15 September 2024

Ringkasan Khotbah
15 September 2024

Bahan Pertemuan Kelompok Kecil

MESIR : PENYELAMATAN ALLAH

Keluaran 12 : 29-41

Ketika Musa memimpin Israel keluar dari Mesir, Allah memberitahukan bahwa Ia yang akan mengalahkan Firaun. Mesir akan dipukul dengan perbuatan ajaib yang datang dari Allah (Kel 3:19-20). Peringatan sudah diberikan kepada Firaun dengan tanda tongkat menjadi seekor ular dan menelan habis ular-ular para juru sihir Mesir (7:10-13). Namun, mujizat itu tidak menggerakkan hati Firaun. Maka kuasa Allah didemonstrasikan kepada Firaun dan rakyatnya melalui rentetan sepuluh tulah. Bangsa Mesir adalah masyarakat politeistik, yaitu masyarakat yang menyembah banyak dewa. Bahkan mereka menganggap Firaun adalah seorang dewa. Oleh sebab itu, tulah-tulah adalah bentuk peperangan Allah yang benar yang mengalahkan ilah-ilah palsu bangsa Mesir.

Beberapa peneliti mengungkapkan bahwa kemungkinan tulah-tulah tersebut berlangsung selama kurang lebih satu tahun. Melalui tulah pertama sampai tulah kesembilan, Allah menggunakan bencana alam untuk mempermalukan Firaun dan dewa-dewa Mesir (Kel. 12:12; bnd. 9:14). Ada pandangan bahwa kesembilan tulah tersebut merupakan fenomena alam yang mengikuti pola yang logis, dimulai dengan meluapnya air Sungai Nil secara luar biasa tinggi dan kemudian mencemari air. Bagaimana pun proses yang terjadi, hal ini tetap bukanlah sebuah kebetulan dan tidak semua dapat terjadi begitu saja. Pemisahan bangsa Israel di tanah Gosyen (Kel. 8:22, 9:26; bnd. Kej. 47:6, 27) dari seluruh tulah tidak dapat dijelaskan dengan logis. Ini menunjukkan Allah yang berdaulat dan menyatakan kuasa-Nya melalui alam semesta. Meskipun begitu, sembilan tulah hanyalah sebuah tahap permulaan. Tulah kesepuluh merupakan hukuman Allah yang sepenuhnya bersifat adikodrati yang membuat suasana tengah malam yang sunyi menjadi mencekam bagi bangsa Mesir (Kel. 21:29).

Dalam perikop ini, bangsa Israel resmi keluar (Exodus, sebutan kitab Keluaran dalam bahasa Inggris) dari tanah Mesir. Inilah hari yang akan dikenang sepanjang masa, dimana Allah membunuh semua anak laki-laki sulung Mesir, namun menghindarkan umat-Nya dari kematian dan membebaskan mereka. Anak domba Paskah (12:5-11) dipakai mengingatkan dan pemeliharaan Allah bagi Israel. Sayur pahit mengingatkan akan semua penderitaan mereka di Mesir. Roti tak beragi mengingatkan keberangkatan mereka secara tergesa-gesa, tidak ada waktu untuk memakai ragi dan menunggu roti sampai berkembang. Walaupun demikian, mereka tidak pergi dengan tangan kosong. Allah membekali mereka berupa perhiasan emas, perak dan juga kain-kain bangsa Mesir.

Kematian anak laki-laki sulung Mesir merupakan hukuman keras Allah, sekaligus kebebasan bagi bangsa Israel. Hal ini bukan berarti bangsa Israel lebih baik daripada bangsa Mesir. Terbukti ketika bangsa Israel justru merindukan kembali ke Mesir (Bil. 11:5; 14:2; 20:5; 21:5). Setelah pembebasan, mereka tetap dilanda ketidakpercayaan, melawan Allah, dan bahkan menyembah berhala. Jelas, diperlukan pengorbanan yang lebih baik lagi. Sepaham dengan perkataan Desmond Alexander. Ia mengatakan, “Yang membedakan orang Israel dari orang Mesir bukanlah bahwa yang pertama lebih benar daripada yang kedua. Orang Israel dan orang Mesir semuanya pantas mati. Namun, anak domba Paskah menjadi pengganti bagi anak sulung Israel.” Jadi ini semua berbicara tentang anugerah Allah bagi Israel.

