Senin, 16 Desember 2024
“Ketika TUHAN mulai berbicara dengan perantaraan Hosea, berfirmanlah Ia kepada Hosea: ‘Pergilah, kawinilah seorang perempuan sundal dan peranakkanlah anak-anak sundal, karena negeri ini bersundal hebat dengan membelakangi TUHAN.’” (Hosea 1:2)
Pembahasan: Hosea 1:2 | Ayat Bacaan: Hosea 1:2-9

Dalam kehidupan modern, kita sering kali tergoda untuk mengejar ambisi pribadi, kekayaan, atau popularitas yang dapat menjadi yang terpenting dalam kehidupan kita. Kondisi ini membuat kita semakin “giat” untuk mengalahkan semua persaingan kita. Bahkan kita tidak lagi memosisikan Tuhan sebagaimana mestinya.
Kitab Hosea menggambarkan ketidaksetiaan bangsa Israel kepada Allah. Dan hal itu disampaikan Tuhan melalui Nabi Hosea untuk menikahi seorang perempuan sundal. Tindakan ini melambangkan bagaimana Israel, yang seharusnya setia kepada Tuhan, justru meninggalkan-Nya dan berpaling kepada berhala-berhala. Ketidaksetiaan ini menjadi cerminan dari bagaimana manusia sering tergoda untuk mengejar hal-hal duniawi dan melupakan komitmen mereka kepada Tuhan. Sebab itu, pengalaman hidup Nabi Hosea menikahi perempuan sundal, menjadi gambaran tentang Allah yang setia kepada umat-Nya namun umat-Nya justru berpaling dari Allah. Namun meskipun Israel telah berpaling dari Allah, Allah tetap mencari Israel untuk kembali menjadi Umat pilihan-Nya dalam perjanjian-Nya yang kekal. Tuhan Allah yang telah mengikatkan diri-Nya dalam perjanjian dengan Israel adalah Tuhan Allah yang tetap setia dan selalu berusaha menarik umat-Nya untuk kembali kepada-Nya dengan kasih yang tak tergoyahkan.
Melalui bagian ini, marilah kita mengintrospeksi diri dengan beberapa pertanyaan sebagai berikut: siapakah yang telah menjadi yang terutama dalam hidup kita? Siapakah atau apakah yang telah menjadi penting dalam hidup kita sehingga kita rela berkorban semuanya bagi dia? Ketika kita menemukan bahwa dia yang bukan Tuhan, maka kita telah berubah setia kepada Tuhan yang setia. Marilah perbaharui komitmen kita kepada Tuhan, meninggalkan “berhala” modern, dan hidup dalam kesetiaan kepada-Nya. Tuhan yang penuh kasih selalu menunggu kita untuk kembali kepada-Nya dengan hati yang tulus.
STUDI PRIBADI: Dalam aspek apa saja kita telah berpaling dari Tuhan dan mengejar hal-hal duniawi? Apakah ada “berhala” modern dalam hidup, yang perlu kita lepaskan? Mengapa Allah menghendaki kita untuk setia kepada-Nya?
Pokok Doa: Berdoa agar umat Tuhan memiliki hati yang rindu untuk menyenangkan hati Tuhan. Berdoa bagi pertumbuhan dan perkembangan Gereja Tuhan agar selalu berjalan sesuai dengan rencana dan kehendak-Nya.
Hosea 1 : 2-9
Keluarga Hosea sebagai gambaran Israel yang tidak setia
1:2-9
2 Ketika TUHAN mulai berbicara dengan perantaraan Hosea, berfirmanlah Ia kepada Hosea: "Pergilah, kawinilah seorang perempuan sundal dan peranakkanlah anak-anak sundal, karena negeri ini bersundal hebat dengan membelakangi TUHAN."
3 Maka pergilah ia dan mengawini Gomer binti Diblaim, lalu mengandunglah perempuan itu dan melahirkan baginya seorang anak laki-laki.
4 Kemudian berfirmanlah TUHAN kepada Hosea: "Berilah nama Yizreel kepada anak itu, sebab sedikit waktu lagi maka Aku akan menghukum keluarga Yehu karena hutang darah Yizreel dan Aku akan mengakhiri pemerintahan kaum Israel.
5 Maka pada waktu itu Aku akan mematahkan busur panah Israel di lembah Yizreel."
6 Lalu perempuan itu mengandung lagi dan melahirkan seorang anak perempuan. Berfirmanlah TUHAN kepada Hosea: "Berilah nama Lo-Ruhama kepada anak itu, sebab Aku tidak akan menyayangi lagi kaum Israel, dan sama sekali tidak akan mengampuni mereka.
7 Tetapi Aku akan menyayangi kaum Yehuda dan menyelamatkan mereka demi TUHAN, Allah mereka. Aku akan menyelamatkan mereka bukan dengan panah atau pedang, dengan alat perang atau dengan kuda dan orang-orang berkuda."
8 Sesudah menyapih Lo-Ruhama, mengandunglah perempuan itu lagi dan melahirkan seorang anak laki-laki.
9 Lalu berfirmanlah Ia: "Berilah nama Lo-Ami kepada anak itu, sebab kamu ini bukanlah umat-Ku dan Aku ini bukanlah Allahmu."
Daniel 4 : 37
37 Jadi sekarang aku, Nebukadnezar, memuji, meninggikan dan memuliakan Raja Sorga, yang segala perbuatan-Nya adalah benar dan jalan-jalan-Nya adalah adil, dan yang sanggup merendahkan mereka yang berlaku congkak.
Daniel 2 : 37-43
37 Ya tuanku raja, raja segala raja, yang kepadanya oleh Allah semesta langit telah diberikan kerajaan, kekuasaan, kekuatan dan kemuliaan,
38 dan yang ke dalam tangannya telah diserahkan-Nya anak-anak manusia, di manapun mereka berada, binatang-binatang di padang dan burung-burung di udara, dan yang dibuat-Nya menjadi kuasa atas semuanya itu--tuankulah kepala yang dari emas itu.
39 Tetapi sesudah tuanku akan muncul suatu kerajaan lain, yang kurang besar dari kerajaan tuanku; kemudian suatu kerajaan lagi, yakni yang ketiga, dari tembaga, yang akan berkuasa atas seluruh bumi.
40 Sesudah itu akan ada suatu kerajaan yang keempat, yang keras seperti besi, tepat seperti besi yang meremukkan dan menghancurkan segala sesuatu; dan seperti besi yang menghancurluluhkan, maka kerajaan ini akan meremukkan dan menghancurluluhkan semuanya.
41 Dan seperti tuanku lihat kaki dan jari-jarinya sebagian dari tanah liat tukang periuk dan sebagian lagi dari besi, itu berarti, bahwa kerajaan itu terbagi; memang kerajaan itu juga keras seperti besi, sesuai dengan yang tuanku lihat besi itu bercampur dengan tanah liat.
42 Tetapi sebagaimana jari-jari kaki itu sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat, demikianlah kerajaan itu akan menjadi keras sebagian dan rapuh sebagian.
43 Seperti tuanku lihat besi bercampur dengan tanah liat, itu berarti: mereka akan bercampur oleh perkawinan, tetapi tidak akan merupakan satu kesatuan, seperti besi tidak dapat bercampur dengan tanah liat.
Daniel 4 : 37
37 Jadi sekarang aku, Nebukadnezar, memuji, meninggikan dan memuliakan Raja Sorga, yang segala perbuatan-Nya adalah benar dan jalan-jalan-Nya adalah adil, dan yang sanggup merendahkan mereka yang berlaku congkak.
Daniel 2 : 44b
44b kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya,
Mazmur 115 : 3
3 Allah kita di sorga; Ia melakukan apa yang dikehendaki-Nya!
Roma 8 : 28-30
28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
30 Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.
Kolose 2 : 6-8
6 Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia.
7 Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.
8 Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.
Kolose 3 : 9b
9b karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,
Roma 8 : 29
29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
Mazmur 88 : 16
15 (88-16) Aku tertindas dan menjadi inceran maut sejak kecil, aku telah menanggung kengerian dari pada-Mu, aku putus asa.
Mazmur 88 : 17-18
16 (88-17) Kehangatan murka-Mu menimpa aku, kedahsyatan-Mu membungkamkan aku,
17 (88-18) mengelilingi aku seperti air banjir sepanjang hari, mengepung aku serentak.
Mazmur 88 : 19
18 (88-19) Telah Kaujauhkan dari padaku sahabat dan teman, kenalan-kenalanku adalah kegelapan.
Mazmur 88 : 2, 10
1 (88-2) Ya TUHAN, Allah yang menyelamatkan aku, siang hari aku berseru-seru, pada waktu malam aku menghadap Engkau.
9 (88-10) mataku merana karena sengsara. Aku telah berseru kepada-Mu, ya TUHAN, sepanjang hari, telah mengulurkan tanganku kepada-Mu.
Mazmur 88 : 14-15
13 (88-14) Tetapi aku ini, ya TUHAN, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu.
14 (88-15) Mengapa, ya TUHAN, Kaubuang aku, Kausembunyikan wajah-Mu dari padaku?