Senin, 11 Maret 2024
“Maka jawab Simon Petrus: ‘Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!’” (Matius 16:16)
Pembahasan: Matius 16:15-16 | Bacaan setahun: Matius 16:13-20
Matius 16 : 13-20
Pengakuan Petrus
13 Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?”
14 Jawab mereka: “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.”
15 Lalu Yesus bertanya kepada mereka: “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?”
16 Maka jawab Simon Petrus: “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!”
17 Kata Yesus kepadanya: “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.
18 Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.
19 Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.”
20 Lalu Yesus melarang murid-murid-Nya supaya jangan memberitahukan kepada siapapun bahwa Ia Mesias.
Seorang suami berkata kepada istrinya, “Istriku, tahukah kamu kalau sampai hari ini aku makin mencintaimu?“ Istri lalu menjawab dengan senyum manis, “Tentu tahu sayang, buktinya sudah bertahun-tahun kita menikah dan kamu tetap betah mendengar ocehanku!” Percakapan ringan ini sebenarnya menunjukkan pengakuan suami terhadap istrinya. Pengakuan suami ini kemudian dipertegas oleh istrinya tentang alasan suami yang makin mencintainya.
Kata pengakuan memiliki arti yaitu proses, cara, perbuatan mengaku atau mengakui. Seseorang yang mengakui tentu, di dalam hatinya dan juga pikirannya, ada keyakinan akan sesuatu yang dia akui. Itulah yang menjadi pengakuan murid Tuhan Yesus yang bernama Petrus. Di waktu yang singkat ketika Tuhan Yesus bertanya kepada murid-murid-Nya, “Tetapi menurut kalian sendiri, Aku ini siapa?” (ay. 15. BIMK). Maka jawab Simon Petrus: ”Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” (ay. 16. TB). Jawaban Petrus ini mencerminkan ada pengakuan iman yang kuat terhadap Yesus sebagai Mesias yang dijanjikan dan Dialah Anak Allah yang hidup.
Pertanyaan Tuhan Yesus disampaikan dalam konteks mesianik. Tuhan Yesus ingin memastikan bahwa murid-murid-Nya bukan hanya memahami ajaran-Nya, tetapi juga identitas-Nya sebagai Mesias yang dijanjikan dalam Perjanjian Lama. Ketika Petrus menjawabnya, menunjukkan bahwa Petrus mengakui bahwa Yesus bukan hanya Mesias yang dijanjikan, tetapi juga Anak Allah yang hidup, yang menunjukkan hakikat ilahi dan kekekalan-Nya. Anak Allah yang hidup itu memberi kontras dengan berhala-berhala yang mati, yang mau menunjukkan Tuhan Yesus setingkat/setara dengan Allah.
Pada akhirnya, sangat penting memahami bahwa Yesus bukan hanya seorang guru atau nabi, tetapi Dialah Mesias yang dinanti-nantikan dan Anak Allah yang hidup. Pengakuan Petrus memberikan fondasi bagi pemahaman lebih lanjut tentang identitas dan misi Yesus sebagai Juruselamat. Untuk itu, pentingnya memiliki pengalaman iman pribadi dalam mengenal Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat di dalam kehidupan kita.
STUDI PRIBADI: Jelaskan pengakuan Petrus tentang Tuhan Yesus bahwa “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Bagaimanakah mewujudkan iman yang benar di tengah tantangan zaman yang ada saat ini?
Pokok Doa: Berdoalah bagi umat Tuhan yang mengalami keraguan di dalam iman mereka, supaya mereka tetap memiliki kebenaran yang sejati di dalam Kristus Yesus.
Matius 16 : 15
15 Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"
Matius 16 : 16
16 Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"
Matius 11 : 29b
29b karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
Yohanes 13:18
18 Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku.
Yohanes 15 : 16
16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.