Ringkasan Khotbah
18 Agustus 2024
Bahan Pertemuan Kelompok Kecil
LEPAS DARI PERHAMBAAN
Roma 6 : 15-23
Dua macam perhambaan
6:15-23
15 Jadi bagaimana? Apakah kita akan berbuat dosa, karena kita tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah anugerah? Sekali-kali tidak!
16 Apakah kamu tidak tahu bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk menaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, entah itu dosa yang memimpin kamu kepada kematian, entah itu ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran?
17 Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah menaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.
18 Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.
19 Secara manusia aku mengatakan hal ini karena kelemahan kamu sebagai manusia. Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kamu kepada kedurhakaan, demikian pula kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan.
20 Sebab waktu kamu hamba dosa, kamu bebas dari kebenaran.
21 Buah apakah yang kamu petik dari semuanya itu yang menyebabkan kamu merasa malu sekarang? Kesudahan semuanya itu ialah kematian.
22 Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal.
23 Sebab upah dosa ialah maut, tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Kemarin kita baru saja merayakan kemerdekaan negara kita yang ke 79 tahun. Kemerdekaan tersebut kita peroleh dengan perjuangan yang tidak mudah dan pengorbanan yang besar. Bagi kita yang hidup di masa kini, maka perjuangan kita bukan lagi untuk membebaskan diri dari penjajahan tapi bagaimana mengisi kemerdekaan tersebut. Dengan status baru, yaitu orang merdeka, maka kita memiliki tujuan baru yakni mengisi kemerdekaan tersebut.
Lewat penjelasan rasul Paulus dalam teks ini, kita memahami bahwa sebenarnya tidak ada seorang pun di dunia ini yang benar-benar bebas. Kita pada dasarnya hamba dari seseorang atau sesuatu. Tanpa Allah kita adalah hamba dosa dan menjadi seteru Allah. Sementara di dalam Tuhan maka kita adalah hamba Allah. Rasul Paulus memulai bacaan kita ini dengan sebuah pertanyaan: “Apakah kita akan berbuat dosa, karena kita tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia?” jawabannya jelas: “sekali-kali tidak” (ayat 15).
Untuk menerangkan pertanyaan dan jawaban dalam ayat 15 itu, maka Paulus menjelaskan adanya dua macam perhambaan yang kita alami. Yang pertama adalah perhambaan dosa. Kondisi ini sangat mengerikan karena akan menuntun kita kepada kecemaran dan kedurhakaan. Kita tunduk kepada dosa dan tidak bisa tidak berbuat dosa. Inilah kondisi di luar penyertaan dan perlindungan Allah. Semuanya itu akan berujung kepada kematian yang kekal. Namun saat kita percaya kepada Yesus, maka kita mengalami kemerdekaan yang sejati (Yoh 8: 32, Gal. 5:1). Sekarang kita hidup sebagai hamba kebenaran dan membawa kita kepada hidup yang kekal di dalam Kristus (6:23).
Karya penebusan Kristus telah membawa kita kepada status yang baru (ayat 16-18). Sebelumnya kita adalah hamba dosa. Segala hal yang kita lakukan tidak bisa lepas dari dosa. Sebagai seteru Allah pada akhirnya kita akan menerima kematian kekal. Akan tetapi saat kita percaya kepada Yesus maka kita mendapat status baru sebagai hamba kebenaran, bukan lagi hamba dosa. Kita tunduk sekarang kepada kebenaran Allah yang membawa kita kepada hidup yang kekal di dalam Kristus Tuhan.
Karya penebusan Kristus juga membawa kita, bukan hanya kepada status yang baru, tetapi juga kepada tujuan yang baru (ayat 19-23). Sebelumnya, sebagai hamba dosa maka tujuan hidup kita tidak akan pernah lepas dari dosa. Apapun yang kita kerjakan selalu akan bertentangan dengan kehendak Allah. Sekarang, sebagai hamba kebenaran maka tujuan hidup kita diarahkan untuk tunduk kepada kebenaran dan menyenangkan hati Allah.
