24 Maret 2024

Ringkasan Khotbah
24 Maret 2024

Bahan Pertemuan Kelompok Kecil

PERARAKAN KEMENANGAN

Matius 21 : 1-11

Secara sederhana, perikop ini berbicara soal satu hal utama, yakni klaim Tuhan Yesus sebagai Mesias. Ini hal yang menarik sebab di awal pelayanan-Nya, kita melihat Tuhan Yesus justru cenderung menutupi identitas diri-Nya. Ketika Ia melakukan beberapa mujizat, misalnya, Ia malah melarang orang-orang yang melihat atau mengalaminya untuk memberitakan apa yang Dia lakukan (misal Mat. 8:4; 9:30; 17:9). Selain itu, Dia juga lebih suka menyebut diri dengan sebutan yang enigmatis (membingungkan) yakni “Anak Manusia.” Nah, setelah sekian lama “menutupi” identitas diri-Nya, kini Tuhan Yesus justru secara terbuka menunjukkan bahwa diri-Nya ialah Mesias, Raja yang dinantikan selama ini.

Klaim ini bisa terlihat dari dua catatan dalam nas kita. Pertama, Tuhan Yesus sengaja masuk ke Yerusalem dengan menunggangi keledai. Bagi orang Yahudi, Yerusalem adalah kota kudus, sehingga orang harus pergi ke sana dengan berjalan kaki. Yosefus mencatat Aleksander Agung harus turun dari kudanya dan berjalan ke Yerusalem (Antiq. 11.325-329). Bahkan sebuah traktat Mishnah mencatat bahwa orang yang tidak mampu berjalan ke Yerusalem tidak boleh masuk ke kota tersebut (m. Haggigah 1:1). Karena itu, tindakan Tuhan yang menunggangi keledai ke Yerusalem adalah tindakan yang amat provokatif. Tapi Matius mencatat bahwa Tuhan dengan sengaja melakukannya untuk menggenapi nubuatan dalam Zakharia 9:9 (bnd. ayat 4-5).

Kedua, Tuhan membiarkan penghormatan Mesianik yang dilakukan orang banyak kepada-Nya. Kita membaca bahwa para murid mengalasi keledai yang Tuhan tunggangi dengan pakaian mereka (ay. 7). Selain itu, orang banyak menghamparkan pakaian mereka di jalan dan melambaikan ranting pohon (ay. 8). Tindakan ini merupakan penyambutan terhadap pemimpin yang menang (bnd. 2Raj. 9:13; 1Mak. 13:51; 2Mak. 10:7). Puncaknya ialah seruan orang banyak di ayat 9. Seruan ini merupakan sambutan terhadap raja dan Mesias (2Sam. 14:4; 2Raj. 6:26; Mat. 23:39). Pembiaran Tuhan menunjukkan persetujuan-Nya dengan Tindakan orang banyak itu.

Lantas apa pelajaran penting yang bisa kita tarik dari bagian ini? Pertama, perbedaan Tuhan dan ekspektasi kita. Meski orang banyak menyambut Tuhan, Matius mencatat benih penolakan orang Yerusalem (ay. 10-11). Tetapi mengapa mereka bisa sampai menolak Tuhan dan bahkan berani menyalibkan Dia? Seorang penafsir, N. T. Wright, memberikan sebuah jawaban yang tepat: adanya ketidakocokan antara harapan mereka tentang Tuhan dan apa yang Tuhan kerjakan menjadi penyebabnya. Harapan mereka tentang Tuhan membutakan mereka terhadap apa yang Tuhan katakan mengenai misi-Nya. Di sini kita sangat perlu berhati-hati sebab kita juga rawan terjebak dalam masalah yang sama. Kita sering hidup dalam fantasi kita tentang Tuhan sehingga kita menjadi buta terhadap apa yang Tuhan katakan dan lakukan bagi kita. Tuhan yang benar akan menantang, mengoreksi, dan melampaui harapan kita. di sini kita perlu merenungkan dengan serius pernyataan yang dalam dari Timothy Keller, “Jika Tuhan yang kita sembah selalu setuju dengan kita, kita tidak sedang menyembah Tuhan yang benar. Kita menyembah versi ideal dari diri kita!”

