Ringkasan Khotbah
2 Juni 2024
Bahan Pertemuan Kelompok Kecil
Hanya Satu Injil
Galatia 1 : 6-10
Hanya satu Injil
6 Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain,
7 yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus.
8 Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.
9 Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia.
10 Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.
Surat Galatia merupakan surat yang paling unik di antara surat-surat Paulus karena tidak ada pujian kepada penerima asli setelah salam pembuka. Dalam surat-surat lainnya, Paulus mengucapkan terima kasih atas iman para pembacanya dan buah-buah rohani mereka (Rom. 1:8; Ef. 1:1; 1Tes. 1:2–3), namun bagian utama dari surat Galatia dimulai dengan teguran keras kepada jemaat di Galatia. Dalam surat ini, Paulus langsung meluapkan emosi dan kekesalannya. Penyebabnya adalah jemaat Galatia begitu mudah berbalik dari Injil Yesus Kristus menuju injil yang lain (Gal. 1:6). Beberapa penafsir melihat bahwa kesesatan mereka terjadi hanya berselang sekitar satu tahun setelah kunjungan Paulus. Apa yang dilakukan oleh guru-guru palsu ini?
Injil yang lain. Kisahnya dilatarbelakangi tidak lama setelah kunjungan pertama Paulus. Muncul guru-guru Yahudi yang tiba di Galatia. Apa yang diajarkan mereka bertentangan dengan apa yang diajarkan Paulus. Paulus mengajarkan bahwa untuk dapat menerima pengampunan Allah dan karunia hidup baru diperlukan pertobatan dan iman. Tetapi guru-guru itu bersikeras bahwa itu belum cukup. Mereka mengharuskan orang non-Yahudi yang telah bertobat agar disunat dan menaati hukum Yahudi. Sunat merupakan simbol ketaatan pada hukum Musa dan tradisi Yahudi.
Terkutuklah mereka. Akibat dari mereka yang terpikat oleh pengajaran palsu tidaklah main-main. Hal ini adalah masalah yang serius. Paulus bahkan menegaskan bahwa siapa pun – termasuk dirinya sendiri atau bahkan malaikat dari surga – yang memberitakan injil yang berbeda dari Injil Kristus sedang hidup di bawah kutukan Allah. Dengan kata lain, murka Allah ada pada siapa pun yang memberitakan injil palsu. Martin Luther menyebut kondisi ini sebagai “no communion with God.” Hal yang sama juga berlaku bagi pengkhotbah dan pengajar masa kini. Mereka tidak bebas untuk memodifikasi Injil agar sesuai dengan selera mereka sendiri atau selera pendengarnya. Otoritas tertinggi di dalam gereja terletak pada Injil itu sendiri dan bukan pada individu mana pun. Oleh sebab itu, setiap jemaat tubuh Kristus harus mengawasi dirinya masing-masing dan menjadi pengingat bagi mereka yang salah mengerti tentang Injil Kristus. Ini sekaligus menjadi panggilan kita untuk tetap peka dan tunduk pada Injil Kristus. We must understanding the Bible and standing under the Bible.
Injil yang benar. Meskipun hanya sebuah ritual, tetapi Paulus melihat bahwa hal ini menghantam langsung iman orang percaya. Karena pada dasarnya guru-guru palsu mengajarkan bahwa keselamatan diperoleh dari iman dan ketaatan. Mereka memang tidak membuang kepercayaan kepada Yesus Kristus. Mereka masih mengakui nilai penting iman kepada Yesus Kristus dalam keselamatan. Hanya saja, mereka ingin menambahkan ketaatan kepada Hukum Taurat sebagai penyempurna keselamatan (Gal. 5:3). Persoalan ini terkesan sepele, tetapi telah mengubah landasan iman Kristen yang berdasarkan anugrah. Menambahkan ketaatan menjadi salah satu syarat diselamatkan adalah sesuatu yang salah. Paulus berargumen jika ada sesuatu yang dapat kita lakukan, maka sia-sialah pengorbanan Kristus di kayu salib (Gal. 2:21). Variasi dari Injil Kristus bukanlah Injil. Injil bukanlah berbicara tentang apa yang harus dilakukan manusia, tetapi apa yang sudah dilakukan Allah melalui Yesus Kristus. Siapa diri kita tidak ditentukan oleh apa yang sudah dilakukan kita bagi Kristus, melainkan apa yang sudah dilakukan Kristus bagi kita. Yesus telah melakukan semua yang diperlukan untuk menebus umat-Nya dan satu-satunya cara untuk menikmati penebusan adalah dengan mempercayai Dia dan apa yang telah Dia lakukan, tanpa mengandalkan perbuatan baik kita sama sekali. Oleh sebab itu, Paulus tanpa ragu-ragu mengecam jemaat Galatia yang justru dengan mudah mengikuti ajaran-ajaran palsu – bahkan Paulus mengecam berulang-ulang (Gal. 1:8-9; 5:2-3). Ketaatan manusia bukanlah usaha untuk mendapatkan keselamatan, melainkan hasil dari keselamatan yang diperoleh.
