25 Februari 2024

Ringkasan Khotbah
25 Februari 2024

Bahan Pertemuan Kelompok Kecil

BAPA SURGAWI MEMELIHARAKU

Matius 6 : 24-34

Kita baru memasuki bulan kedua dari tahun 2024, apa yang akan terjadi di sepanjang tahun ini atas diri kita; keluarga kita maupun bangsa kita, apalagi setelah Pemilu minggu kemarin, kita tidak tahu. Mungkin ada pikiran-pikiran yang muncul dalam benak kita: Apakah keadaan bangsa dan negara kita akan menjadi lebih baik ataukah sebaliknya? Apakah hari esok kita dan keluarga kita akan semakin terjamin atau sebaliknya?

Di tengah-tengah kecamuk pikiran dan kekuatiran akan hari esok dan masa depan kita ini, mimbar gereja pada hari ini mengingatkan kita dengan sebuah tema: Bapa Surgawi memeliharaku. Tema ini apakah hanya merupakan sebuah bahasa klise dan slogan rohani saja? Ataukah tema ini merupakan janji Allah, yaitu kebenaran yang dapat menjadi pegangan hidup bagi setiap anak-anak Tuhan?

Ayat Alkitab yang akan kita pelajari terambil dari Injil Matius 6:24-34. Perikop ini merupakan bagian dari Pengajaran Yesus yang dikenal dengan sebutan “Kotbah di Bukit”. Dari Firman Tuhan ini ada 3 hal yang harus kita lakukan agar dapat mengalami “Pemeliharaan Bapa Surgawi”, yaitu jikalau kita:

  1. MENGABDI HANYA PADA ALLAH BUKAN PADA HARTA

    Dalam Matius 6:24, Yesus mengatakan bahwa kita hanya dapat mengabdi kepada satu tuan: “Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.”

    Kata “mengabdi” (Yun: douleuo) artinya menjadi hamba/budak; melayani dengan status budak; bertindak sebagai seorang budak yang melayani tuannya. Pada jaman dahulu sebagai hamba atau budak tentu saja tidak dapat melayani dua tuan atau majikan, harus salah satu.

    Menurut Yesus, ada dua tuan yang menjadi “pemilik” yang menguasai hidup manusia di dunia; yaitu Allah atau Mamon (harta/uang). Jadi setiap orang pada dasarnya mengabdi atau menjadi hamba dari salah satu “tuan” ini, apakah Allah atau harta. Tidak mungkin mengabdi pada keduanya.

    Karena itu pengabdian bisa juga berarti memperhamba atau menyembah, kepada Allah atau harta? Tuhan atau uang yang memiliki hidup kita? Siapa otoritas atau sekuritas tertinggi dalam hidup kita? Untuk siapa dan untuk apa kita hidup di dunia? Untuk Allah atau saya? Kita tidak dapat menjadi hamba dari keduanya melainkan harus pilih salah satu.

    Patrick M. Morley dalam bukunya The Man in the Mirror (MIM); menjelaskan bahwa dalam dunia ini ada dua pandangan dunia (world view) yang mengusai manusia: Yaitu pertama, pandangan dunia sekuler dan kedua pandangan dunia Kristiani. Pandangan dunia sekuler menganggap manusia dapat menentukan hidupnya sendiri dan tidak perlu Tuhan. Mereka hidup mengandalkan pada harta atau uang mereka, sehingga sangat dipengaruhi oleh materialisme dan konsumerisme. Sedangkan pandangan dunia Kristiani; mereka percaya pada Allah yang berdaulat dan mengatur hidup mereka, sehingga mereka hidup dengan beriman dan mempercayakan hidup pada Allah.

    Menurut Patrick, orang Kristen ditarik di antara dua kutub pandangan dunia ini; antara mengabdi kepada Allah atau kepada harta/uang. Sehingga terjadilah dua macam orang Kristen, yaitu orang Kristen kultural, yang sebenarnya adalah orang yang mengaku Kristen tetapi mengabdi kepada harta dan orang Kristen Alkitabiah, yang mengabdi hanya kepada Allah.

  2. MENILAI HIDUP SECARA KEKEKALAN BUKAN KESEMENTARAAN

    Seorang yang mengabdi kepada Allah, adalah anak Allah, yang menilai segala dalam hidupnya dari kacamata Allah yaitu lebih mengutamakan nilai kekekalan, bukan dengan kacamata dunia yang menilai segalanya hanya secara sementara. Oleh sebab itu Yesus mengingatkan kita sebagai anak Allah, agar jangan kuatir akan kebutuhan jasmani, (25) Karena itu Aku berkata kepadamu: “Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai.” Juga di ayat (31-32) “Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?”

    Kekuatiran pada hal-hal jasmani seperti makan minum dan pakaian, yang sifatnya sementara, tidak ada gunanya bagi anak-anak Allah. Sebab ada yang jauh lebih berharga dari pada makan minum dan pakaian, yaitu tubuh & hidup yang punya nilai kekal. (25b) Kekuatiran tidak akan menambah usia kita. (27) Yesus membandingkan burung & bunga saja dipelihara dan didandani oleh Allah, apalagi sebagai anak-anak Allah, yang jauh lebih berharga dari pada burung dan bunga, masakan Allah tidak memeliharanya. (26) Semua yang sifatnya sementara itu dicari oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, tetapi Allah Bapa tahu, kalau kita memerlukannya. (32)

  3. MENGUTAMAKAN KERAJAAN ALLAH DAN KEBENARAN-NYA

    Untuk dapat mengalami pemeliharaan Bapa Surgawi, maka kita harus mengutamakan Allah di atas segalanya, seperti yang dikatakan Yesus dalam ayat (33) “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. mencari Kerajaan Allah dan kebenarannya. Maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.”

    Oleh karena itu kepada anak-anak Allah, Yesus memerintahkan untuk terlebih dahulu mencari Kerajaan Allah dan kebenarannya, artinya mengutamakan kehendak Allah di atas kepentingan diri kita. Jadi orientasi hidup kita bukan lagi pada hal-hal duniawi, seperti makanan dan minuman, tetapi pada kebenaran, damai sejahtera dan sukacita dalam Roh Kudus. (Roma 14:17). Maka janji Allah bagi mereka yang mengutamakan Kerajaan Allah ini adalah, Allah akan memberikan apa yang menjadi kebutuhan mereka.

    Karena itu bagi yang percaya bahwa Bapa Surgawi yang memelihara kita, maka tidak perlu lagi kuatir akan hari esok seperti perkataan penutup Yesus dalam perikop ini: “Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.” (34)

    Karena itu jika saudara sedang mengalami kuatir, jangan biarkan kekuatiran itu menggerogoti iman anda, jangan kekuatiran itu mencuri sukacita dan damai sejahtera anda. Tetapi serahkan kekuatiran anda kepada Allah, maka damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiran anda dalam Kristus Yesus.Tuhan memberkati.

×

Matius 6 : 24-34

24 Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."

Hal kekuatiran

25 "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?

26 Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?

27 Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?

28 Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal,

29 namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.

30 Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?

31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?

32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.

33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

34 Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."

×

Matius 6 : 24

24 Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."

×

Matius 6 : 25

25 "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?

×

Matius 6 : 31-32

31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?

32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.

×

Matius 6 : 25b

25b Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?

×

Matius 26 : 27

27 Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?

×

Matius 6 : 26

26 Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?

×

Matius 6 : 32

32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.

×

Matius 6 : 33

33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

×

Roma 14 : 17

17 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.

×

Matius 6 : 34

34 Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."

×

1 Korintus 12 : 11

11 Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.

  1. Mungkinkah orang mengabdi kepada dua tuan: Allah dan Mamon? Jika mungkin atau tidak berilah alasan. Mengapa Mamon (harta/uang) disejajarkan dengan Allah?
  2. Ada dua pandangan dunia (world view), mana yang lebih mempengaruhi anda? Silahkan masing-masing men-share pendapatnya. Berikan alasan pilihan anda.
  3. Apakah anda meyakini ada pemeliharaan Allah Bapa surgawi setelah mempelajari Firman hari ini? Apa tekad dan komitmen anda untuk meresponi Firman hari ini?
Download Ringkasan Khotbah
Download Ringkasan Khotbah
Tutup Ringkasan Khotbah
Tutup Ringkasan Khotbah