Sepanjang periode Perjanjian Lama, darah anak domba mengotori mezbah Israel, sebagai bagian dari ritual yang rumit yang menunjukkan keseriusan dosa di mata Tuhan serta cara Dia menanganinya. Namun, ada ketidakcukupan dalam setiap pengorbanan yang dilakukan di Perjanjian Lama, ketidakcukupan yang tampak dalam fakta bahwa setiap pengorbanan harus diulang secara terus menerus. Tema serupa juga muncul sepanjang Perjanjian Baru. Dalam memberitakan kabar baik kepada sida-sida Etiopia, Filipus menjelaskan nubuatan Nabi Yesaya yang menunjuk kepada Yesus: “Seperti domba yang dibawa ke pembantaian dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulut-Nya” (Kis. 8:32; bnd. Yes. 53:7). Paulus mendorong orang-orang Kristen di Korintus untuk mendisiplinkan diri mereka dalam kekudusan karena “Kristus, Anak Domba Paskah kita, telah dikorbankan” (1Kor. 5:7). Dan Petrus mengingatkan kita bahwa kita telah ditebus “dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus, yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat” (1Pet. 1:19). Di dalam sejarah penebusan, Allah menyelamatkan anak sulung laki-laki umat Israel dengan darah anak domba jantan, dan dalam masa mendatang, Allah menyediakan Anak-Nya sebagai pengganti tebusan akhir supaya umat-Nya dapat hidup. Yohanes Pembaptis memperkenalkan Yesus sebagai “Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia!” (Yoh. 1:29) dan Yesus sendiri menyatakan bahwa Ia datang untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang (Mrk. 10:45). Kristus telah datang menjadi Anak Domba yang menanggung dosa-dosa manusia, agar mereka yang percaya dibebaskan dari hukuman maut. Panggilan bagi setiap orang percaya adalah menghidupi kehidupan yang telah diselamatkan oleh Allah. Status mereka adalah milik Allah, oleh sebab itu berperilakulah sebagaimana kepunyaan Allah.

×

Keluaran 3 : 19-20

19 Tetapi Aku tahu, bahwa raja Mesir tidak akan membiarkan kamu pergi, kecuali dipaksa oleh tangan yang kuat.

20 Tetapi Aku akan mengacungkan tangan-Ku dan memukul Mesir dengan segala perbuatan yang ajaib, yang akan Kulakukan di tengah-tengahnya; sesudah itu ia akan membiarkan kamu pergi.

×

Keluaran 7 : 10-13

10 Musa dan Harun pergi menghadap Firaun, lalu mereka berbuat seperti yang diperintahkan TUHAN; Harun melemparkan tongkatnya di depan Firaun dan para pegawainya, maka tongkat itu menjadi ular.

11 Kemudian Firaunpun memanggil orang-orang berilmu dan ahli-ahli sihir; dan merekapun, ahli-ahli Mesir itu, membuat yang demikian juga dengan ilmu mantera mereka.

12 Masing-masing mereka melemparkan tongkatnya, dan tongkat-tongkat itu menjadi ular; tetapi tongkat Harun menelan tongkat-tongkat mereka.

13 Tetapi hati Firaun berkeras, sehingga tidak mau mendengarkan mereka keduanya--seperti yang telah difirmankan TUHAN.

×

Keluaran 12 : 12

12 Sebab pada malam ini Aku akan menjalani tanah Mesir, dan semua anak sulung, dari anak manusia sampai anak binatang, akan Kubunuh, dan kepada semua allah di Mesir akan Kujatuhkan hukuman, Akulah, TUHAN.

×

Keluaran 9 : 14

14 Sebab sekali ini Aku akan melepaskan segala tulah-Ku terhadap engkau sendiri, terhadap pegawai-pegawaimu dan terhadap rakyatmu, dengan maksud supaya engkau mengetahui, bahwa tidak ada yang seperti Aku di seluruh bumi.

×

Keluaran 8 : 22

22 Tetapi pada hari itu Aku akan mengecualikan tanah Gosyen, di mana umat-Ku tinggal, sehingga di sana tidak ada terdapat pikat, supaya engkau mengetahui, bahwa Aku, TUHAN, ada di negeri ini.

