Ringkasan Khotbah
1 Desember 2024
Bahan Pertemuan Kelompok Kecil
Advent 1 : Dia Bersamaku
Matius 1 : 22-23
22 Hal itu terjadi supaya digenapi yang difirmankan Tuhan melalui nabi:
23 “Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel.” (Yang berarti: Allah menyertai kita.)
Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.
Yesaya 7 : 14
Janji Tuhan tentang “perempuan muda yang mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki” ini disampaikan pada masa Ahas bin Uzia, raja Yehuda (Yes. 7:1). Pada waktu itu Rezin, raja Aram, dan Pekah bin Remalya, raja Israel, maju menyerang Yerusalem, namun mereka tidak dapat mengalahkannya (Yes. 7:2). Di tengah keadaan konflik dunia saat itu yang menekan kerajaan Yehuda menjadi terasa berat bagi Ahas dan rakyatnya ketika diinformasikan bahwa pasukan Aram telah berkemah di Efraim (wilayah Israel). Mereka ketakutan seperti pohon-pohon hutan yang ditiup angin (Yes. 7:3). Siapakah yang sanggup menolong mereka untuk lepas dari tangan para musuh?
Melihat ketakutan Ahas dan rakyat Yehuda, Tuhan memerintahkan Yesaya menyampaikan pesan penghiburan dan menguatkan kepada mereka. Raja semesta alam mengetahui apa yang sedang terjadi saat itu dan telah mengambil Keputusan-Nya. Ia memeriksa dan memperhatikan niat jahat dari raja Aram maupun Israel saat itu, sehingga Ia berfirman bahwa kejahatan yang dirancangkan Aram tidak akan terjadi, bahkan dalam 65 tahun Efraim akan pecah dan tidak menjadi bangsa lagi.
Hanya saja Tuhan menghendaki Ahas dan rakyatnya:
Pertama, meneguhkan hati dan tinggal tenang; tidak takut dan kecut hati (Yes. 7:4). Pesan Tuhan ini ditujukan agar mereka mempercayakan situasi dan kondisi pada pengaturan Tuhan. Tuhan berdaulat dan mengontrol keadaan mereka. Kedua, percaya janji Tuhan akan tergenapi. Maka Tuhan berkata: “Jika kamu tidak percaya, sungguh, kamu tidak teguh jaya” (Yes. 7:9).
Untuk menyakinkan mereka bahwa Tuhan akan menggenapkan janji-Nya atas Aram dan Efraim, maka berfirmanlah Tuhan melalui Yesaya kepada Ahas, agar ia meminta suatu tanda, sekalipun itu dari dunia orang mati (Yes. 7:11). Namun Ahas tidak ingin memintanya dan tidak ingin mencobai Tuhan. Maka Yesaya menegur Ahas yang dipandang merepotkan Tuhan dan dirinya, dengan berkata: “hai keluarga Daud! Belum cukupkah kamu melelahkan orang, sehingga kamu melelahkan Allahku juga?” (Yes. 7:13). Kemudian melanjutkan firman Tuhan dengan menyatakan suatu tanda, “Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel” (Yes. 7:14).
Tanda ini diberikan sebagai pernyataan kasih setia Tuhan terhadap keluarga Daud. Beberapa kali disebutkan “keluarga Daud” ketika Tuhan menyampaikan firman-Nya melalui Nabi Yesaya. Dengan penyebutan ini, Tuhan mengingatkan Ahas bahwa Ia tidak pernah lupa akan janji dan penyertaan-Nya terhadap keluarga Daud, orang yang dikasihi-Nya. Meskipun tanda ini tidak digenapkan pada masa Ahas, tanda ini menjadi peneguhan bahwa Tuhan tidak lalai terhadap janji-Nya dan penyertaan-Nya terhadap keturunan Daud sebagaimana firman Tuhan kepadanya. Jika demikian kapan Ia menggenapkannya?
Untuk penghiburan dan pertolongan-Nya terhadap Yehuda pada masa itu, Tuhan telah menyatakan Tindakan-Nya terhadap kerajaan Israel maupun kerajaan Aram (Yes. 7:5-9). Namun untuk tanda dan janji-Nya terhadap keturunan Daud, Tuhan menggenapkannya dengan lahirnya Yesus Kristus. Ia adalah keturnan Daud yang bukan hanya memerintah umat-Nya, menyelamatkan mereka dari dosa, maupun menjadi jalan bagi mereka kembali kepada Allah, tetapi juga menjadi berkat bagi segala bangsa sebagaimana yang dijanjikan Allah kepada Abraham. Itulah sebabnya, kelahiran Yesus Kristus bukan saja dicatat berasal dari silsilah Daud, tetapi juga Abraham (Mat. 1:1), dan penggenapan tentang janji Yesaya 7:14, digemakan kembali oleh Matius dengan menuliskan: “Hal itu (kelahiran Kristus dari Maria) terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: “Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel” –yang berarti: Allah menyertai kita.
