07 Juli 2024

Ringkasan Khotbah
07 Juli 2024

Bahan Pertemuan Kelompok Kecil

KRISTUS YANG BEREMPATI

Ibrani 4 : 14-16

Seseorang yang berempati adalah seseorang yang mampu untuk memahami perasaan orang lain, melihat dari sudut pandang orang lain, bahkan bisa membayangkan berada di posisi orang tersebut. Bagaimana dengan Kristus yang berempati? Firman Tuhan menyatakan bahwa Kristus bukan sekedar memahami perasaan atau menyadari akan posisi dan sudut pandang kita, namun Dia turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, bahkan sama dengan kita, Ia telah dicobai tapi tidak berbuat dosa (ay. 15).

Kristus berempati kepada kita karena Dialah yang ditentukan menjadi Imam Besar Agung kita, yang menjadi Perantara antara Allah Bapa dengan kita. Dalam Perjanjian Lama disebutkan bahwa seorang imam besar adalah yang akan mewakili umat Tuhan untuk berdiri di hadapan Allah di Bait Suci. Salah satunya adalah melakukan upacara kurban penghapusan dosa untuk seluruh umat Allah. Berbeda dengan itu, Kristus sebagai Imam Besar Agung adalah Anak Allah yang turun ke dunia menjadi manusia untuk menjadi kurban penghapusan dosa itu sendiri. Dia hidup di tengah-tengah manusia, menjadi sama seperti manusia, dan taat sepenuhnya kepada Bapa sampai mati di atas kayu salib (bandingkan Filipi 2:6-8). Yesus Kristus menjadi kurban penghapusan dosa yang tidak bercacat dan tidak berdosa, yang kepada-Nya ditanggungkan dosa kita, manusia berdosa ini. Kemudian Yesus bangkit pada hari ketiga, Dia menang dan mengalahkan maut, naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa sebagai Perantara kita.

Tuhan Yesus yang berempati kepada kita, inilah pegangan kita untuk berjalan sebagai orang-orang percaya di tengah dunia yang penuh tantangan dan kesulitan. Tantangan yang kita hadapi bisa berbagai macam, seperti sakit penyakit, kesulitan materi, bahkan tantangan karena iman kita di dalam Tuhan Yesus. Di dalam segala tantangan yang harus dihadapi dan dijalani itu, hendaknya kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita kepada Tuhan Yesus. Namun kita menyadari bahwa kita tidaklah selalu kuat untuk berdiri teguh dalam menghadapi dan menjalani tantangan kehidupan.

Terkadang kita bisa salah menaruh pegangan sebagai orang percaya, yaitu tanpa sadar kita menaruh pegangan pada situasi, diri kita sendiri, atau harta milik kita, sedangkan Tuhan Yesus hanya menjadi ‘alat’ untuk menjaga hal-hal tersebut sesuai keinginan kita. Itulah sebabnya seringkali kita terus bimbang dan goncang ketika situasi dan kondisi kehidupan kita berubah-ubah. Terkadang dalam kelemahan, kita bisa berbuat salah atau kita kuatir akan memilih langkah atau keputusan yang salah. Terkadang kesulitan itu begitu berat sehingga kita tergoda untuk mengambil ‘jalan pintas’ yang tidak seturut kehendak Tuhan, yang malah menjauhkan kita dari Tuhan.

Dalam kelemahan, kebingungan, kebimbangan, mari dengan berani dan hanya oleh kasih karunia Allah semata, kita datang kepada Tuhan Yesus meminta pertolongan-Nya. Kita tahu bahwa Dia akan menolong kita bukan karena kita kuat, kita hebat, kita mampu bertahan, tetapi karena Tuhan Yesus merasakan kelemahan kita. Dia mampu menolong kita karena Dia pernah mengalami pencobaan kehidupan dan tidak berbuat dosa, Dia menang. Dia adalah Imam Besar Agung kita yang berkuasa dan bisa kita sandarkan. Sehingga dengan kekuatan dan penyertaan-Nya, kita dikuatkan untuk teguh dalam iman kepada Tuhan Yesus dalam menjalani dan menghadapi kesulitan yang ada. Mari kita datang dalam kerendahan hati kepada Tuhan Yesus, dan kita akan menemukan rahmat dan kasih karunia untuk mendapatkan pertolongan pada waktu-Nya. Sehingga iman kita tetap nyata terpancar lewat kehidupan kita walaupun dalam situasi dan kondisi yang tidak baik.

