9 Juni 2024

Ringkasan Khotbah
9 Juni 2024

Bahan Pertemuan Kelompok Kecil

Menangani Konflik

1 Korintus 6 : 1-11

Sejak kejatuhan manusia dalam dosa, konflik menjadi hal tak terpisahkan dalam relasi antar manusia. Konsekuensinya, meniadakan konflik jelas adalah hal yang tidak mungkin. Nyatanya, konflik bisa terjadi pada relasi siapa saja, pencetusnya bisa kita atau orang lain, skalanya sangat beragam, penyebabnya juga bermacam-macam. Karena itu, bukanlah hal yang mengagetkan bila konflik juga terjadi di dalam komunitas umat percaya.

Selain meminimalisir konflik, hal lain yang harus kita lakukan ialah menyikapi konflik dengan tepat. Dalam nas yang kita pelajari ini, hal inilah yang menjadi perhatian utama Paulus. Jemaat Korintus menyikapi konflik dengan salah, yakni membawa masalah mereka ke pengadilan. Di ay. 1, kita mendapati bahwa mereka mencari keadilan pada orang yang tidak benar. Paulus kemudian memberi tiga alasan mengapa hal demikian merupakan tindakan yang salah.

Pertama, hal itu bertentangan dengan status mereka di akhir zaman (ay. 2-6). Di ay. 2 Paulus mengatakan bahwa di akhir zaman, mereka, sebagai umat Allah akan turut menghakimi dunia. Tidak hanya itu, di ay. 3, ia mengatakan bahwa nantinya mereka juga akan menghakimi para malaikat. Bila kelak mereka akan melaksanakan tugas besar, bukankah seharusnya mereka mampu mengurus masalah yang lebih kecil? (ay. 2b, 3b). Dengan kata lain, sikap mereka yang mencari keadilan di luar adalah tindakan yang sangat tidak pantas. Di ay. 4, Paulus menyindir: kalau mereka tidak bisa menangani masalah mereka, bukankah masih ada Jemaat yang mereka anggap “tidak berarti” yang bisa menangani masalah mereka. Paulus menegur keras mereka (bnd. ay. 5), sebab sikap mereka mengesankan gereja tidak punya orang yang kompeten mengurus masalah internalnya.

Kedua, hal itu salah karena merusak status mereka di mata dunia (ay. 7-8). Perselihan Jemaat di pengadilan merupakan sesuatu yang mempermalukan komunitas Umat Allah. Alasannya, hal itu bertentangan dengan etika dan pengajaran yang Tuhan Yesus dan para rasul ajarkan. Tuhan dan para rasul berulang kali mengajar bahwa sebagai murid Tuhan, mereka harus siap menderita bagi kebenaran (1Pet. 2:19-21) dan tidak membalas jahat dengan jahat (Mat. 5:39-41; Rm. 12:17). Bila demikian, mereka harusnya siap untuk dirugikan ketimbang mempermalukan nama Tuhan. Sayangnya, mereka justru melakukan ketidakadilan dan saling merugikan satu sama lain (ay. 8).

Ketiga, hal itu bertentangan dengan status mereka saat ini (ay. 9-11). Di ay. 10, Paulus menyebutkan beberapa pendosa yang tidak memiliki tempat dalam Kerajaan Allah. Tapi di ay. 9, ia juga memasukkan orang-orang yang tidak adil dalam kategori ini. Paulus menjelaskan bahwa dulu mereka termasuk dalam bilangan orang-orang yang demikian. Tetapi, sekarang mereka sudah disucikan dan dibenarkan, sehingga sikap mereka seharusnya berbeda dengan cara hidup mereka di masa lalu.

Kita perlu ingat bahwa Paulus tidak sedang melarang Jemaat berperkara di pengadilan. Konteks nas ini bicara tentang perselisihan antar orang Kristen yang langsung dibawa ke pengadilan (ay. 5-6). Paulus ingin gereja harus lebih dulu mengelola dan menangani masalah yang terjadi antar anggotanya. Atau dengan kata lain, Paulus tidak ingin kita punya mentalitas “sedikit-sedikit lapor polisi, sedikit-sedikit somasi, sedikit-sedikit menuntut di pengadilan.” Selain itu, masalah yang terjadi di sini nampaknya ialah masalah perdata, silang kepentingan soal materi. Sebagai murid Kristus, hal itu adalah hal yang kurang penting untuk dipermasalahkan. Kasusnya akan berbeda bila masalah yang terjadi ialah masalah pidana berat (misal pelecehan seksual, pembunuhan, korupsi uang negara, dsb); gereja justru tidak boleh menutupi masalah ini dan menjadi agen ketidakadilan. Sebaliknya, gereja justru harus menegakkan dengan kasih keadilan bagi orang-orang yang tertindas.

Kiranya hal ini menolong kita semua menyikapi konflik di antara kita dengan cara yang lebih memuliakan Tuhan!

×

1 Korintus 6 : 1

1 Apakah ada seorang di antara kamu, yang jika berselisih dengan orang lain, berani mencari keadilan pada orang-orang yang tidak benar, dan bukan pada orang-orang kudus?

×

1 Korintus 6 : 2-6

2 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia? Dan jika penghakiman dunia berada dalam tangan kamu, tidakkah kamu sanggup untuk mengurus perkara-perkara yang tidak berarti?

3 Tidak tahukah kamu, bahwa kita akan menghakimi malaikat-malaikat? Jadi apalagi perkara-perkara biasa dalam hidup kita sehari-hari.

4 Sekalipun demikian, jika kamu harus mengurus perkara-perkara biasa, kamu menyerahkan urusan itu kepada mereka yang tidak berarti dalam jemaat?

5 Hal ini kukatakan untuk memalukan kamu. Tidak adakah seorang di antara kamu yang berhikmat, yang dapat mengurus perkara-perkara dari saudara-saudaranya?

6 Adakah saudara yang satu mencari keadilan terhadap saudara yang lain, dan justru pada orang-orang yang tidak percaya?

×

1 Korintus 6 : 2

2 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia? Dan jika penghakiman dunia berada dalam tangan kamu, tidakkah kamu sanggup untuk mengurus perkara-perkara yang tidak berarti?

×

1 Korintus 6 : 3

3 Tidak tahukah kamu, bahwa kita akan menghakimi malaikat-malaikat? Jadi apalagi perkara-perkara biasa dalam hidup kita sehari-hari.

×

1 Korintus 6 : 2b

2b Dan jika penghakiman dunia berada dalam tangan kamu, tidakkah kamu sanggup untuk mengurus perkara-perkara yang tidak berarti?

×

1 Korintus 6 : 3b

3b Jadi apalagi perkara-perkara biasa dalam hidup kita sehari-hari.

×

1 Korintus 6 : 4

4 Sekalipun demikian, jika kamu harus mengurus perkara-perkara biasa, kamu menyerahkan urusan itu kepada mereka yang tidak berarti dalam jemaat?

×

1 Korintus 6 : 5

5 Hal ini kukatakan untuk memalukan kamu. Tidak adakah seorang di antara kamu yang berhikmat, yang dapat mengurus perkara-perkara dari saudara-saudaranya?

×

1 Korintus 6 : 7-8

7 Adanya saja perkara di antara kamu yang seorang terhadap yang lain telah merupakan kekalahan bagi kamu. Mengapa kamu tidak lebih suka menderita ketidakadilan? Mengapakah kamu tidak lebih suka dirugikan?

8 Tetapi kamu sendiri melakukan ketidakadilan dan kamu sendiri mendatangkan kerugian, dan hal itu kamu buat terhadap saudara-saudaramu.

×

1 Petrus 2 : 19-21

19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.

20 Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.

21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.

×

Matius 5 : 39-41

39 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.

40 Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu.

41 Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil.

×

Roma 12 : 17

17 Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!

×

1 Korintus 6 : 8

8 Tetapi kamu sendiri melakukan ketidakadilan dan kamu sendiri mendatangkan kerugian, dan hal itu kamu buat terhadap saudara-saudaramu.

×

1 Korintus 6 : 9-11

9 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit,

10 pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

11 Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.

×

1 Korintus 6 : 10

10 pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

×

1 Korintus 6 : 9

9 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit,

×

1 Korintus 6 : 5-6

5 Hal ini kukatakan untuk memalukan kamu. Tidak adakah seorang di antara kamu yang berhikmat, yang dapat mengurus perkara-perkara dari saudara-saudaranya?

6 Adakah saudara yang satu mencari keadilan terhadap saudara yang lain, dan justru pada orang-orang yang tidak percaya?

  1. Bagikan pada anggota yang lain apa hal yang paling membekas bagi Anda dari kotbah hari Minggu kemarin (Ilustrasi? Poin kotbah? Suasana hati Anda? Dsb)? Mengapa?
  2. Menurut Anda, apakah mungkin manusia bisa hidup tanpa konflik? Mengapa?
  3. Apa masalah yang sebenarnya sedang dibicarakan Paulus dalam nas ini? Apa mentalitas yang hendak ditentang Paulus dalam bagian ini?
  4. Mengapa kita sulit menghidupi pola pikir “lebih siap dirugikan ketimbang mempermalukan nama Tuhan”?
  5. Dalam konflik seperti apa diamnya gereja justru malah mempermalukan nama Tuhan? Apakah Anda memiliki contoh konkrit?
Bila Anda sedang berkonflik dengan seseorang, coba pikirkan dan gumulkan cara mengatasi konflik itu dengan cara yang memuliakan Tuhan.
Doakan agar gereja kita menjadi komunitas yang menegakkan kasih dan keadilan Allah. Menyikapi tiap konflik dengan cara yang memuliakan Allah.
Download Ringkasan Khotbah
Download Ringkasan Khotbah
Tutup Ringkasan Khotbah
Tutup Ringkasan Khotbah