Jumat, 08 Maret 2024
“Maka kata-Nya kepada perempuan itu: ‘Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!’” (Markus 5:34)
Pembahasan: Markus 5:28 | Bacaan setahun: Markus 5:25-34
Markus 5 : 28
28 Sebab katanya: “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.”
Markus 5 : 23-34
25 Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan.
26 Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk.
27 Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya.
28 Sebab katanya: “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.”
29 Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya.
30 Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: “Siapa yang menjamah jubah-Ku?”
31 Murid-murid-Nya menjawab: “Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?”
32 Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu.
33 Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya.
34 Maka kata-Nya kepada perempuan itu: “Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!”
Ketika masih kecil, kakek saya mengalami penyakit kronis dan dokter menyatakan beliau sulit disembuhkan. Saat itu, keluarga mulai mencari pengobatan alternatif, seperti ramuan herbal, kuasa gelap, dan lainnya. Suatu hari, seorang pendeta datang mendoakan jemaatnya yang terbaring di sebelah kakek saya. Saat itu, mama saya yang belum percaya memberanikan diri meminta pendeta tersebut mendoakan kakek saya. Dua minggu kemudian kakek saya berangsur pulih dan sejak itu mama saya mulai menaruh iman kepada Yesus. Tentu, hal ini tidak terjadi setiap kali seorang pendeta berdoa, namun yang ingin saya tekankan adalah mengenai iman kepada Yesus.
Ketika dalam perjalanan menuju rumah kepala rumah ibadat, Yesus merasakan adanya tenaga yang keluar dari diri-Nya, sehingga Dia berpaling dan memandang sekeliling untuk mencari siapa yang menjamah jubah-Nya. Seorang perempuan dengan takut dan gemetar tampil dan tersungkur di hadapan-Nya lalu menceritakan segalanya kepada Yesus. Ia mengalami pendarahan selama 12 tahun dan telah menghabiskan seluruh miliknya untuk melakukan pengobatan yang tidak mendatangkan kesembuhan sama sekali. Ketika ia mendengar mengenai Yesus, ia beriman bahwa jika ia menjamah jubah Yesus, pasti ia akan sembuh. Ia pun mencoba untuk melakukannya dan seketika ia menjadi sembuh dari penyakitnya. Mendengar apa yang perempuan ini ceritakan, Yesus bukannya marah, tetapi ia berkata, “Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu.” Melalui pernyataan Yesus, tentu kita tahu bahwa yang menyembuhkan perempuan ini bukan perkara jubah yang ia pegang, melainkan iman percayanya kepada Yesus yang berkuasa.
Kisah perempuan ini dan pernyataan Yesus seharusnya menggugah hati kita dan membuat kita bertanya, “Apakah kita telah memiliki iman seperti perempuan ini?” Iman yang sungguh-sungguh menyerahkan keseluruhan diri untuk percaya kepada Yesus yang berkuasa atas segala hal, termasuk kematian. Yesus bahkan telah mengalahkan maut melalui kematian dan kebangkitan-Nya. Apakah yang masih membuat kita ragu untuk sungguh-sungguh menaruh iman percaya kita kepada-Nya?
STUDI PRIBADI: Apa yang dialami perempuan dalam kisah ini? Menurut Anda, apa yang membuat perempuan ini sembuh? Apakah Anda memiliki iman yang demikian kepada Yesus? Masihkah Anda menaruh percaya kepada kuasa-kuasa lain?
Pokok Doa: Berdoa agar Roh Kudus meneguhkan iman percaya kita kepada Yesus. Jika Anda masih percaya pada kuasa-kuasa lain, kiranya Roh Kudus meneguhkan memampukan Anda untuk lepas dari hal-hal tersebut.
Lukas 9 : 59
59 Lalu Ia berkata kepada seorang lain: "Ikutlah Aku!" Tetapi orang itu berkata: "Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku."
Lukas 9 : 43-46
43 Maka takjublah semua orang itu karena kebesaran Allah.
Pemberitahuan kedua tentang penderitaan Yesus
(9-43b) Ketika semua orang itu masih heran karena segala yang diperbuat-Nya itu, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya:
44 "Dengarlah dan camkanlah segala perkataan-Ku ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia."
45 Mereka tidak mengerti perkataan itu, sebab artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak dapat memahaminya. Dan mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada-Nya.
Siapa yang terbesar di antara para murid
46 Maka timbullah pertengkaran di antara murid-murid Yesus tentang siapakah yang terbesar di antara mereka.
Lukas 9 : 48
48 dan berkata kepada mereka: "Barangsiapa menyambut anak ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku; dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia, yang mengutus Aku. Karena yang terkecil di antara kamu sekalian, dialah yang terbesar."
Yohanes 13:18
18 Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku.
Yohanes 15 : 16
16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.