×

Ibrani 4 : 15

15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.

×

Filipi 2 : 6-8

6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,

7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

×

2 Tesalonika 2 : 15

15 Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.

×

2 Tesalonika 2 : 17

17 kiranya menghibur dan menguatkan hatimu dalam setiap pekerjaan dan perkataan yang baik.

×

1 Korintus 6 : 2b

2b Dan jika penghakiman dunia berada dalam tangan kamu, tidakkah kamu sanggup untuk mengurus perkara-perkara yang tidak berarti?

×

1 Korintus 6 : 3b

3b Jadi apalagi perkara-perkara biasa dalam hidup kita sehari-hari.

×

1 Korintus 6 : 4

4 Sekalipun demikian, jika kamu harus mengurus perkara-perkara biasa, kamu menyerahkan urusan itu kepada mereka yang tidak berarti dalam jemaat?

×

1 Korintus 6 : 5

5 Hal ini kukatakan untuk memalukan kamu. Tidak adakah seorang di antara kamu yang berhikmat, yang dapat mengurus perkara-perkara dari saudara-saudaranya?

×

1 Korintus 6 : 7-8

7 Adanya saja perkara di antara kamu yang seorang terhadap yang lain telah merupakan kekalahan bagi kamu. Mengapa kamu tidak lebih suka menderita ketidakadilan? Mengapakah kamu tidak lebih suka dirugikan?

8 Tetapi kamu sendiri melakukan ketidakadilan dan kamu sendiri mendatangkan kerugian, dan hal itu kamu buat terhadap saudara-saudaramu.

×

1 Petrus 2 : 19-21

19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.

20 Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.

21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.

×

Matius 5 : 39-41

39 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.

40 Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu.

41 Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil.

×

Roma 12 : 17

17 Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!

×

1 Korintus 6 : 8

8 Tetapi kamu sendiri melakukan ketidakadilan dan kamu sendiri mendatangkan kerugian, dan hal itu kamu buat terhadap saudara-saudaramu.

×

1 Korintus 6 : 9-11

9 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit,

10 pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

11 Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.

×

1 Korintus 6 : 10

10 pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

×

1 Korintus 6 : 9

9 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit,

×

1 Korintus 6 : 5-6

5 Hal ini kukatakan untuk memalukan kamu. Tidak adakah seorang di antara kamu yang berhikmat, yang dapat mengurus perkara-perkara dari saudara-saudaranya?

6 Adakah saudara yang satu mencari keadilan terhadap saudara yang lain, dan justru pada orang-orang yang tidak percaya?

  1. Refleksikan kembali perasaan dan pikiran Anda ketika mendengarkan firman Tuhan ini di gereja. Apa 1 pesan yang paling Anda ingat dari firman Tuhan ini?
  2. Apa yang biasanya terjadi dalam diri Anda atau apa yang menjadi kekuatiran Anda ketika Anda menghadapi kesulitan kehidupan? Apa yang biasanya Anda perbuat kemudian?
  3. Apa artinya Tuhan Yesus adalah Imam Besar Agung kita dalam kaitannya dengan kesulitan yang kita hadapi?
Saling mendoakan pergumulan anggota kelompok GDG Anda. Doakan agar Tuhan Yesus yang menjadi sandaran dan pegangan walau Anda dan rekan-rekan sedang menghadapi tantangan kehidupan yang tidak mudah. Sehingga tidak hanya diberikan jalan keluar, tetapi Anda dan rekan-rekan juga diberikan kekuatan untuk teguh berpegang dalam iman kepada Tuhan Yesus.
Download Ringkasan Khotbah
Download Ringkasan Khotbah
Tutup Ringkasan Khotbah
Tutup Ringkasan Khotbah