dalam Pertobatan yang benar dan sungguh menghormati Kekudusan Allah dalam setiap aspek kehidupan mereka
×

Hosea 5 : 7

7 Mereka telah berkhianat terhadap TUHAN, sebab mereka telah memperanakkan anak-anak yang tidak sah; sekarang mereka dan ladang mereka akan dimakan habis oleh perayaan Bulan Baru.

×

Hosea 5 : 1-5

1 Dengarlah ini, hai para imam, perhatikanlah, hai kaum Israel, dan pasanglah telinga, hai keluarga raja! Sebab bagi kamulah penghukuman itu, karena kamu telah menjadi perangkap bagi Mizpa, dan jaring yang ditebarkan di atas Gunung Tabor,

2 dan lubang yang digali di Lembah Sitim, Aku akan menghajar mereka sekalian.

3 Aku mengenal Efraim, dan Israel tidak tersembunyi bagi-Ku, sebab engkau telah berzina, hai Efraim; dan Israel telah menajiskan diri.

4 Perbuatan-perbuatan mereka tidak mengizinkan mereka berbalik kepada Allah mereka, sebab gairah perzinaan dalam diri mereka, dan mereka tidak mengenal TUHAN.

5 Kecongkakan Israel menjadi saksi terhadap dirinya sendiri; Efraim akan jatuh tersandung oleh kesalahannya sendiri, juga Yehuda bersama mereka.

×

Pengkhotbah 2 : 7-9

7 Aku membeli budak-budak laki-laki dan perempuan, dan ada budak-budak yang lahir di rumahku; aku mempunyai juga banyak sapi dan kambing domba melebihi siapapun yang pernah hidup di Yerusalem sebelum aku.

8 Aku mengumpulkan bagiku juga perak dan emas, harta benda raja-raja dan daerah-daerah. Aku mencari bagiku biduan-biduan dan biduanita-biduanita, dan yang menyenangkan anak-anak manusia, yakni banyak gundik.

9 Dengan demikian aku menjadi besar, bahkan lebih besar dari pada siapapun yang pernah hidup di Yerusalem sebelum aku; dalam pada itu hikmatku tinggal tetap padaku.

×

Pengkhotbah 2 : 10-20

10 Aku tidak merintangi mataku dari apapun yang dikehendakinya, dan aku tidak menahan hatiku dari sukacita apapun, sebab hatiku bersukacita karena segala jerih payahku. Itulah buah segala jerih payahku.

11 Ketika aku meneliti segala pekerjaan yang telah dilakukan tanganku dan segala usaha yang telah kulakukan untuk itu dengan jerih payah, lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin; memang tak ada keuntungan di bawah matahari.

12 Lalu aku berpaling untuk meninjau hikmat, kebodohan dan kebebalan, sebab apa yang dapat dilakukan orang yang menggantikan raja? Hanya apa yang telah dilakukan orang.

13 Dan aku melihat bahwa hikmat melebihi kebodohan, seperti terang melebihi kegelapan.

14 Mata orang berhikmat ada di kepalanya, sedangkan orang yang bodoh berjalan dalam kegelapan, tetapi aku tahu juga bahwa nasib yang sama menimpa mereka semua.

15 Maka aku berkata dalam hati: "Nasib yang menimpa orang bodoh juga akan menimpa aku. Untuk apa aku ini dulu begitu berhikmat?" Lalu aku berkata dalam hati, bahwa inipun sia-sia.

16 Karena tidak ada kenang-kenangan yang kekal baik dari orang yang berhikmat, maupun dari orang yang bodoh, sebab pada hari-hari yang akan datang kesemuanya sudah lama dilupakan. Dan, ah, orang yang berhikmat mati juga seperti orang yang bodoh!

17 Oleh sebab itu aku membenci hidup, karena aku menganggap menyusahkan apa yang dilakukan di bawah matahari, sebab segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin.

18 Aku membenci segala usaha yang kulakukan dengan jerih payah di bawah matahari, sebab aku harus meninggalkannya kepada orang yang datang sesudah aku.

19 Dan siapakah yang mengetahui apakah orang itu berhikmat atau bodoh? Meskipun demikian ia akan berkuasa atas segala usaha yang kulakukan di bawah matahari dengan jerih payah dan dengan mempergunakan hikmat. Inipun sia-sia.

20 Dengan demikian aku mulai putus asa terhadap segala usaha yang kulakukan dengan jerih payah di bawah matahari.

×

Pengkhotbah 2 : 24-25

24 Tak ada yang lebih baik bagi manusia dari pada makan dan minum dan bersenang-senang dalam jerih payahnya. Aku menyadari bahwa inipun dari tangan Allah.

25 Karena siapa dapat makan dan merasakan kenikmatan di luar Dia?

×

1 Korintus 6 : 3b

3b Jadi apalagi perkara-perkara biasa dalam hidup kita sehari-hari.

×

1 Korintus 6 : 4

4 Sekalipun demikian, jika kamu harus mengurus perkara-perkara biasa, kamu menyerahkan urusan itu kepada mereka yang tidak berarti dalam jemaat?

×

1 Korintus 6 : 5

5 Hal ini kukatakan untuk memalukan kamu. Tidak adakah seorang di antara kamu yang berhikmat, yang dapat mengurus perkara-perkara dari saudara-saudaranya?

×

1 Korintus 6 : 7-8

7 Adanya saja perkara di antara kamu yang seorang terhadap yang lain telah merupakan kekalahan bagi kamu. Mengapa kamu tidak lebih suka menderita ketidakadilan? Mengapakah kamu tidak lebih suka dirugikan?

8 Tetapi kamu sendiri melakukan ketidakadilan dan kamu sendiri mendatangkan kerugian, dan hal itu kamu buat terhadap saudara-saudaramu.

×

1 Petrus 2 : 19-21

19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.

20 Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.

21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.

×

Matius 5 : 39-41

39 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.

40 Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu.

41 Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil.

×

Roma 12 : 17

17 Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!

×

1 Korintus 6 : 8

8 Tetapi kamu sendiri melakukan ketidakadilan dan kamu sendiri mendatangkan kerugian, dan hal itu kamu buat terhadap saudara-saudaramu.

×

1 Korintus 6 : 9-11

9 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit,

10 pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

11 Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.

×

1 Korintus 6 : 10

10 pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

×

1 Korintus 6 : 9

9 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit,

×

1 Korintus 6 : 5-6

5 Hal ini kukatakan untuk memalukan kamu. Tidak adakah seorang di antara kamu yang berhikmat, yang dapat mengurus perkara-perkara dari saudara-saudaranya?

6 Adakah saudara yang satu mencari keadilan terhadap saudara yang lain, dan justru pada orang-orang yang tidak percaya?

Download Ringkasan Khotbah
Download Ringkasan Khotbah
Tutup Ringkasan Khotbah
Tutup Ringkasan Khotbah