Benih Yang Tumbuh

Senin, 29 Januari 2024

“Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu.” (Mrk. 4:26-27)


Ayat Lectio Divina: Markus 4:26-28 | Bacaan Alkitab: Markus 4:26-29

Perumpamaan ini dicatat dalam Kitab Markus dengan singkat dan berkisah tentang Kerajaan Allah yang diumpamakan sebagai benih yang ditabur ke tanah. Tidak seorangpun tahu bagaimana ia bertumbuh. Saat sang penabur tertidur lalu bangun, ia melihat tanamannya bertumbuh, dari benih menjadi tunas kemudian membesar dan menghasilkan buah. Apa yang bisa kita pelajari?

Pertama, tugas kita adalah menabur. Jangan pernah cari alasan untuk tidak memberitakan Injil Tuhan karena tidak ada kesempatan dan waktu yang tepat. Atau bertanya kapan waktu yang tepat untuk menabur benih firman supaya bertumbuh. Pertumbuhan iman dalam hati manusia bukan tanggung jawab kita dan di luar kemampuan kita. Hanya Allah saja yang berkuasa menumbuh-kembangkan benih itu, hingga berbuah. Kedua, saat memberitakan Injil kita perlu sabar menanti hasilnya. Benih membutuhkan waktu untuk bertumbuh sampai ia dapat berbuah. Tugas kita adalah menebar benih dan merawat benih supaya berbuah. Yang terakhir adalah masa penuaian. Ada waktu menabur benih, ada masa melihat benih itu tumbuh hingga berakhir pada masa penuaian. Di sini kita melihat cara Allah melibatkan kita di dalam tugas memberitakan Injil Kerajaan Allah. Soal hasil sepenuhnya ada dalam rencana dan kehendak Allah. Benih yang baik, yang ditaburkan dengan baik, pasti akan ada panen yang melimpah.

Kini kita bisa simpulkan bahwa memberitakan Injil Tuhan adalah tugas setiap orang percaya. Bagaimana Injil itu bisa bertumbuh di dalam hati manusia, sepenuhnya bagian Allah. Jika ada hasil yang bisa kita panen, jangan pernah merasa sombong dan melihat itu sebagai hasil kerja dan kemampuan kita. Allahlah sang pemilik tuaiain, kita hanyalah pekerja-Nya. Jangan pula kita merasa sedih, kecewa ketika kita menebarkan benih seakan-akan tidak ada hasilnya. Semua ada dalam koridor kehendak Allah. Maka jadilah seorang pekerja yang setia di dalam memberitakan firman Allah. Karena firman Allah yang hidup akan bertumbuh di dalam hati setiap manusia yang mendengarkannya.

STUDI PRIBADI: Apakah kita sudah memberitakan firman Tuhan dengan baik? Apakah tantangan (kesulitan) yang terbesar di dalam memberitkan firman Tuhan?

Pokok Doa: Berdoalah agar setiap orang percaya boleh dengan giat memberitakan Injil kepada orang-orang di sekitar mereka yang belum percaya.

×

Markus 14 : 32-42

Di taman Getsemani

32 Lalu sampailah Yesus dan murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Kata Yesus kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku berdoa."

33 Dan Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes serta-Nya. Ia sangat takut dan gentar,

34 lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah."

35 Ia maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdoa supaya, sekiranya mungkin, saat itu lalu dari pada-Nya.

36 Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki."

37 Setelah itu Ia datang kembali, dan mendapati ketiganya sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga satu jam?

38 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah."

39 Lalu Ia pergi lagi dan mengucapkan doa yang itu juga.

40 Dan ketika Ia kembali pula, Ia mendapati mereka sedang tidur, sebab mata mereka sudah berat dan mereka tidak tahu jawab apa yang harus mereka berikan kepada-Nya.

41 Kemudian Ia kembali untuk ketiga kalinya dan berkata kepada mereka: "Tidurlah sekarang dan istirahatlah. Cukuplah. Saatnya sudah tiba, lihat, Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa.

42 Bangunlah, marilah kita pergi. Dia yang menyerahkan Aku sudah dekat."

×

Markus 10 : 42-44

42 Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.

43 Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,

44 dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.

×

Markus 10 : 15-16

15 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya."

16 Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka.

×

Yakobus 4 : 7

7 Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!

×

Wahyu 7 : 17

17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

×

1 Yohanes 4 : 10

10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

×

1 Yohanes 4 : 11

11 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.

×

1 Yohanes 4 : 12-17

12 Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.

13 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya.

14 Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.

15 Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah.

16 Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.

17 Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.

×

1 Yohanes 4 : 18

18 Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.

×

1 Yohanes 4 : 20a

20a Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta,

×

1 Yohanes 4 : 20b

20b karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *