Ringkasan Khotbah
21 April 2024
Bahan Pertemuan Kelompok Kecil
Yesus dan Mereka Yang Menolak-Nya
Matius 28 : 11-15
Dusta Mahkamah Agama
11Â Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala.
12Â Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu
13Â dan berkata: “Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur.
14Â Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa.”
15Â Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.
Kisah ini merupakan kisah khas Injil Matius yang tidak bisa ditemukan di Injil Sinoptik lainnya. Matius sendiri nampaknya menulis kisah ini dengan dua tujuan utama. Pertama, Matius mencoba menjawab klaim yang beredar pasca kebangkitan, bahwa mayat Yesus dicuri. Melalui bagian ini, ia hendak menjawab dan menunjukkan asal mula klaim yang sama sekali tidak berdasar itu. Kedua, Matius hendak menunjukkan kepicikan dan kekerasan hati para pemimpin agama pada masa itu. Di Matius 27:42, kita membaca bahwa para imam kepala, para ahli Taurat, dan para tua-tua mengolok Yesus dan berkata bahwa mereka akan percaya pada-Nya jika Ia bisa turun dari kayu salib. Faktanya, pernyataan itu hanyalah sebuah klaim kosong. Tuhan memberi bukti yang lebih besar kepada mereka: Ia bukan turun dari kayu salib tetapi bangkit dari kematian. Akan tetapi, bukannya percaya, mereka malah melakukan persekongkolan jahat dan menyebarkan klaim palsu.
Kita mungkin berpikir, bukankah para pemuka agama ini bukan saksi mata langsung? Meski mereka bukan saksi mata langsung, kita harus ingat dalam budaya Yahudi kesaksian dua orang pria atau lebih merupakan kesaksian yang kuat. Dengan kata lain, mereka sebenarnya punya landasan yang kuat untuk mempercayai kesaksian para penjaga tersebut.
Makin ironis, klaim yang mereka buat adalah klaim yang benar-benar absurd. Setidaknya ada dua alasan utama mengapa klaim yang mereka buat itu absurd dan tidak masuk akal. Pertama, para murid Yesus bukanlah orang-orang dengan kekuatan militer yang baik. Beberapa penafsir menduga para penjaga di sini ialah tentara penjaga Bait Allah. Meski demikian, mayoritas penafsir setuju bahwa tentara yang dimaksud di sini kemungkinan besar ialah tentara Roma (bnd. 27:65-66). Yang manapun, kita bisa yakin bahwa para tentara ini pasti memiliki kemampuan militer yang cukup unggul. Dalam konteks ini, kisah sekelompok orang awam mencuri sesuatu yang penting dan termeterai dari tentara terlatih adalah kisah yang hampir mustahil terjadi. Kisah ini menjadi makin mustahil mengingat dalam beberapa kasus, hukuman untuk pencuri mayat ialah hukuman mati!
Kedua, skenario yang mereka buat sangat menggelikan. Kisah yang dibuat para pemimpin agama ini jelas menimbulkan pertanyaan dalam banyak hal. Tentara Romawi adalah tentara dengan kemampuan yang tinggi, bagaimana mungkin mereka semua (bukan hanya salah satu) bisa lengah dan tertidur? Bila para tentara itu memang tertidur, bagaimana mereka bisa tahu bahwa mayat Yesus dicuri? Bila mereka memang tertidur, bagaimana mungkin suara gemuruh batu penutup kubur yang didorong tidak membangunkan mereka? Bila hanya salah satu yang terbangun, mengapa ia tidak membangunkan yang lain dan menangkap para murid yang hendak mencuri mayat Yesus?
Pendeknya, catatan ini mengingatkan kita sebuah kebenaran yang penting. Bukti dan argument yang kuat bukanlah alasan utama seseorang bertobat atau menerima kebenaran. Nyatanya, para pemimpin agama ini tetap mengeraskan hati meski ada bukti kuat bahwa semua yang Yesus katakan sebelumnya benar. Iman Kristen menyadari bahwa alasan utama seseorang menerima kebenaran ialah anugerah Allah. Tanpa anugerah Allah, seseorang tidak akan bisa melihat dan menerima kebenaran dengan tepat.
Ini memberi implikasi penting dalam tugas pemberitaan Injil: tugas bukan hanya memberitakan Injil sebaik mungkin, tapi juga berdoa agar Tuhan menyentuh hati orang tersebut. Tanpa anugerah Tuhan, mata manusia akan selalu tertutup terhadap kebenaran.
Matius 27 : 42
42 "Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Ia Raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepada-Nya.
Matius 27 : 65-66
65 Kata Pilatus kepada mereka: "Ini penjaga-penjaga bagimu, pergi dan jagalah kubur itu sebaik-baiknya."
66 Maka pergilah mereka dan dengan bantuan penjaga-penjaga itu mereka memeterai kubur itu dan menjaganya.
Yohanes 21 : 11
11 Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak.
Yohanes 21 : 3
3 Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.
Yohanes 21 : 4-6
4 Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
5 Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada."
6 Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.
Yohanes 21 : 3c
3c Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.
Yohanes 21 : 7
7 Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau.
Lukas 5 : 8
8 Ketika Simon Petrus melihat hal itu iapun tersungkur di depan Yesus dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa."
Amsal 3 : 5
5 Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
Yohanes 21 : 15-19
Gembalakanlah domba-domba-Ku
15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
16 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."
Yohanes 12 : 12-27
Yesus dielu-elukan di Yerusalem
12 Keesokan harinya ketika orang banyak yang datang merayakan pesta mendengar, bahwa Yesus sedang di tengah jalan menuju Yerusalem,
13 mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru-seru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!"
14 Yesus menemukan seekor keledai muda lalu Ia naik ke atasnya, seperti ada tertulis:
15 "Jangan takut, hai puteri Sion, lihatlah, Rajamu datang, duduk di atas seekor anak keledai."
16 Mula-mula murid-murid Yesus tidak mengerti akan hal itu, tetapi sesudah Yesus dimuliakan, teringatlah mereka, bahwa nas itu mengenai Dia, dan bahwa mereka telah melakukannya juga untuk Dia.
17 Orang banyak yang bersama-sama dengan Dia ketika Ia memanggil Lazarus keluar dari kubur dan membangkitkannya dari antara orang mati, memberi kesaksian tentang Dia.
18 Sebab itu orang banyak itu pergi menyongsong Dia, karena mereka mendengar, bahwa Ia yang membuat mujizat itu.
19 Maka kata orang-orang Farisi seorang kepada yang lain: "Kamu lihat sendiri, bahwa kamu sama sekali tidak berhasil, lihatlah, seluruh dunia datang mengikuti Dia."
Yesus memberitakan kematian-Nya
20 Di antara mereka yang berangkat untuk beribadah pada hari raya itu, terdapat beberapa orang Yunani.
21 Orang-orang itu pergi kepada Filipus, yang berasal dari Betsaida di Galilea, lalu berkata kepadanya: "Tuan, kami ingin bertemu dengan Yesus."
22 Filipus pergi memberitahukannya kepada Andreas; Andreas dan Filipus menyampaikannya pula kepada Yesus.
23 Tetapi Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan.
24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.
25 Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal.
26 Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.
27 Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini.
Yohanes 21 : 15-17
15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
16 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
Yohanes 13 : 37
37 Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu!"
Yohanes 18 : 10
10 Lalu Simon Petrus, yang membawa pedang, menghunus pedang itu, menetakkannya kepada hamba Imam Besar dan memutuskan telinga kanannya. Nama hamba itu Malkhus.
Yohanes 21 : 17b
17b Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau."
Yohanes 21 : 17c-19a
17c Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
19a Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah.
Yohanes 21 : 19b
19b Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."
- Bagikan pada anggota yang lain apa hal yang paling membekas bagi Anda dari kotbah hari Minggu kemarin (Ilustrasi? Poin kotbah? Suasana hati Anda? Dsb)? Mengapa?
- Mengapa Matius perlu menuliskan kisah ini bagi kita?
- Menurut Anda, apakah mungkin para murid yang tidak memiliki kemampuan militer mumpuni bisa mencuri dari sekelompok tentara dengan kemampuan militer yang unggul?
- Mengapa kisah karangan bahwa mayat Yesus dicuri adalah kisah yang menggelikan? Apakah ada kejanggalan lain yang Anda lihat dari kisah karangan tersebut?
- Mengapa bukti dan argumen yang kuat tidak selalu bisa membuat orang percaya dan menerima kebenaran Allah?
- Apakah menurut Anda kebangkitan adalah penjelasan terbaik atas kubur Yesus yang kosong?
- Dalam hal apa Anda menyadari karya anugerah Allah di dalam diri Anda? Ceritakan pada rekan GDG Anda.
- Doakan agar Tuhan memelihara Jemaat GKA Gloria dalam anugerah dan kebenaran-Nya.
- Doakan agar Jemaat Tuhan menyadari bahwa pekerjaan Misi (penginjilan) dan anugerah Allah (doa) adalah dua hal yang harus berjalan bersama-sama.