Hidup dalam Injil Kristus. Ketika kita mengalami kuasa Injil Kristus yang mengubah identitas dan hidup kita, maka kita menggunakan ketaatan kita untuk menyenangkan Dia. Tidak heran, Paulus juga tidak berharap mendapatkan perkenanan manusia (Gal. 1:10). Paulus memperkenalkan dirinya adalah hamba Kristus yang menjadi fokusnya ialah mengenal Kristus dan dikenal oleh Dia. Setiap manusia adalah hamba dari seseorang atau sesuatu. (Gal. 2:19-20) Siapa atau apa yang kita cari dengan segala cara mengungkapkan tuan sejati kita. Jadi, masalahnya bukan apakah kita akan menjadi hamba, melainkan siapa atau apa yang akan kita layani.
Roma 1 : 8
8 Pertama-tama aku mengucap syukur kepada Allahku oleh Yesus Kristus atas kamu sekalian, sebab telah tersiar kabar tentang imanmu di seluruh dunia.
Efesus 1 : 1
1 Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah, kepada orang-orang kudus di Efesus, orang-orang percaya dalam Kristus Yesus.
1 Tesalonika 1 : 2-3
2 Kami selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu semua dan menyebut kamu dalam doa kami.
3 Sebab kami selalu mengingat pekerjaan imanmu, usaha kasihmu dan ketekunan pengharapanmu kepada Tuhan kita Yesus Kristus di hadapan Allah dan Bapa kita.
Galatia 1 : 6
6 Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain,
Galatia 5 : 3
3 Sekali lagi aku katakan kepada setiap orang yang menyunatkan dirinya, bahwa ia wajib melakukan seluruh hukum Taurat.
Galatia 2 : 21
21 Aku tidak menolak kasih karunia Allah. Sebab sekiranya ada kebenaran oleh hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus.
Galatia 1 : 8-9
8 Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.
9 Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia.
Galatia 5 : 2-3
2 Sesungguhnya, aku, Paulus, berkata kepadamu: jikalau kamu menyunatkan dirimu, Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu.
3 Sekali lagi aku katakan kepada setiap orang yang menyunatkan dirinya, bahwa ia wajib melakukan seluruh hukum Taurat.
Galatia 1 : 10
10 Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.
Galatia 2 : 19-20
19 Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus;
20 namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.
Yohanes 12 : 12-27
Yesus dielu-elukan di Yerusalem
12 Keesokan harinya ketika orang banyak yang datang merayakan pesta mendengar, bahwa Yesus sedang di tengah jalan menuju Yerusalem,
13 mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru-seru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!"
14 Yesus menemukan seekor keledai muda lalu Ia naik ke atasnya, seperti ada tertulis:
15 "Jangan takut, hai puteri Sion, lihatlah, Rajamu datang, duduk di atas seekor anak keledai."
16 Mula-mula murid-murid Yesus tidak mengerti akan hal itu, tetapi sesudah Yesus dimuliakan, teringatlah mereka, bahwa nas itu mengenai Dia, dan bahwa mereka telah melakukannya juga untuk Dia.
17 Orang banyak yang bersama-sama dengan Dia ketika Ia memanggil Lazarus keluar dari kubur dan membangkitkannya dari antara orang mati, memberi kesaksian tentang Dia.
18 Sebab itu orang banyak itu pergi menyongsong Dia, karena mereka mendengar, bahwa Ia yang membuat mujizat itu.
19 Maka kata orang-orang Farisi seorang kepada yang lain: "Kamu lihat sendiri, bahwa kamu sama sekali tidak berhasil, lihatlah, seluruh dunia datang mengikuti Dia."
Yesus memberitakan kematian-Nya
20 Di antara mereka yang berangkat untuk beribadah pada hari raya itu, terdapat beberapa orang Yunani.
21 Orang-orang itu pergi kepada Filipus, yang berasal dari Betsaida di Galilea, lalu berkata kepadanya: "Tuan, kami ingin bertemu dengan Yesus."
22 Filipus pergi memberitahukannya kepada Andreas; Andreas dan Filipus menyampaikannya pula kepada Yesus.
23 Tetapi Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan.
24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.
25 Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal.
26 Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.
27 Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini.
Yohanes 21 : 15-17
15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
16 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
Yohanes 13 : 37
37 Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu!"
Yohanes 18 : 10
10 Lalu Simon Petrus, yang membawa pedang, menghunus pedang itu, menetakkannya kepada hamba Imam Besar dan memutuskan telinga kanannya. Nama hamba itu Malkhus.
Yohanes 21 : 17b
17b Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau."
Yohanes 21 : 17c-19a
17c Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
19a Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah.
Yohanes 21 : 19b
19b Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."
- Bagikan pada anggota yang lain apa hal yang paling membekas bagi Anda dari kotbah hari Minggu kemarin (Ilustrasi? Poin kotbah? Suasana hati Anda? Dsb)? Mengapa?
- Bagaimana kita melihat kondisi hari-hari ini ketika banyak variasi Injil Kristus?
- Apakah ada syarat dan ketentuan yang berlaku untuk mendapatkan kasih karunia Allah?
- Bagaimana penilaian orang lain dapat mempengaruhi identitas kita sebagai hamba Kristus?
- Doakan mereka yang telah terpikat oleh berita injil yang lain agar Allah mengetuk pintu hati mereka.
- Doakan kita agar kita boleh mengenal Injil Kristus yang benar dan menjadi sahabat bagi mereka yang terhilang.