Sekarang setelah kita menjadi hamba kebenaran maka hidup kita seharusnya tidak lagi di bawah perhambaan dosa. Kita sekarang tunduk kepada Allah dan berjuang untuk terus menegakkan dan melakukan kasih dan kebenaran Kristus di dalam kehidupan sehari-hari, baik di dalam relasi kita dengan Tuhan, dengan sesama dan masyarakat. Kita terpanggil untuk menjadi saksi Kristus bagi mereka yang masih terbelenggu dan berada di bawah perhambaan dosa, supaya mereka juga boleh mengalami kasih dan karya Kristus dalam kehidupan mereka. Bersediakah kita?
Roma 6 : 15
15 Jadi bagaimana? Apakah kita akan berbuat dosa, karena kita tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah anugerah? Sekali-kali tidak!
Yohanes 8 : 32
32 dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."
Galatia 5 : 1
1 Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu, berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.
Roma 6 : 23
23 Sebab upah dosa ialah maut, tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Roma 6 : 16-18
16 Apakah kamu tidak tahu bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk menaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, entah itu dosa yang memimpin kamu kepada kematian, entah itu ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran?
17 Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah menaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.
18 Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.
Roma 6 : 19-23
19 Secara manusia aku mengatakan hal ini karena kelemahan kamu sebagai manusia. Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kamu kepada kedurhakaan, demikian pula kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan.
20 Sebab waktu kamu hamba dosa, kamu bebas dari kebenaran.
21 Buah apakah yang kamu petik dari semuanya itu yang menyebabkan kamu merasa malu sekarang? Kesudahan semuanya itu ialah kematian.
22 Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal.
23 Sebab upah dosa ialah maut, tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
1 Korintus 6 : 4
4 Sekalipun demikian, jika kamu harus mengurus perkara-perkara biasa, kamu menyerahkan urusan itu kepada mereka yang tidak berarti dalam jemaat?
1 Korintus 6 : 5
5 Hal ini kukatakan untuk memalukan kamu. Tidak adakah seorang di antara kamu yang berhikmat, yang dapat mengurus perkara-perkara dari saudara-saudaranya?
1 Korintus 6 : 7-8
7 Adanya saja perkara di antara kamu yang seorang terhadap yang lain telah merupakan kekalahan bagi kamu. Mengapa kamu tidak lebih suka menderita ketidakadilan? Mengapakah kamu tidak lebih suka dirugikan?
8 Tetapi kamu sendiri melakukan ketidakadilan dan kamu sendiri mendatangkan kerugian, dan hal itu kamu buat terhadap saudara-saudaramu.
1 Petrus 2 : 19-21
19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
20 Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.
21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
Matius 5 : 39-41
39 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.
40 Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu.
41 Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil.
Roma 12 : 17
17 Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!
1 Korintus 6 : 8
8 Tetapi kamu sendiri melakukan ketidakadilan dan kamu sendiri mendatangkan kerugian, dan hal itu kamu buat terhadap saudara-saudaramu.
1 Korintus 6 : 9-11
9 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit,
10 pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
11 Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.
1 Korintus 6 : 10
10 pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
1 Korintus 6 : 9
9 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit,
1 Korintus 6 : 5-6
5 Hal ini kukatakan untuk memalukan kamu. Tidak adakah seorang di antara kamu yang berhikmat, yang dapat mengurus perkara-perkara dari saudara-saudaranya?
6 Adakah saudara yang satu mencari keadilan terhadap saudara yang lain, dan justru pada orang-orang yang tidak percaya?
- Bagikan kepada orang lain dalam kelompok, apa yang anda pahami dari kotbah hari ini? Apa implikasinya bagi kita hari ini?
- Apakah perbendaan antara hidup di bawah perhambaan dosa dan menjadi hamba kebenaran? Apa yang sehrausnya menjaid tujuan hidup kita saat menjadi hamba kebenaran?
- Komitmen kita untuk hidup sebagai hamba kebenaran dalam laku kita sehari-hari
- Kesediaan kita untuk terus mewartakan Injil Kristus kepada mereka yang masih ada di bawah perhambaan dosa.