×

Keluaran 9 : 26

26 Hanya di tanah Gosyen, tempat kediaman orang Israel, tidak ada turun hujan es.

×

Kejadian 47 : 6, 27

6 Tanah Mesir ini terbuka untukmu. Tunjukkanlah kepada ayahmu dan kepada saudara-saudaramu tempat menetap di tempat yang terbaik dari negeri ini, biarlah mereka diam di tanah Gosyen. Dan jika engkau tahu di antara mereka orang-orang yang tangkas, tempatkanlah mereka menjadi pengawas ternakku."

27 Maka diamlah Israel di tanah Mesir, di tanah Gosyen, dan mereka menjadi penduduk di situ. Mereka beranak cucu dan sangat bertambah banyak.

×

Keluaran 21 : 29

29 Tetapi jika lembu itu sejak dahulu telah sering menanduk dan pemiliknya telah diperingatkan, tetapi tidak mau menjaganya, kemudian lembu itu menanduk mati seorang laki-laki atau perempuan, maka lembu itu harus dilempari mati dengan batu, tetapi pemiliknyapun harus dihukum mati.

×

Keluaran 12 : 5-11

5 Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela, berumur setahun; kamu boleh ambil domba atau kambing.

6 Kamu harus mengurungnya sampai hari yang keempat belas bulan ini; lalu seluruh jemaah Israel yang berkumpul, harus menyembelihnya pada waktu senja.

7 Kemudian dari darahnya haruslah diambil sedikit dan dibubuhkan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas, pada rumah-rumah di mana orang memakannya.

8 Dagingnya harus dimakan mereka pada malam itu juga; yang dipanggang mereka harus makan dengan roti yang tidak beragi beserta sayur pahit.

9 Janganlah kamu memakannya mentah atau direbus dalam air; hanya dipanggang di api, lengkap dengan kepalanya dan betisnya dan isi perutnya.

10 Janganlah kamu tinggalkan apa-apa dari daging itu sampai pagi; apa yang tinggal sampai pagi kamu bakarlah habis dengan api.

11 Dan beginilah kamu memakannya: pinggangmu berikat, kasut pada kakimu dan tongkat di tanganmu; buru-burulah kamu memakannya; itulah Paskah bagi TUHAN.

×

Bilangan 11 : 5

5 Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih.

×

Bilangan 14 : 2

2 Bersungut-sungutlah semua orang Israel kepada Musa dan Harun; dan segenap umat itu berkata kepada mereka: "Ah, sekiranya kami mati di tanah Mesir, atau di padang gurun ini!

×

Bilangan 20 : 5

5 Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membawa kami ke tempat celaka ini, yang bukan tempat menabur, tanpa pohon ara, anggur dan delima, bahkan air minumpun tidak ada?"

×

Bilangan 21 : 5

5 Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak."

×

Kisah Para Rasul 8 : 32

32 Nas yang dibacanya itu berbunyi sebagai berikut: Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulut-Nya.

×

Yesaya 53 : 7

7 Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.

×

1 Korintus 5 : 7

7 Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebagaimana kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita, yaitu Kristus, juga telah disembelih.

×

1 Petrus 1 : 19

19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

×

Yohanes 1 : 29

29 Keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata, "Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia.

×

Markus 10 : 45

45 Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

  1. Bagikan pada anggota yang lain apa hal yang paling membekas bagi Anda dari kotbah hari Minggu kemarin (Ilustrasi? Poin kotbah? Suasana hati Anda? Dsb)? Mengapa?
  2. Bagaimana keterkaitan penyelamatan Allah melalui anak domba jantan bagi bangsa Israel dengan konteks Perjanjian Baru?
  3. Bagaimana tanggapan Anda ketika mendapati telah diselamatkan oleh Kristus melalui pengorbanan-Nya di kayu salib?
  4. Perilaku seperti apa yang seharusnya mencerminkan kepemilikan Allah atas diri Anda?
Mari berkomitmen untuk terus belajar hidup mengikuti kehendak Allah dan bukan kehendak diri sendiri.
  1. Doakan mereka yang bergumul dengan berbagai penderitaan, agar terus dikuatkan oleh berita Injil Kristus.
  2. Doakan masa transisi pemerintahan Indonesia, agar aman dan terkendali.
    Download Ringkasan Khotbah
    Download Ringkasan Khotbah
    Tutup Ringkasan Khotbah
    Tutup Ringkasan Khotbah

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *