Ringkasan Khotbah
5 Mei 2024
Bahan Pertemuan Kelompok Kecil
Gereja Yang Sehat : Persekutuan
Kisah Para Rasul 2 : 41-47
Cara hidup jemaat yang pertama
41Â Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
42Â Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
43Â Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda.
44Â Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama,
45Â dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.
46Â Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,
47Â sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.
Dalam perjalanan iman kita, kita seringkali mendapati diri kita dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan yang mendasar tentang bagaimana membangun gereja yang sehat dan berdampak. Kisah Para Rasul 2:41-47 memberikan gambaran yang jelas tentang dua hal penting yang harus kita pahami dan miliki agar kita dapat menjadi gereja yang sehat. Pertama, persekutuan dalam komunitas orang percaya dan yang kedua, ketekunan sebagai murid Kristus. Mari kita menjelajahi lebih dalam tentang kedua aspek ini, serta bagaimana kita dapat menerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari.
Persekutuan dalam komunitas orang percaya adalah lebih dari sekadar berkumpul bersama di gereja setiap minggu. Ini adalah tentang membangun hubungan yang erat dengan sesama percaya, di mana kita saling membangun, mendukung, dan mendorong satu sama lain dalam iman. Di zaman modern yang penuh dengan kesibukan dan distraksi, tantangan untuk memprioritaskan persekutuan bisa menjadi sangat besar. Namun, kita harus ingat bahwa kita tidak diciptakan untuk menjalani kehidupan ini sendirian. Tuhan menciptakan kita untuk hidup dalam komunitas yang saling mendukung.
Bagaimana kita bisa membangun persekutuan yang kokoh dalam komunitas gereja kita? Salah satu cara yang efektif adalah dengan terlibat dalam kelompok kecil atau GDG di gereja. Ini adalah tempat di mana kita bisa berbagi pengalaman, doa, dan Firman Tuhan bersama. Melalui pertemuan rutin ini, kita dapat saling mendorong dan membangun satu sama lain dalam iman. Selain itu, kita juga bisa menciptakan waktu khusus untuk berkumpul dengan sesama orang percaya di luar gereja, seperti melakukan kegiatan sosial atau makan bersama. Ini adalah kesempatan untuk memperdalam hubungan kita dengan sesama orang percaya dan membangun komunitas yang lebih erat.
Ketekunan sebagai murid Kristus adalah kunci untuk memperkuat fondasi rohani kita dan mengalami pertumbuhan yang berkelanjutan dalam iman. Namun, tantangan untuk tetap tekun dalam iman bisa menjadi sangat besar. Kesibukan dunia, godaan dosa, dan ketidaksempurnaan kita sebagai manusia seringkali menghalangi kita untuk terus bertumbuh dalam iman.
Bagaimana kita bisa tetap tekun sebagai murid Kristus di tengah-tengah tantangan ini? Pertama-tama, kita perlu memprioritaskan hubungan kita dengan Tuhan melalui doa, pembacaan Alkitab, dan kehadiran dalam ibadah. Ini adalah fondasi dari kehidupan rohani kita dan membantu kita tetap terhubung dengan sumber kekuatan kita, yaitu Tuhan. Selain itu, kita juga perlu mencari dukungan dari sesama percaya. Bergabung dengan kelompok doa atau kelompok GDG gereja adalah cara yang baik untuk saling mendukung dan membangun satu sama lain dalam iman.
Aplikasi dalam Kehidupan Sehari-hari
Bagaimana kita bisa menerapkan prinsip-prinsip persekutuan dalam komunitas orang percaya dan ketekunan sebagai murid Kristus dalam kehidupan kita sehari-hari? Pertama-tama, kita bisa menciptakan waktu khusus setiap minggu untuk berkumpul dengan sesama percaya, baik di gereja maupun di luar gereja. Gunakan waktu ini untuk berbagi, berdoa, dan membangun hubungan yang erat dengan sesama percaya. Selain itu, tetaplah disiplin dalam menjaga hubungan kita dengan Tuhan melalui doa, pembacaan Alkitab, dan kehadiran dalam ibadah. Jadwalkan waktu khusus setiap hari untuk berdoa dan membaca Firman Tuhan. Ini akan membantu kita tetap terhubung dengan Tuhan dan memperkuat iman kita.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini dalam kehidupan kita sehari-hari, kita akan dapat membangun gereja yang sehat dan berdampak. Mari kita menjadi komunitas orang percaya yang saling mendukung dan membangun satu sama lain dalam iman, serta tetap tekun sebagai murid Kristus di tengah-tengah tantangan kehidupan. Dengan begitu, kita akan dapat menjadi saksi-saksi Kristus yang berpengaruh dalam dunia ini dan menarik mereka yang belum percaya kepada Kristus (ayat 47).
Kisah Para Rasul 2 : 41-47
Cara hidup jemaat yang pertama
41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
43 Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda.
44 Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama,
45 dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.
46 Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,
47 sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.
Kisah Para Rasul 2 : 42b
42b Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
Kisah Para Rasul 2 : 44-47a
44 Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama,
45 dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.
46 Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,
47a sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang.
Kisah Para Rasul 2 : 42a
42a Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan.
Kisah Para Rasul 2 : 43
43 Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda.
Kisah Para Rasul 2 : 47
47 sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.
Yohanes 21 : 7
7 Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau.
Lukas 5 : 8
8 Ketika Simon Petrus melihat hal itu iapun tersungkur di depan Yesus dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa."
Amsal 3 : 5
5 Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
Yohanes 21 : 15-19
Gembalakanlah domba-domba-Ku
15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
16 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."
Yohanes 12 : 12-27
Yesus dielu-elukan di Yerusalem
12 Keesokan harinya ketika orang banyak yang datang merayakan pesta mendengar, bahwa Yesus sedang di tengah jalan menuju Yerusalem,
13 mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru-seru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!"
14 Yesus menemukan seekor keledai muda lalu Ia naik ke atasnya, seperti ada tertulis:
15 "Jangan takut, hai puteri Sion, lihatlah, Rajamu datang, duduk di atas seekor anak keledai."
16 Mula-mula murid-murid Yesus tidak mengerti akan hal itu, tetapi sesudah Yesus dimuliakan, teringatlah mereka, bahwa nas itu mengenai Dia, dan bahwa mereka telah melakukannya juga untuk Dia.
17 Orang banyak yang bersama-sama dengan Dia ketika Ia memanggil Lazarus keluar dari kubur dan membangkitkannya dari antara orang mati, memberi kesaksian tentang Dia.
18 Sebab itu orang banyak itu pergi menyongsong Dia, karena mereka mendengar, bahwa Ia yang membuat mujizat itu.
19 Maka kata orang-orang Farisi seorang kepada yang lain: "Kamu lihat sendiri, bahwa kamu sama sekali tidak berhasil, lihatlah, seluruh dunia datang mengikuti Dia."
Yesus memberitakan kematian-Nya
20 Di antara mereka yang berangkat untuk beribadah pada hari raya itu, terdapat beberapa orang Yunani.
21 Orang-orang itu pergi kepada Filipus, yang berasal dari Betsaida di Galilea, lalu berkata kepadanya: "Tuan, kami ingin bertemu dengan Yesus."
22 Filipus pergi memberitahukannya kepada Andreas; Andreas dan Filipus menyampaikannya pula kepada Yesus.
23 Tetapi Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan.
24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.
25 Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal.
26 Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.
27 Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini.
Yohanes 21 : 15-17
15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
16 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
Yohanes 13 : 37
37 Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu!"
Yohanes 18 : 10
10 Lalu Simon Petrus, yang membawa pedang, menghunus pedang itu, menetakkannya kepada hamba Imam Besar dan memutuskan telinga kanannya. Nama hamba itu Malkhus.
Yohanes 21 : 17b
17b Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau."
Yohanes 21 : 17c-19a
17c Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
19a Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah.
Yohanes 21 : 19b
19b Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."
- Bagikan pada anggota yang lain apa hal yang paling membekas bagi Anda dari kotbah hari Minggu kemarin (Ilustrasi? Poin kotbah? Suasana hati Anda? Dsb.)? Mengapa?
- Menurut Anda, apa yang Tuhan ajarkan untuk dapat menjadi penyalur berkat yang berkenan kepada-Nya?
- Apa yang menjadi kendala kita untuk dapat melakukannya? Bagaimana cara mengatasinya?
- Mengucap syukur atas komunitas yang Tuhan berikan di dalam kehidupan kita sebagai orang percaya di dalam lingkungan gereja-Nya.
- Berdoa agar Tuhan menolong kita sebagai murid-murid-Nya untuk dapat membangun persekutuan dalam komunitas gereja di mana Tuhan tempatkan.
- Mohon penyertaan dan hikmat Tuhan agar dapat bertekun di dalam-Nya di tengah-tengah tantangan kehidupan ini.