Apa yang dapat kita pelajari dari kisah sejarah keselamatan ini? Pertama, Tuhan memerintah atas sejarah manusia sesuai kehendak dan waktu-Nya. Sekalipun manusia memberontak dan gagal memepercayai-Nya, namun kehendak dan rencana-Nya tidak pernah gagal. Kedua, Tuhan setia terhadap janji-Nya dan selalu menyertai umat-Nya. Ia selalu berjalan bersama kita. Itulah sebabnya Ia disebut “Imanuel,” Allah beserta kita. Bagaimana kita terhadap Tuhan dan karya-Nya? Teguhkan hati dan percaya kepada-Nya, jangan takut dan kecut hati. Tuhan memberkati.
- Sharingkan berkat rohani yang Anda dapatkan dari pemberitaan firman, ilustrasi, maupun lainnya, di Ibadah Minggu lalu, kepada rekan-rekan kelompok!
- Apa yang Tuhan lakukan untuk menolong Ahas dan rakyat Yehuda terhadap serangan raja Aram dan raja Israel? Apa pula yang Tuhan kehendak dari mereka ketika mendengar firman-Nya?
- Tanda perempuan muda yang melahirkan anak laki-laki diberikan Tuhan untuk maksud apa? Bagaimana penggenapan tanda itu?
- Bagaimana Anda menghubungkan semua ini dalam kehidupan Anda pribadi?
Yesaya 7 : 1
1 Dalam zaman Ahas bin Yotam bin Uzia, raja Yehuda, maka Rezin, raja Aram, dengan Pekah bin Remalya, raja Israel, maju ke Yerusalem untuk berperang melawan kota itu, namun mereka tidak dapat mengalahkannya.
Yesaya 7 : 2
2 Lalu diberitahukanlah kepada keluarga Daud: "Aram telah berkemah di wilayah Efraim," maka hati Ahas dan hati rakyatnya gemetar ketakutan seperti pohon-pohon hutan bergoyang ditiup angin.
Yesaya 7 : 3
3 Berfirmanlah TUHAN kepada Yesaya: "Baiklah engkau keluar menemui Ahas, engkau dan Syear Yasyub, anakmu laki-laki, ke ujung saluran kolam atas, ke jalan raya pada Padang Tukang Penatu,
Yesaya 7 : 4
4 dan katakanlah kepadanya: Teguhkanlah hatimu dan tinggallah tenang, janganlah takut dan janganlah hatimu kecut karena kedua puntung kayu api yang berasap ini, yaitu kepanasan amarah Rezin dengan Aram dan anak Remalya.
Yesaya 7 : 9
9 Dan Samaria ialah ibu kota Efraim, dan anak Remalya ialah kepala Samaria. Jika kamu tidak percaya, sungguh, kamu tidak teguh jaya."
Yesaya 7 : 11
11 "Mintalah suatu pertanda dari TUHAN, Allahmu, biarlah itu sesuatu dari dunia orang mati yang paling bawah atau sesuatu dari tempat tertinggi yang di atas."
Yesaya 7 : 13
13 Lalu berkatalah nabi Yesaya: "Baiklah dengarkan, hai keluarga Daud! Belum cukupkah kamu melelahkan orang, sehingga kamu melelahkan Allahku juga?
Yesaya 7 : 14
14 Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.
Yesaya 7 : 5-9
5 Oleh karena Aram dan Efraim dengan anak Remalya telah merancang yang jahat atasmu, dengan berkata:
6 Marilah kita maju menyerang Yehuda dan menakut-nakutinya serta merebutnya, kemudian mengangkat anak Tabeel sebagai raja di tengah-tengahnya,
7 maka beginilah firman Tuhan ALLAH: Tidak akan sampai hal itu, dan tidak akan terjadi,
8 sebab Damsyik ialah ibu kota Aram, dan Rezin ialah kepala Damsyik. Dalam enam puluh lima tahun Efraim akan pecah, tidak menjadi bangsa lagi.
9 Dan Samaria ialah ibu kota Efraim, dan anak Remalya ialah kepala Samaria. Jika kamu tidak percaya, sungguh, kamu tidak teguh jaya."
Matius 1 : 1
1 Inilah daftar nenek moyang Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.
Matius 5 : 39-41
39 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.
40 Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu.
41 Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil.
Roma 12 : 17
17 Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!
1 Korintus 6 : 8
8 Tetapi kamu sendiri melakukan ketidakadilan dan kamu sendiri mendatangkan kerugian, dan hal itu kamu buat terhadap saudara-saudaramu.
1 Korintus 6 : 9-11
9 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit,
10 pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
11 Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.
1 Korintus 6 : 10
10 pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
1 Korintus 6 : 9
9 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit,
1 Korintus 6 : 5-6
5 Hal ini kukatakan untuk memalukan kamu. Tidak adakah seorang di antara kamu yang berhikmat, yang dapat mengurus perkara-perkara dari saudara-saudaranya?
6 Adakah saudara yang satu mencari keadilan terhadap saudara yang lain, dan justru pada orang-orang yang tidak percaya?