Kedua, raja yang rendah hati dan lemah lembut. Tuhan memberi gambaran berbeda tentang seorang raja: Ia datang menunggang keledai bukan kuda. Pada masa itu, seorang raja identik dengan tiga hal utama: harta, kekuasaan, dan kemuliaan. Tetapi Tuhan justru menampilkan gambaran raja yang berbeda: rendah hati, sederhana, dan lemah lembut. Sikap ini sangat perlu kita renungkan di tengah jaman ini, sebab jaman kita ini juga diam-diam mendorong kita tergila-gila dengan uang, kekuasaan, dan prestise. Pertanyaannya jalan siapakah yang akan kita ikuti? Apakah kita mengikuti jalan dunia atau jalan Kristus? Meski jaman mengejar hal yang salah, kiranya kita tetap menjadi umat yang menunjukkan kerendahan hati, kesederhanaan, dan kelemah lembutan.

×

Matius 8 : 4

4 Lalu Yesus berkata kepadanya: "Ingatlah, jangan engkau memberitahukan hal ini kepada siapapun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah persembahan yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka."

×

Matius 9 : 30

30 Maka meleklah mata mereka. Dan Yesuspun dengan tegas berpesan kepada mereka, kata-Nya: "Jagalah supaya jangan seorangpun mengetahui hal ini."

×

Matius 17 : 9

9 Pada waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan kepada mereka: "Jangan kamu ceriterakan penglihatan itu kepada seorangpun sebelum Anak Manusia dibangkitkan dari antara orang mati."

×

Zakharia 9 : 9

9 Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.

×

Matius 21 : 4-5

4 Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi:

5 "Katakanlah kepada puteri Sion: Lihat, Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda."

×

Matius 21 : 7

7 Mereka membawa keledai betina itu bersama anaknya, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka dan Yesuspun naik ke atasnya.

×

Matius 21 : 8

8 Orang banyak yang sangat besar jumlahnya menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang memotong ranting-ranting dari pohon-pohon dan menyebarkannya di jalan.

×

2 Raja-raja 9 : 13

13 Segeralah mereka masing-masing mengambil pakaiannya dan membentangkannya di hadapan kakinya begitu saja di atas tangga, kemudian mereka meniup sangkakala serta berseru: "Yehu raja!"

×

Matius 21 : 9

9 Dan orang banyak yang berjalan di depan Yesus dan yang mengikuti-Nya dari belakang berseru, katanya: "Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!"

×

2 Samuel 14 : 4

4 Ketika perempuan Tekoa itu masuk menghadap raja, sujudlah ia dengan mukanya ke tanah dan menyembah, sambil berkata: "Tolonglah, ya tuanku raja!"

×

2 Raja-raja 6 : 26

26 Suatu kali ketika raja Israel berjalan di atas tembok, datanglah seorang perempuan mengadukan halnya kepada raja, sambil berseru: "Tolonglah, ya tuanku raja!"

×

Matius 23 : 39

39 Dan Aku berkata kepadamu: Mulai sekarang kamu tidak akan melihat Aku lagi, hingga kamu berkata: Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!"

×

Matius 21 : 10-11

10 Dan ketika Ia masuk ke Yerusalem, gemparlah seluruh kota itu dan orang berkata: "Siapakah orang ini?"

11 Dan orang banyak itu menyahut: "Inilah nabi Yesus dari Nazaret di Galilea."

  1. Bagikan pada anggota yang lain apa hal yang paling membekas bagi Anda dari kotbah hari Minggu kemarin (Ilustrasi? Poin kotbah? Suasana hati Anda? Dsb)? Mengapa?
  2. Menurut Anda apa artinya “Anak Manusia”? mengapa Tuhan Yesus lebih suka menyebut diri-Nya menggunakan sebutan ini?
  3. Mengapa Tuhan Yesus dengan sengaja datang dengan menaiki keledai? Apa makna dari tindakan Tuhan ini?
  4. Apa makna tindakan yang dilakukan orang banyak pada Tuhan? Mengapa Tuhan mendiamkan tindakan mereka?
  5. Mengapa orang-orang Yerusalem menolak dan bahkan menyalibkan Tuhan Yesus? Pernahkah Anda menemukan orang yang kecewa pada Tuhan karena harapan yang salah?
  6. Apa jalan hidup alternatif yang Tuhan tawarkan pada kita?
Pikirkan tiga hal konkrit yang akan Anda lakukan untuk menghidupi nilai-nilai kerendahan hati, kesederhanaan, dan kelemahlembutan.
  1. Doakan agar Jemaat GKA Gloria benar-benar berpegang pada Tuhan yang benar, bukan pada fantasi mereka tentang Tuhan.
  2. Doakan agar Jemaat Tuhan berjuang menghidupi sikap hidup alternatif yang Tuhan hadirkan, yakni kerendahan hati, kesederhanaan, dan kelemahlembutan.
Download Ringkasan Khotbah
Download Ringkasan Khotbah
Tutup Ringkasan Khotbah
Tutup Ringkasan Khotbah