Kamis, 28 Maret 2024
“Dan Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes serta-Nya. Ia sangat takut dan gentar, lalu kata-Nya kepada mereka: ‘Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah.’” (Markus 14:33-34)
Pembahasan: Markus 14:33-34 | Ayat Bacaan: Markus 14:32-42
Peristiwa Tuhan Yesus berdoa di Taman Getsemani adalah sebuah peristiwa yang memberikan banyak pelajaran untuk kita renungkan. Pelajaran pertama, Tuhan Yesus adalah benar-benar Anak Allah yang menjadi manusia yang merasakan apa yang manusia rasakan. Saat itu, Tuhan Yesus merasa takut dan gentar sehingga hati-Nya sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Lukas 22:44 menyatakan, peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah. Apa yang ditakutkan oleh Yesus? Yesus bukan takut terhadap penderitaan fisik yang akan dialami-Nya di atas kayu salib. Yesus juga bukan takut terhadap penderitaan emosi karena ditinggalkan para murid dan dihina oleh para pembenci-Nya. Yang ditakutkan adalah cawan yang diminta oleh Yesus kepada Bapa untuk diambil dari-Nya jika sekiranya mungkin. Cawan melambangkan murka Allah atas dosa manusia yang harus ‘diminum’ Yesus. Penderitaan yang Yesus alami di atas kayu salib bukan sekadar fisik dan emosi, tetapi Yesus menanggung dosa manusia dan itu adalah hal yang begitu menakutkan. Dalam hal ini, kita belajar memahami bahwa dosa tidak bisa diremehkan dalam hidup manusia, dan hendaknya kita selalu bersyukur untuk kasih karunia Allah dalam Yesus Kristus yang mati untuk menebus dosa kita.
Pelajaran kedua, di dalam pergumulan-Nya, Yesus berdoa memohon kekuatan dari Bapa dalam menjalani kehendak-Nya. Demikian juga dalam kehidupan kita dengan segala pergumulan, janganlah kita lalai berdoa dan berserah kepada Tuhan Yesus yang telah menang atas segala pencobaan dan pergumulan. Kita tidak menjalani pergumulan dengan kekuatan sendiri, tetapi memohon kekuatan dari Tuhan agar kita dimampukan untuk tetap berjalan dalam kehendak-Nya walau ada ketakutan yang dirasakan. Bukankah Ibrani 4:15-16 menyatakan bahwa Imam Besar yang kita punya, yaitu Tuhan Yesus, adalah Imam Besar yang turut merasakan segala kelemahan-kelemahan kita, Ia dicobai tetapi tidak berbuat dosa. Maka kita dapat menghampiri-Nya untuk menerima rahmat dan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
STUDI PRIBADI: Apakah yang ditakutkan oleh Tuhan Yesus ketika bergumul di Taman Getsemani? Apa yang Anda pelajari dari pergumulan Tuhan Yesus ini?
Pokok Doa: Berdoa bagi saudara seiman yang Anda tahu sedang bergumul berat dalam hidupnya, agar Tuhan yang menopang dirinya dan kiranya Allah juga memakai Anda dan gereja-Nya untuk menguatkannya dalam Tuhan.
Markus 14 : 32-42
Di taman Getsemani
32 Lalu sampailah Yesus dan murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Kata Yesus kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku berdoa."
33 Dan Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes serta-Nya. Ia sangat takut dan gentar,
34 lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah."
35 Ia maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdoa supaya, sekiranya mungkin, saat itu lalu dari pada-Nya.
36 Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki."
37 Setelah itu Ia datang kembali, dan mendapati ketiganya sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga satu jam?
38 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah."
39 Lalu Ia pergi lagi dan mengucapkan doa yang itu juga.
40 Dan ketika Ia kembali pula, Ia mendapati mereka sedang tidur, sebab mata mereka sudah berat dan mereka tidak tahu jawab apa yang harus mereka berikan kepada-Nya.
41 Kemudian Ia kembali untuk ketiga kalinya dan berkata kepada mereka: "Tidurlah sekarang dan istirahatlah. Cukuplah. Saatnya sudah tiba, lihat, Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa.
42 Bangunlah, marilah kita pergi. Dia yang menyerahkan Aku sudah dekat."
Lukas 42 : 44
44 Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.
Ibrani 4 : 15-16
15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Yohanes 12 : 1-8
Yesus diurapi di Betania
1 Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati.
2 Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus.
3 Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.
4 Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata:
5 "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?"
6 Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.
7 Maka kata Yesus: "Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku.
8 Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu."
Markus 14 : 5
5 Sebab minyak ini dapat dijual tiga ratus dinar lebih dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin." Lalu mereka memarahi perempuan itu.
Markus 14 : 6
6 Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah dia. Mengapa kamu menyusahkan dia? Ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku.