Minggu, 19 Mei 2024
“sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.” (KPR 2:47)
Bacaan hari ini: Kisah Para Rasul 2:47 | Ayat Bacaan: Kisah Para Rasul 2:41-47
Sebagai makhluk sosial, manusia terdorong untuk bergabung dan membentuk suatu komunitas. Komunitas ini umumnya terbentuk karena latar belakang dan tujuan yang sama. Ini juga terjadi dalam jemaat mula-mula. Mereka membangun persekutuan sebagai sesama orang yang percaya kepada Kristus. Di dalam persekutuan itu, mereka tumbuh bersama, saling mendukung dan membangun dalam iman dan kasih.
Dalam Kis. 2:41-47, kita menemukan gambaran yang menginspirasi tentang gereja perdana yang bertumbuh, baik dalam jumlah, maupun dalam iman dan kesaksian. Ayat-ayat ini menampilkan bagaimana mereka yang baru dibaptis—sekitar tiga ribu jiwa—menjadi bagian dari sebuah komunitas yang dinamis. Ajaran para rasul, persekutuan, pemecahan roti, dan doa menjadi inti dari kehidupan mereka bersama. Di sini, kita diajarkan bahwa kesaksian gereja tidak hanya terletak pada ucapan, tetapi juga pada kehidupan yang dijalani bersama dalam kasih dan kesetiaan kepada ajaran Kristus. Tindakan-tindakan yang sederhana namun radikal menjadi bukti nyata dari iman, dan menarik banyak orang ke dalam kehidupan baru dalam Kristus. Gereja yang bersaksi adalah gereja yang berani mengatasi batas- batas dan membangun komunitas di mana setiap anggota merasa terpanggil untuk berbagi, tidak hanya dalam hal materi, tetapi juga dalam kasih, doa, dan dukungan satu sama lain.
Kis. 2:41-47 juga menggambarkan gereja sebagai tubuh yang bertumbuh bukan hanya karena aksi spektakuler atau persuasi, melainkan karena kasih Allah yang nyata dalam kehidupan komunitas. Ini mengingatkan kita bahwa kesaksian gereja yang paling efektif mungkin bukan melalui debat teologi atau kampanye penginjilan yang besar, tetapi melalui kehadiran yang penuh kasih dan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Langkah bersaksi ini tidak selalu mudah. Kehidupan bersama memerlukan pengorbanan, kerendahan hati, dan keberanian untuk menghadapi tantangan. Akan tetapi, dalam dunia yang bising, egosentris dan penuh konflik, panggilan untuk menjadi komunitas yang bersaksi melalui perbuatan kasih dan persekutuan adalah panggilan yang harus kita hidupi.
STUDI PRIBADI: Bagaimana tindakan dan sikap Anda menjadi kesaksian iman bagi orang lain? Apakah ada perubahanyang Anda ingin buat untuk menjadi saksi yang lebih efektif?
Pokok Doa: Berdoalah agar setiap kita diberi keberanian dan kesempatan untuk bersaksi tentang kasih dan kebenaran Injil, baik melalui kata-kata maupun tindakan kita.
Kisah Para Rasul 2 : 41-47
Cara hidup jemaat yang pertama
41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
43 Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda.
44 Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama,
45 dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.
46 Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,
47 sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.
Kisah Para Rasul 5 : 1-11
Ananias dan Safira
1 Ada seorang lain yang bernama Ananias. Ia beserta isterinya Safira menjual sebidang tanah.
2 Dengan setahu isterinya ia menahan sebagian dari hasil penjualan itu dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki rasul-rasul.
3 Tetapi Petrus berkata: "Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu?
4 Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah."
5 Ketika mendengar perkataan itu rebahlah Ananias dan putuslah nyawanya. Maka sangatlah ketakutan semua orang yang mendengar hal itu.
6 Lalu datanglah beberapa orang muda; mereka mengapani mayat itu, mengusungnya ke luar dan pergi menguburnya.
7 Kira-kira tiga jam kemudian masuklah isteri Ananias, tetapi ia tidak tahu apa yang telah terjadi.
8 Kata Petrus kepadanya: "Katakanlah kepadaku, dengan harga sekiankah tanah itu kamu jual?" Jawab perempuan itu: "Betul sekian."
9 Kata Petrus: "Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan? Lihatlah, orang-orang yang baru mengubur suamimu berdiri di depan pintu dan mereka akan mengusung engkau juga ke luar."
10 Lalu rebahlah perempuan itu seketika itu juga di depan kaki Petrus dan putuslah nyawanya. Ketika orang-orang muda itu masuk, mereka mendapati dia sudah mati, lalu mereka mengusungnya ke luar dan menguburnya di samping suaminya.
11 Maka sangat ketakutanlah seluruh jemaat dan semua orang yang mendengar hal itu.
Kisah Para Rasul 4 : 31
31 Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.
1 Korintus 15 : 4
4 bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;
Kisah Para Rasul 2 : 34a
34a Sebab bukan Daud yang naik ke sorga,
Kisah Para Rasul 2 : 34b
34b malahan Daud sendiri berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku:
Kisah Para Rasul 2 : 36
36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."